Category: Sejarah Si Ular Besi
Lokomotif Listrik ESS : Dari Batavia ke Lawang Sewu (Sisa Satu)
Keberadaan Lokomotif Listrik ESS di bagian dalam Lawang Sewu Semarang jadi daya tarik tersendiri. Gedung yang dulunya kantor pusat NISM itu ternyata mau menerima armada milik perusahaan lain. Saat ini masih tersisa satu unit aktif yang hanya dinas pada momen tertentu.
Jalur KA Semarang Solo : Di Sinilah Semuanya Bermula
Sejarah perkeretaapian Indonesia dimulai dari Jalur KA Semarang Solo. Tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1867 ketika segmen Semarang-Tanggung dibuka. Seluruh lintasan beroperasi penuh tahun 1870 dan jadi awal terbentuknya Lintas Kereta Api Mataram (Vortenslanden) dan segitiga Solo.
Lokomotif Uap CC 50 : Dari Eendaagsche Express ke Lintas Garut
Lokomotif Uap CC 50 dalam sejarahnya banyak beroperasi di jalur pegunungan. Selain itu pernah juga membawa kereta unggulan sekelas Eendaagsche Express. Namun di akhir masa tugas justru dinas di Lintas Garut yang tengah sekarat. Kini tersisa 3 unit yang semuanya dimuseumkan.
Sejarah Stasiun Kroya : Antara Sambung Putus dan Langsiran
Sejarah Stasiun Kroya awalnya merupakan bagian dari Jalur Kereta Cilacap Jogja (1887-1894). Pembangunan Jalur KA Cirebon Kroya menjadikannya sebagai tempat pertemuan dua lintas utama. Pernah ada aktivitas sambung putus rangkaian kereta. Hingga kini masih ada langsiran pindah posisi loko.
Jalur Kereta Cilacap Jogja : Bagian Akhir Westerlijnen
Jalur Kereta Cilacap Jogja merupakan bagian akhir dari lintas barat (Westerlijnen). Dibangun 1877 hingga 1894 dengan dilatarbelakangi kepentingan ekonomi. Menyeberangi sungai besar di Maos, menembus gunung Karst di Gombong, dan melintas di atas Kali Progo.
Fase Sejarah Perkeretaapian Tegal : Dari JSM ke Joglosemarkerto
Fase Sejarah Perkeretaapian Tegal mulai ketika JSM mulai membangun jaringan rel kereta api tahun 1885. Kemudian periode akuisisi SCSM dan jadi bagian dari lintas Pantura Barat. Sampai pada masa kemerdekaan, termasuk era Joglosemaerkerto sekarang.