Jalur Lingkar Kereta Pertama Asemka dan Bundaran HI

Jalur Lingkar Kereta Pertama Asemka dan Bundaran HI

Jalur lingkar kereta pertama di Jakarta ternyata bukanlah jalur yang sekarang dikenal dengan nama Cikarang Loop Line. Melainkan ada di Asemka dan sekitar Bundaran HI (pinggiran Kali Gresik). Sangat mengejutkan memang

Bermula dari akuisisi jalur kereta api dari Stasiun Batavia Zuid ke Karawang milik BOS (Batavia Ooster Spoorweg Maatchappij) pada 4 Agustus 1898. Staatspoorwegen (SS) mengembangkan jalur kereta api yang ada di Batavia dan Sekitarnya. Membangun lintas cabang Batavia – Duri – Tangerang sejauh 23 km tanggal 2 Januari 1899 dan Batavia – Duri – Anyer Kidul (20 Desember 1900).

Percabangan-percabangan ini terhubung dari Stasiun Batavia Zuid via Stasiun Angke. Dimana lintas keduanya bukanlah yang sering kita lewati dan bagian dari Cikarang Loop Line sekarang. Petak Batavia – Angke dulu itu melalui Jalan Asemka sekarang. Nah diantara keduanya terdapat Halte/Stasiun Pasar Pagi. Jadi jalan dari Stasiun Jakarta Kota ke Pasar Pagi sekarang dulunya adalah jalur kereta api.

Jalur Lingkar Kereta Pertama via Bundaran HI?

Duh tambah aneh lagi ini, kok lewat bundaran HI? Jadi gini, Staatspoorwegen (SS) kala itu menghubungkan lintas barat dengan lintas timur melalui Tanah Abang – Cikini – Salemba dan Kramat. Nah jalur dari Tanah Abang ke Kramat itu adalah Jalan akses di sebelah Thamrin City kemudian diapit dua mall, Plaza Indonesia dan Grand Indonesia, menyeberang ke arah Jalan Sutan Syahrir di samping Kali Gresik.

Artinya lintas cabang tersebut melewati area Bundaran HI sekarang. Di zaman itu jangankan ketiga mall tadi, Kali Gresik sendiri belum ada. Dengan demikian barat dan timur nyambung, jadilah Jalur Lingkar Kereta Pertama di Jakarta. Walaupun sejatinya nggak benar-benar membentuk sebuah lingkaran. Seperti Cikarang Loop Line.

Dari Jalan Sutan Syahrir baru masuk Cikini. Dari Cikini ke Salemba melewati area Pasar Ampium sekarang. Lalu sebuah jembatan di atas Sungai Ciliwung dan sampai di Stasiun Salemba. Setelahnya dari Salemba ke Kramat. Saat ini sulit untuk menemukan jejak jalur tersebut. Kecuali petak dari arah Stasiun Salemba yang masih agak sedikit mudah ditemui yakni di Jalan Kenari.

Jalur penghubung dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Kramat inilah penghubung langsung lintas barat dan timur. Termasuk kalo dari Karawang mau ke Angke. Lho kenapa nggak lewat sisi utara? Bisa tapi harus lebih dulu ke Stasiun Batavia Zuid (Batavia SS). Setelahnya baru ke Angke lewat Pasar Pagi.

Perpotongan Dengan Jalur NIS

Uniknya Jalur Lingkar Kereta Pertama ini memotong jalur Batavia Buitenzorg milik NIS (Nederlandch Indische Stroomtram Maatschappij) di kedua sisi. Perpotongan pertama terjadi di sisi utara dimana jalur milik NIS masih terus ke utara memotong jalur SS dari Kemayoran dan Kampung Bandan. Sisa-sisa jalur ini adalah sebuah bentang jembatan di atas saluran Sungai Ciliwung 2 km sebelah utara jalur eksisting.

Perpotongan kedua terjadi di Cikini. Uniknya lagi di sini terdapat sebuah halte atau Stasiun Cikini SS. Terbilang unik memang. Sebuah Stasiun milik SS dibangun di lahan NIS. Stasiun Cikini tentu saja belum seperti sekarang yang megah dan modern.

Stasiun Cikini lama bangunannya masih menyerupai halte. Kalo mau diliat kaya gimana percisnya, bisa dibandingin sama Stasiun Mampang yang kini non-aktif. Nah bangunan aslinya kurang lebih seperti itu.Jadi inilah jalur lingkar kereta pertama di Jakarta. Sedikit mengejutkan memang karena melintas Bundaran HI. Baru ngeh kan kalo daerah itu dulunya merupakan rel kereta api?

Galeri Foto Jalur Lingkar Kereta Pertama

Referensi

Kartum Setiawan. 2021. Kereta Api di Jakarta: Dari Zaman Belanda Hingga Reformasi. Jakarta: Kompas