Mugen ID telah menjadi Cafe Kereta Api selepas Lebaran 2022. Tentunya hal ini mengundang beberapa konsekuensi. Misalnya konten-konten seputar dunia persepuran di situs utama. Juga tentu saja mengembalikan ingatan kita ke tahun 2015 di awal kejayaan Manglayang Tour.
Mugen ID sendiri adalah bagian dari Manglayang ID yang dulunya bernama Manglayang Tour. Mugen ID sejatinya dibentuk untuk mengakomodasi unit bisnis non-pariwisata yakni kuliner dan retail. Namun dalam perencanaan ke depan memang Mugen ID inilah yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Adapun untuk Manglayang ID akan difokuskan dan dikonsentrasikan untuk usaha Tour and Travel. Juga konten-kontennya akan lebih banyak membahas tentang pariwisata. Meski demikian di situs Manglayang ID memang ada tema transportasi umum, termasuk kereta api. Karena hal itu menopang industri pariwisata.
Sejak awal dirintis pada bulan Maret 2021 dan sebagai survival mode gegara masih dibatasinya mobilitas akibat Pandemi Covid-19, Mugen ID memang belum menemukan tema dan konsep yang tepat. Makanya nggak usah heran kalo dari awal kok kaya gonta-ganti nama dan tagline.
Alhamdulillah selepas Lebaran kemarin ditemukanlah sebuah tema dan konsep untuk Mugen ID. Dimana usaha ini akan bertemakan kereta api. Adapun konsepnya ialah kedai rumahan. Pemilihan konsep tersebut atas dasar pertimbangan infrastruktur dan fasilitas yang ada.
Hendak dijadikan Cafe Anime
Nama Mugen ID sendiri sebetulnya berawal dari ide mencari arti kata dari Mugen setelah menyaksikan anime Demon Slayer (Kimetsu No Yaiba) Mugen Train The Movie. Singkat cerita ketemulah arti kata dari Mugen itu yakni Infinite atau Infinity yang diartikan tak terbatas (unlimited).
Di versi anime dan manga-nya sendiri juga sering diartikan sebagai Infinity Train. Secara Mugen sendiri memang berasal dari Bahasa Jepang. Juga bukanlah istilah asing karena sejatinya telah ada sebelum film anime itu tayang bahkan populer di masa pandemi Covid-19.
Awalnya akan mengambil tema anime. Terlebih ketika dibentuk namanya malah Mugen Train Cafe atau Mugen Train Bandung. Namun karena adanya kebijakan dari pusat untuk mengembalikan nilai-nilai Islami dan kembali merapat ke lingkungan pesantren, tema anime urung diambil.
Bukan itu aja, jika tetap memaksakan anime nggak semua orang familiar bahkan suka dengan anime Jepang. Nggak sedikit pula yang masih memperlakukan anime layaknya film kartun biasa.
Padahal dari segi market nggak semua anime diperuntukkan buat anak dibawah umur. Bahkan Demon Slayer sendiri aslinya untuk segmen remaja dan dewasa (13 tahun ke atas). Manajemen juga akan kesulitan dalam mengambil konten untuk mendukung eksistensi cafe di situs web. Pastinya membutuhkan dana besar juga.
Atas dasar itulah Mugen Train Bandung lantas dirubah jadi Mugen ID. Tujuannya tentu nggak ingin menyaru apalagi mendompleng popularitas Demon Slayer. Sebagai langkah awal dipilihlah konsep Kedai Rumahan. Selanjutnya tinggal tentukan tema, karena anime udah nggak bisa lagi diharapkan.
Dipilihlah Cafe Kereta Api

Nah pasca Lebaran 2022 manajemen akhirnya memilih tema Cafe Kereta Api. Meski dengan konsep Kedai Rumahan. Ya, nggak masalah toh? Apakah harus beneran kaya cafe pada umumnya? Apalagi di tahun 1998 ketika krisis ekonomi pernah populer cafe tenda (aslinya warung tenda).
Jadi kedai rumahan memang bisa diartikan cafe rumahan. Karena gunakan rumah sebagai tempat untuk menjalankan aktivitas. Mengambil sebagian space yang nggak digunakan. Pemilihan cafe kereta api pertimbangannya agar kesannya nggak terlalu ekslusif layaknya anime.
Masyarakat jelas lebih familiar dengan kereta api. Sebagai sarana transportasi umum yang bebas macet dan bisa mengangkut banyak orang. Pengambilan konten pun nggak sesulit anime. Sehingga ongkos yang dikeluarkan untuk itu lebih bisa ditekan.
Cafe Kereta Api dan Nostalgia 2015

Ada apa di tahun 2015? Pastinya terkait dengan sejarah berdirinya Manglayang ID yang mengampu Mugen ID. Di tahun itu Manglayang ID yang ketika itu bernama Manglayang Tour membuat brand Tiket Kereta Api Bandung.
Meski cuma bertahan setahun namun cukup sukses hingga menjadikan Manglayang Tour identik dengan penjualan tiket kereta api Online. Hal inilah yang mengantarkan ke masa jaya selama kurun waktu 2015 hingga pertengahan 2017. Sekalipun Tiket Kereta Api Bandung dihapus, konten kereta api tetap ada di situs utama Manglayang Tour.
Nah sekarang dengan Mugen ID mengambil tema cafe kereta api sama artinya dengan membawa kita bernostalgia ke tahun 2015 itu. InSyaaAlloh akan ada banyak pembahasan-pembahasan seputar dunia perkeretaapian di situs ini. Nggak hanya itu, untuk kereta api sendiri (kecuali penjualan tiket) memang akan difokuskan di sini. Adapun Manglayang ID untuk transportasi lainnya. Ada kereta api juga hanya dibahas secara garis besarnya aja.
Keberadaan konten kereta api itu sama artinya dengan kelahiran kembali Blog Kereta Api Bandung. Nah di 2015 itu memang satu paket dengan Tiket Kereta Api Bandung. Lalu berlanjut lagi di Manglayang Tour. Sekalipun nggak secara spesifik, tapi itu seperti udah jadi semacam brand image Manglayang Tour yang banyak membahas seputar perkeretaapian.

tulisan ini sebagai pengganti sekaligus penyempurna tulisan sebelumnya yang berjudul “Cafe Tema Kereta (Di Kedai Kopi Rumahan)”. Mengingat banyak yang mesti disempurnakan di sini setelah Mugen ID menjadi Cafe Kereta Api Bandung
Leave a Reply