Jembatan Kereta Api Bogowonto melintas Sungai Bogowonto di perbatasan Purworejo dan Kulonprogo. Bagian dari jalur Kereta Cilacap Jogja yang mulai beroperasi 1894. Namanya menjadi asal usul sang pelopor kereta ekonomi paling manusiawi di masanya
Pendahuluan
Terdapat sebuah sungai bernama Bogowonto di perbatasan antara Kabupaten Purworejo dan Kulonprogo. Dalam konteks jalur kereta api, sungai ini berada tepat di petak antara Stasiun Jenar dan Wojo. Dua stasiun yang hanya melayani perjalanan Commuter Line Prameks dan Kereta Api Joglosemarkerto.
Namun siapa sangka nama sungai yang berada di bawah sebuah jembatan bagian dari Jalur Kereta Cilacap Jogja diabadikan untuk kereta ekonomi. Diluncurkan pertama kali pada tanggal 3 September 2010 menjadi si paling manusiawi di masanya.
Sebagaimana jembatan ini, rangkaian keretanya pun mengalami berbagai dinamika dalam perjalanannya. Jika jembatan kini menggunakan konstruksi yang mendukung Double Track, keretanya justru menjadi elite.
Tentang Sungai Bogowonto
Sebelum membahas lebih lanjut tentang Jembatan dan juga Kereta nya, lebih dulu akan sedikit direview tentang Sungai Bogowonto. Bila dilihat dari jalur kereta maupun jalan raya, sungai ini merupakan batas wilayah antara Kabupaten Purworejo dan Kulonprogo.
Tentunya juga batas provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Aliran Sungai Bogowonto hulunya ada di Pegunungan Menoreh Kabupaten Wonosobo dan muara di Samudera Hindia. Melintasi 3 Kabupaten yakni Wonosobo, Magelang, dan Purworejo.
Sungai ini disebut berperan dalam perkembangan Kabupaten Purworejo yang dulunya bernama Bagelen. Sekarang aliran sungai banyak dimanfaatkan untuk perikanan, irigasi, hingga wisata.
Jembatan Kereta Api Bogowonto : Bagian Jalur Kereta Cilacap Jogja
Pembangunan jalur kereta Cilacap Jogja antara tahun 1887 hingga 1894 ternyata melewati wilayah Bagelen. Dimana terdapat Sungai Bogowonto di dalamnya yang menjadi batas antara Bagelen dengan Kulonprogo (bagian dari Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat).
Untuk menyeberangi sungai tersebut dibangun sebuah jembatan. Belum jelas apa nama resminya, namun kita sebut saja Jembatan Kereta Api Bogowonto. Mengacu pada sungai yang diseberanginya tersebut.
Jembatan ini merupakan bagian dari Jalur Kereta Cilacap Jogja. Khususnya di segmen Bagelen dan Kulonprogo. Tepatnya berada di petak antara Stasiun Jenar dengan Stasiun Wojo sekarang. Belum jelas juga apakah kedua stasiun itu telah beroperasi sejak 1894.
Jembatan Kereta Api Bogowonto : Kini Gunakan Konstruksi Baru
Dalam perjalanannya jembatan ini banyak mengalami dinamika sejarah. Salah satunya pernah menjadi saksi terputusnya lintas selatan sejak tahun 1948. Sebagai dampak dari Perang Kemerdekaan. Jembatan ini memang nggak ikut dihancurkan oleh Pejuang seperti Jembatan Progo.
Namun terputusnya lintas selatan membuat Jembatan Kereta Api Bogowonto sempat merana tanpa dilewati kereta api. Harus menanti hingga memasuki pertengahan dekade 1950-an.
Perkembangan selanjutnya ialah pembangunan Double Track di Lintas Selatan. Dimana segmen Kutoarjo-Yogyakarta mulai dioperasikan pada 29 September 2007. Bersamaan dengan itu rute KA Prameks yang semula hanya Solo-Jogja diperpanjang hingga Stasiun Kutoarjo.
Disinilah awal dinamika jembatan ini menggunakan konstruksi baru yang mendukung Double Track. Dengan tambahan KA Prameks (sekarang Commuter Line Prameks) yang melintas di atasnya.
Asal Usul Nama KA Bogowonto, Si Paling Manusiawi di 2010
Nama Sungai Bogowonto yang dilewati Jembatan Kereta Api Bogowonto menjadi asal usul nama sebuah kereta ekonomi paling manusiawi di masanya. Tepat pada tanggal 3 September 2010 KA Bogowonto diluncurkan. Sebuah inovasi baru layanan kereta ekonomi.
Siapapun bakalan paham di tahun itu kereta ekonomi sangat identik dengan image negatif dan tidak manusiawi. Nah keberadaan KA Bogowonto seolah menjadi seberkas cahaya di kegelapan.
Bukan hanya dilengkapi fasilitas AC sentral layaknya eksekutif, jumlah penumpang pun dibatasi 100% sesuai kapasitas. Hal ini yang menjadikan KA Bogowonto si paling manusiawi di masanya.
Di awal masa dinas rutenya dari Stasiun Jakarta Pasar Senen ke Stasiun Kutoarjo. Nah mulai 2012 diperpanjang hingga Stasiun Lempuyangan Jogja. Disinilah sang pelopor sekaligus si paling manusiawi menyeberangi Sungai dan Jembatan Kereta Api Bogowonto. Sesuai dengan namanya.
Sama-Sama Berdinamika
Baik Jembatan Kereta Api Bogowonto maupun keretanya sama-sama mengalami dinamika. Dimana sekarang KA Bogowonto telah masuk dalam jajaran elite. Menggunakan rangkaian berbody stainless steel. Gabungan kereta eksekutif dan premium.
Jadi dari Sang Pelopor sekaligus si Paling Manusiawi dan kini menjadi kereta elite. Lantas kemana rangkaian aslinya? Saat ini digunakan Kereta Api Cikuray dan kembali lagi menjadi pelopor KAJJ dinas di Jalur KA Cibatu Garut yang legendaris.
Kesimpulan
Jembatan Kereta Api Bogowonto merupakan bagian dari Jalur Kereta Cilacap Jogja dan telah dioperasikan sejak 1894. Melintasi Sungai Bogowonto yang jadi batas antara Kabupaten Purworejo (Jawa Tengah) dengan Kabupaten Kulonprogo (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Perkembangan selanjutnya menjadi asal usul dari nama KA Bogowonto. Ketika awal masa dinasnya merupakan Pelopor Kereta Ekonomi paling manusiawi. Namun berdinamika dan sekarang masuk jajaran elite dengan layanan kereta eksekutif dan premium. Rangkaian Stainless Steel.
Leave a Reply