Jalur kereta api dari Garut ke Cilacap dibangun tahun 1889-1893. Untuk pertama kalinya si ular besi menembus Jawa Tengah via Priangan. Sampai sekarang menjadi jalur penting khususnya di wilayah selatan.
Pendahuluan
Setelah sukses dengan jalur kereta api Cicalengka Garut yang beroperasi pada 1889, pemerintah kolonial Belanda ingin melanjutkan pembangunan jalur kereta api hingga Jawa Tengah.
Tujuannya lagi-lagi untuk mempermudah angkutan hasil bumi sekaligus akses militer. Hanya saja trase yang diambil bukan dari Stasiun Garut. Melainkan dari titik percabangan ke Cibatu mengarah Malangbong, Banjar hingga Cilacap.
Adapun pemilihan trase Cilacap tentu sebagai penghubung ke Pelabuhan Cilacap. Di masa itu keberadaannya termasuk penting untuk tujuan ekspor impor disamping militer. Karenanya butuh moda transportasi cepat dan efisien.
Dari Garut ke Cilacap Maksudnya Mulai Dari Cibatu.
Dari sisi administratif, titik persimpangan Cibatu dimana jalur menuju Cilacap akan dibangun ini sejatinya masuk wilayah Garut. Meskipun bukan di Garut Kota. Karena itu nggak mengambil lanjutan dari Stasiun Garut.
Nah sebagai langkah awal, pihak pemerintah Belanda yakni Staatspoorwegen (SS) membangun Halte Cibatu sebagai simpangan antara Cicalengka-Garut dan Warung Bandrek Cilacap.
Halte Cibatu ini kelak akan menjadi Stasiun Cibatu. Makanya awal pembangunan stasiun tersebut mengacu pada Halte Cibatu sebagai titik awal jalur kereta api dari Priangan ke Jawa Tengah.
Dibangun Dalam 5 Segmen
Jalur kereta api dari Garut ke Cilcap dibangun dalam 5 segmen yakni:
Segmen 1 dari Halte Cibatu hingga Desa Trowek.
Dimana Desa Trowek yang dimaksud bisa jadi adalah Stasiun Cirahayu yang asalnya bernama Trowek. Disinilah terjadi peristiwa bersejarah, Tragedi Trowek 1995.
Segmen 2 dari Desa Trowek ke Tasikmalaya.
Lintasannya cenderung landai terutama dari Stasiun Ciawi sampai dengan Stasiun Tasikmalaya. Disini terdapat 2 stasiun yakni Stasiun Rajapolah dan Stasiun Indihiang.
Segmen 3 dari Tasikmalaya ke Balokan.
Disini terdapat Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis. Ditambah Jembatan Cirahong yang melintas di atas Sungai Citanduy. Batas wilayah antara Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis.
Segmen 4 dari Balokan ke Cilongkrang.
Di sinilah jalur kereta api mulai menembus Jawa Tengah. Dimana terdapat Stasiun Banjar dan Langen. Lagi-lagi di sini ketemu Sungai Citanduy. Bedanya kalo tadi sisi hulu sekarang mulai ke hilir.
Segmen 5 dari Cilongkrang ke Kasugihan.
Dimana Halte Kasugihan adalah titik pertemuan dengan jalur Cilacap Jogja. Adapun untuk stasiunnya mulai Cipari, Sidareja, Kawunganten dan Jeruklegi.
Dari Garut ke Cilacap Menyeberangi Sungai Serayu
Selepas 5 segmen tadi jalur kereta api dari Garut ke Cilacap menuju Maos dan Kroya. Nah di sini si ular besi menyeberangi Sungai Serayu, terbesar di Kabupaten Banyumas, sebelum masuk Stasiun Maos.
Di Stasiun Maos ini nantinya terdapat percabangan ke Stasiun Purwokerto Timur dan berlanjut hingga Purbalingga dan Wonosobo. Jalur kereta api ini dioperasikan Serajoe Dal Stroomtram Maatchappij (SDSM).
Namun sayang segmen Maos-Purwokerto Timur hanya bertahan hingga 1942 lantaran relnya dibongkar militer Jepang. Adapun Purwokerto Timur-Wonosobo masih bertahan sebelum non aktif pada tahun 1970-an.
Dari Garut ke Cilacap: Ke Cilacap-nya Memutar Lagi
Bila tadi Stasiun Cibatu merupakan titik awal Jalur Kereta Api dari Garut ke Cilacap yang dibangun tahun 1889, maka titik akhirnya ialah Halte Kasugihan. Sebelum berlanjut ke Maos menyeberangi Sungai Serayu.
Untuk ke Cilacap yang terintegrasi langsung dengan Pelabuhan Cilacap. Kereta memutar lagi ke arah barat dan mengambil jalur belok arah selatan menuju Kota Cilacap dimana Stasiun Cilacap berikut pelabuhannya berada di sana.
Sebenarnya baik Kasugihan maupun Maos masih merupakan wilayah Kabupaten Cilacap. Tepatnya Cilacap Barat. Jadi sebelum tersambung dengan Cilacap pusat, sampai Kasugihan pun udah bisa dianggap mencapai Cilacap.
Hal serupa juga berlaku di Stasiun Cibatu yang masuk wilayah Kabupaten Garut. Adapun Kota Garutnya masih berbelok lagi arah Selatan. Itupun kalo dari Cibatu lagi-lagi memutar arah.
Jalur Penting di Selatan Jawa.
Jalur kereta api dari Garut ke Cilacap ini yang dimulai dari Stasiun Cibatu merupakan jalur penting khususnya di selatan Jawa. Memang dalam perkembangan telah dibangun jalur utara via Cirebon.
Namun nggak sampai menafikan peran lintas selatan ini. Biar gimanapun juga sisi selatan terutama Jalur Kereta Api dari Garut ke Cilacap adalah yang pertama menghubungkan Batavia dan Jawa Tengah.
Saat ini mayoritas kereta api yang melintas di jalur ini memilki rute atau tujuan akhir Stasiun Bandung. Salah satunya ialah KA Argo Wilis. Meski demikian juga ada yang tujuan Jakarta. Sebut aja Kereta Api Serayu.
Kesimpulan
Jalur Kereta Api Dari Garut ke Cilacap yang dibangun 1889 dan beroperasi 1893 dimulai dari Halte Cibatu (kini Stasiun Cibatu) dan berakhir di Kasugihan. Dimana terdapat percabangan memutar ke selatan menuju Cilacap.
Hal ini berdasarkan pada tahap pembangunannya dalam lima segmen. Dimana segmen kelima inilah jalur kereta api Dari Garut ke Cilacap telah mencapai wilayah Kabupaten Cilacap di sisi barat (Cilacap Barat). Dari Kasugihan arah Maos menyeberang Sungai Serayu.
Seiring perjalanan waktu, sekalipun telah ada jalur utara via Cirebon, jalur ini masih merupakan lintasan penting. Terutama untuk rangkaian kereta api dengan rute Bandung.
Galeri Foto
Referensi
Mulyana, Agus. 2017. Sejarah Kereta Api Di Priangan. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Leave a Reply