Dua Jembatan Kereta Serayu akan kamu lewati ketika trip dari Bandung ke Purwokerto. Naik KA Baturraden Ekspres. Meski punya nama sama tapi letak keduanya berbeda. Awas jangan keliru ya, apalagi masih ada satu yang udah beralih fungsi.
Prologue
Jembatan kereta api merupakan objek vital yang harus ada dalam pembangunan jaringan rel kereta api. Biasanya akan dibuat apabila ingin menyeberangi sungai atau lembah di antara dua bukit. Sebagai contoh di Jalur KA Cikampek Padalarang terdapat banyak sekali jembatan yang membelah lembah. Salah satunya Cikubang.
Namun pada kesempatan kali ini nggak akan mengangkat tentang jembatan kereta aktif terpanjang di Indonesia itu. Dimana kita akan menuju Daop 5 Purwokerto. Terdapat sebuah sungai besar yang membelah Kabupaten Banyumas hingga Cilacap.
Sungai Serayu Melintas 5 Kabupaten
Sungai besar yang dimaksud ialah Sungai Serayu. Membentang 181 km dan melintas 5 kabupaten yakni Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, berakhir di Cilacap. Sungai ini adalah salah satu yang cukup ikonik di Jawa Tengah.
Ukuran yang besar hingga bisa dilayari perahu atau kapal kecil. Bahkan di Purwokerto telah ada wisata susur sungai serayu yang menawarkan sensasi seperti Chao Praya di Bangkok. Dikarenakan ukuran besar itu diperlukan jembatan penghubung jalan raya atau rel kereta api agar bisa menyeberanginya. Nah untuk konteks kali ini akan fokus di Jembatan Kereta Api.
Dua Jembatan Kereta Serayu: Maos dan Kebasen
Manakala kamu melakukan kegiatan trip naik KA Baturraden Ekspres dari Bandung ke Purwokerto dan sebaliknya, kamu akan melintas dua jembatan berbeda di atas sungai yang sama. Sebuah sungai besar bernama Serayu. Walapun menyeberangi sungai dan punya nama sama, tapi letaknya berbeda. Berikut rinciannya
Jembatan Serayu Maos bagian dari Sejarah
Pertama adalah Jembatan Serayu Maos. Merupakan bagian dari Jalur KA Cilacap Jogja yang mulai dibangun pada tahun 1887 dan mulai beroperasi 1894 setelah terhubung dengan segmen Garut Cilacap (Priangan). Tersambungnya dua lintas ini otomatis membentuk jalur kereta Trans Jawa yang pertama.
Jadi jembatan yang sebetulnya nggak jauh dari Stasiun Maos dan Halte Kasugihan ini adalah bagian dari sejarah. Dimana untuk pertama kalinya seluruh pulau Jawa tersambung rel kereta api.
Jembatan Serayu Kebasen untuk Percepatan
KA Baturraden Ekspres tiba di Stasiun Kroya untuk melakukan proses pemindahan lokomotif menuju Purwokerto. Kali ini melintas jalur KA Cirebon Kroya. Nah disini terdapat Jembatan Serayu Kebasen yang diapit dua buah terowongan: Kebasen dan Notog. Bahkan sekarang telah ada program wisata Susur Sungai Serayu yang juga melewati kolong jembatan ini.
Adapun dari sisi sejarah merupakan bagian dari Jalur KA Cirebon Kroya yang dibangun dalam rangka percepatan konektivitas Jakarta (Batavia) dan Surabaya. Lintas ini berikut jembatan dan terowongan mulai dioperasikan tahun 1917. Nggak lama berselang Staats Sporwegen (SS) mengoperasikan KA Eendaagsche Express Batavia Surabaya di sini.
Dua Jembatan Kereta Serayu Sama Pentingnya
Dua Jembatan Kereta Serayu baik yang ada di Maos maupun Kebasen sama pentingnya untuk kelancaran lalu lintas kereta api dari Barat ke Timur. Terutama yang melewati dua destinasi wisata utama Jogja Solo dan Lintas Kereta Api Mataram (Vortenslanden).
Untuk saat ini jembatan di Maos biasa dilewati rangkaian kereta api dari Bandung seperti KA Argo Wilis. Adapun dari Jakarta cenderung lewat Jalur KA Cirebon Kroya dan jembatan Serayu Notog. Meskipun begitu di Gapeka 2019 yang hanya seumur jagung kereta dari Jakarta juga lewat Jembatan Serayu Maos. Khususnya yang kena perpanjangan rute.
Ternyata Nggak Hanya Dua Jembatan Kereta Serayu?
Jembatan Serayu Maos dan Notog sama-sama dibangun oleh Staats Spoorwegen (SS) di jalur utama Trans Jawa dan shortcut nya. Namun tahukah kamu bahwa sebenarnya nggak cuma dua itu aja lho yang menyeberangi Sungai Serayu. Berarti ada jembatan ketiga?
Betul, jembatan ketiga itu ada di Patikraja bagian dari jalur KA Maos โ Purwokerto Timur. Jalur ini dibangun oleh perusahaan swasta SdSM (Serajoedal Stroomtram Maatschappij) yang juga mengoperasikan jalur Purwokerto-Wonosobo. Sayangnya jalur ini dibongkar tahun 1942 oleh Kekaisaran Jepang. Jembatan ketiga telah beralih fungsi jadi jalan raya.
Kesimpulan
Dua Jembatan Kereta Serayu terletak di Maos dan Notog. Keduanya sama-sama dibangun oleh Staats Spoorwegen (SS) dan menyeberangi Sungai Serayu yang cukup ikonik di Jawa Tengah. Selain itu juga memegang peranan penting dalam kelancaran lalu lintas kereta api dari Barat ke Timur.
Saat ini kereta api dari Bandung melintas Jembatan Serayu Maos (beroperasi 1894). Sedangkan dari Jakarta yang ada di Notog sebagai bagian dari Jalur KA Cirebon Kroya. Walaupun di Gapeka 2019 beberapa kereta dari Jakarta melewati jembatan di Maos.
Sebetulnya masih ada satu lagi jembatan kereta api yang melintas di atas Sungai Serayu yakni Patikraja. Namun sejak 1942 sudah non-aktif karena dibongkar Kekaisaran Jepang dan kini beralih fungsi jadi jembatan jalan raya.
Galeri Foto
Masih Lanjut Ya
InSyaaAlloh pembahasan masih lanjut : Jembatan Kereta Serayu Maos dan Jembatan Kereta Serayu Notog
Leave a Reply