Dua terakhir di Lintas Rangkasbitung, Halte Cicayur dan Cikoya, pernah punya peran penting dalam transportasi kereta komuter. Setelah diupgrade jadi stasiun, bangunan asli jadi koleksi Museum Kereta Api Ambarawa
Pendahuluan
Mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa bukan sekedar merasakan sensasi nostalgia naik Kereta Wisata Ambarawa Tuntang atau Bedono. Lebih dari itu disinilah tempatnya edukasi sejarah perkeretaapian Indonesia.
Di sini banyak terdapat koleksi lokomotif uap yang pernah berjaya di masanya. Juga lokomotif diesel pertama di Indonesia jenis CC200. Ternyata nggak Cuma lokomotif, kereta, atau gerbong aja yang jadi koleksi. Bangunan halte yang udah nggak terpakai pun seolah berdiri kokoh di Museum Kereta Api Ambarawa. Seolah menolak punah.
Halte Cicayur dan Cikoya : Dibawa Jauh dari Daop 1 Jakarta
Terdapat beberapa bangunan halte yang dijadikan koleksi Museum Kereta Api Ambarawa. Sebagian besar udah nggak lagi beroperasi karena dimatikan total. Namun dua halte yang dibawa ke sini karena bangunannya diupgrade jadi stasiun demi mengakomodasi lebih banyak. Keduanya ialah Halte Cicayur dan Cikoya.
Sebelumnya merupakan bagian dari Lintas KRL Tanahabang Rangkasbitung (Jalur Kulon). Karena tingginya animo masyarakat pasca beroperasinya KRL Commuter Line hingga Rangkasbitung, kedua halte itupun diupgrade jadi stasiun. Artinya dibawa jauh dari Daop 1 Jakarta.
Halte Cicayur dan Cikoya : Terlalu Pendek
Asalnya kedua halte itu dirancang untuk peron pendek, baik di sisi panjang maupun tinggi peron. Walaupun di tahun 2000-an mulai menggunakan peron tinggi. Terutama setelah KRL diperpanjang ke Maja dan akhirnya Stasiun Rangkasbitung, keduanya mulai keteteran melayani tingginya animo masyarakat.
Bukan hanya karena pendek, tapi kedua halte nggak bisa mengakomodasi rangkaian KRL Commuter Line. Bahkan yang hanya terdiri dari 8 kereta. Karena itu PT. KAI langsung melakukan upgrade keduanya menjadi stasiun.
Tetap Bagian dari Sejarah dan Menghuni Ambarawa
Walaupun kedua halte diupgrade menjadi stasiun, bangunan aslinya masih tetap dipertahankan. Namun bukan di lokasi semula. Melainkan dipindahkan ke Museum Kereta Api Ambarawa. Keduanya tetap merupakan bagian dari sejarah tersambungnya rel kereta api dari Batavia (Jakarta) ke Rangkasbitung di tahun 1899. Makanya sekarang jadi penghuni Ambarawa.
Kesimpulan
Halte Cicayur dan Cikoya awalnya merupakan bagian dari Lintas Tanahabang Rangkasbitung. Namun karena kurang bisa mengakomodasi KRL Commuter Line keduanya diupgrade jadi stasiun. Meskipun begitu tetap dianggap bagian dari sejarah yang telah ada sejak 1899 sehingga bangunan aslinya dipindahkan ke Museum Kereta Api Ambarawa.
Leave a Reply