flashback plh ratu jaya 1993 terkait insiden cicalengka

Flashback PLH Ratu Jaya 1993 (Terkait Insiden Cicalengka)

Awal tahun kelabu bagi perkeretaapian Indonesia dengan terjadinya insiden tabrakan adu banteng di Cicalengka Jum’at pagi (5/1/2024). Seolah mengingat kembali PLH Ratu Jaya 1993.

Pendahuluan

Bagaikan petir di siang bolong tiba-tiba jagad online diramaikan foto-foto kecelakaan KA Commuter Line Bandung Raya (350) bertabrakan adu banteng dengan KA Turangga (65) di Tiber Cicalengka. Sebuah insiden yang tentu banyak menimbulkan spekulasi tentang kronologis bagaimana itu bisa terjadi.

Pasalnya 20 tahun lebih nggak ada kejadian seperti itu sejak PLH Stasiun Ketanggungan di tahun 2001. Apalagi seperti kita ketahui PT KAI telah banyak berbenah dan jauh lebih baik dibanding tahun 2001. Memang namanya musibah itu bisa terjadi kapanpun dan dalam kondisi apapun.

Yang jelas kejadian di Jum’at pagi (5/1/2024) telah memakan korban sebanyak 4 orang. Semuanya adalah karyawan PT. KAI. Sedangkan dari sisi penumpang kedua kereta alhamdulillah semuanya selamat. Hanya sebagian kecil saja alami luka ringan.

Oke di sini kami nggak akan berspekulasi tentang kronologis kenapa dua kereta bisa tabrakan adu banteng. Kami nggak akan release sampai ada versi resmi dari KNKT.

Antara PLH Ratu Jaya 1993 dan Tragedi Bintaro 1987

Berbicara tentang tabrakan adu banteng tentu semua akan terflashback ke tanggal 19 Oktober ketika terjadi Tragedi Bintaro 1987. Sampai saat ini Tragedi Bintaro 1987 masih jadi kecelakaan kereta api dengan korban jiwa terbesar di Indonesia. Khususnya setelah Kemerdekaan Indonesia.

Dari generasi ke generasi terus mengingat tragedi memilukan itu. Namun apa yang terjadi di Pondok Betung itu hanya satu diantara beberapa insiden tabrakan adu banteng yang pernah terjadi dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Selain insiden terakhir di Ketanggungan 2001.

Di sisi lain adakah yang mengetahui pernah terjadi hal serupa di Bogor Line tepatnya di Depok? Sebuah insiden kecelakaan yang melibatkan dua rangkaian KRL Ekonomi dikenal dengan nama Tragedi Ratu Jaya 1993.

Dimana dua KRL Ekonomi Rheostatik masing-masing Stainless Steel dari Bogor dan Mild Steel dari Jakarta bertabrakan di Ratu Jaya Depok. Kecelakaan ini memakan korban 20 meninggal dunia termasuk masinis dan kondektur, dan 100 lainnya luka-luka.

PLH Ratu Jaya 1993 Akibat Misinformasi

Kecelakaan ini terjadi akibat misinformasi dari PPKA Stasiun Depok dan Citayam. Dimana PPKA Depok memberangkatkan rangkaian KRL Ekonomi yang terdiri dari 8 kereta mild steel tanpa mengabarkan jalur aman kepada PPKA Citayam.

Di sisi lain dari Stasiun Citayam sebuah KRL Ekonomi Rheostatik lainnya yang berbody Stainless Steel baru aja berangkat. Waktu itu, 3 November 1993 jalur antara Depok Bogor masih single track. Di petak Depok-Citayam juga masih ada Halte Pondok Terong.

Kedua KRL melaju dalam satu jalur yang sama. Bedanya dari arah Citayam itu sarat dengan penumpang, sedangkan dari Depok yang Mild Steel cenderung sepi. Tak satupun masinis sadar bahwa ada kereta dari arah berlawanan.

Setelah melewati tikungan Ratu Jaya, disinilah keduanya baru menyadari di saat jaraknya udah terlalu dekat. Tabrakan adu banteng tak bisa dihindari. Penumpang di KRL Ekonomi Stainless Steel bertumbuk ke depan dan yang di pintu terlempar keluar. Hal yang menyebabkan banyaknya korban.

Antar persambungan kereta seolah menjadi nyatu dengan lainnya. Adapun KRL Ekonomi Mild Steel kereta terdepan seperti terlipat jadi dua dan saling menindih kereta di belakangnya. Tercatat 20 korban meninggal dunia (termasuk masinis kedua kereta dan kondektur), 100 lainnya luka-luka.

PLH Ratu Jaya 1993 Mengingatkan Tragedi Bintaro 1987

PLH Ratu Jaya 1993 langsung menjadi berita nasional. Waktu itu banyak yang membandingkannya dengan Tragedi Bintaro 1987. Terutama posisi kedua kereta yang bertabrakan adu banteng.

Padahal di tempat yang sama juga pernah ada kecelakaan serupa tahun 1968 dengan korban 116 meninggal dunia. Bahkan ini sempat jadi terbesar di Indonesia sebelum dipecahkan Tragedi Bintaro 1.

Pengulangan Pada Kecelakaan di Cicalengka?

Apa yang terjadi di Cicalengka pada Jum’at pagi tangal 5 Januari 2024 banyak yang mengaitkannya dengan Tragedi Bintaro 1. Di saat yang sama juga beredar isu telah terjadi miskomunikasi.

Juga kesaksian seorang penumpang KA Commuter Line Bandung Raya (350) yang mengatakan bahwa biasanya KA 350 menunggu KA Turangga (65) melintas langsung Stasiun Haurpugur. Namun yang terjadi malah berangkat menuju Stasiun Cicalengka sehingga tabrakan tak bisa dihindari.

Ini seolah mengigatkan pada kesaksian seorang penumpang KRL di tahun 1993 dimana biasanya KRL dari Bogor itu berhenti dan menunggu sampai KRL dari arah Jakarta masuk Stasiun CItayam. Tapi malah diberangkatkan oleh PPKA hingga berujung PLH Ratu Jaya 1993.

Nah bila melihat polanya, Kecelakaan di Cicalengka seperti pengulangan tabrakan dua KRL di Ratu Jaya Depok. Kondisi KA 350 yang kabin masinis nya hancur dan kereta paling depan terangkat juga mengingatkan kondisi KRL Mild Steel itu di pagi hari 3 November 1993.

Lantas seperti apa kronologis sebenarnya Kecelakaan di Cicalengka? Kita tunggu aja ya release dari KNKT.

Kesimpulan

Kecelakaan Kereta Api di dekat Stasiun Cicalengka yang melibatkan KA Commuter Line Bandung Raya (350) dengan KA Turangga (65) seperti mengulang kisah kelam PLH Ratu Jaya 1993.

Terutama bila melihat dari polanya. Dimana ada salah satu dari dua kereta yang biasanya berhenti menunggu rangkaian kereta dari arah berlawanan masuk baru setelahnya melanjutkan perjalanan. Hal ini berdasarkan kesaksian dari penumpang KA 350 maupun KRL di tanggal 3 November 1993 itu.

Referensi

  • Chief Editor’s Club. MENGENANG 24 TAHUN TRAGEDI TABRAKAN KERETA API DI RATUJAYA KOTA DEPOK..!!! (02 November 1993 – 02 November 2017 ). Facebook.
  • Charles KKB. Renungan: Kecelakaan KA Ratujaya 2 November 1993 – 1993. Blogger.
  • Mengenang Tragedi Tabrakan Kereta Api Ratujaya 1993. Koropak.Co.Id

Galeri Foto