KA Anjasmoro memiliki nasib lebih beruntung karena telah di rebranding jadi Bangunkarta. Nahas menimpa Sancaka Utara yang akhirnya harus dihapus dari Gapeka 2023. Padahal keduanya alumni Gapeka 2019 seangkatan Kereta Api Dharmawangsa.
Pendahuluan
Ketika masih diwacanakan, Gapeka 2019 telah menimbulkan pro dan kontra. Terutama soal perpanjangan relasi sejumlah rangkaian kereta api Bandung ke Jakarta. Gapeka penuh drama inipun hanya menelurkan 3 layanan baru yakni Kereta Api Dharmawangsa, Anjasmoro, dan Sancaka Utara.
Garis nasib seolah telah menentukan. Tanggal 2 Maret 2020 kasus pertama Covid-19 ditemukan di Indonesia. Di saat itupula periode kelam Pandemi Covid-19 mulai dengan segala aturan pembatasannya. Sektor pariwisata dan transportasi terkena pukulan paling telak.
Pandemi Covid-19 berimbas pada Gapeka 2019 yang akhirnya hanya bisa operasional secara maksimal selama tiga setengah bulan saja. Pembatasan mobilitas mengakibatkan perjalanan KA Jarak Jauh dibatasi atau bahkan dihentikan sama sekali.
Keberuntungan Kereta Api Dharmawangsa
Satu-satunya alumni Gapeka 2019 yang berhasil survive dan melalui masa-masa sulit ialah Kereta Api Dharmawangsa. Rangkaian kereta komersial yang melayani perjalanan dari Stasiun Jakarta Pasar Senen ke Surabaya Pasar Turi ini bahkan telah upgrade layanan kereta ekonominya.
Semula layanan ekonomi plus nya memakai rangkaian ekonomi kapasitas 106 penumpang. Namun karena KA Majapahit mendapatkan trainset premium stainless steel new generation, rangkaian lamanya dilimpahkan ke Kereta Api Dharmawangsa (juga Brantas). Alhasil kini menjadi ekonomi plus kemenhub kapasitas 80 penumpang.
KA Anjasmoro Rebranding Bangunkarta Sejak Gapeka 2020
Alumni Gapeka 2019 satunya yakni KA Anjasmoro relasi Stasiun Jakarta Pasar Senen – Jombang PP pun tetap bertahan mengarungi masa-masa sulit. Namun bedanya kereta ini direbranding jadi KA Bangunkarta. Menghidupkan lagi memori Tebuireng. Terlebih edisi ini juga punya layanan ekonomi plus kemenhub.
Rebranding jadi KA Bangunkarta mulai Gapeka 2020. Gapeka ini gantikan 2019 yang hanya seumur jagung. Operasionalnya terus berlanjut di Gapeka 2021 dan Gapeka 2023 sekarang tetap eksis. Bahkan telah melakukan modifikasi interior ekonomi plus kemenhub nya jadi ala-ala Premium.
KA Anjasmoro Jauh Lebih Beruntung dari Sancaka Utara
Sayangnya nasib nahas harus dialami KA Sancaka Utara. KA Jarak Jauh dengan relasi Stasiun Kutoarjo – Surabaya Pasar Turi dan layanan eksekutif-bisnis ini terpaksa hanya beroperasi seumur jagung. Setali tiga uang dengan Gapeka 2019 nya itu sendiri.
Diberlakunannya Gapeka 2020 dan 2021 nggak begitu menolong kereta ini. Meskipun tetap dijalankan dengan status Fakultatif dan rute yang dipotong jadi dari Stasiun Tugu Jogja ke Surabaya Pasar Turi dan sebaliknya.
Usut punya usut Sancaka Utara memiliki okupansi yang sangat minim. Jalur yang dilewatinya terbilang sepi penumpang. Memang masih melewati Lintas Kereta Api Mataram (Vortenslanden) kemudian Jalur KA Semarang Solo sampai dengan Gundih. Tapi langsung bablas ke Jalur Kereta Pantura Timur via Gambringan.
Ini jelas bukan “jalur gemuk”. Bahkan segmen Gundih-Gambringan itu hanya dipake dalam kondisi darurat lantaran KA Pertamina ke Stasiun Cepu yang tak lagi dinas. Memang tujuan awal untuk mengisi segmen itu. Tapi buat apa bila peminatnya sedikit. Lagipula ini bukan kereta barang.
Jadi dalam kasus ini, KA Anjasmoro jauh lebih beruntung bila dibandingkan Sancaka Utara. Walaupun harus rebranding ganti nama jadi Bangunkarta.
Kesimpulan
KA Anjasmoro dan Kereta Api Dharmawangsa nasibnya beruntung sebagai alumni Gapeka 2019. Masih tetap eksis hingga Gapeka 2023 sekarang bahkan layanan kelas ekonomi nya mengalami upgrade. Meski di satu sisi Anjasmoro harus rebrandig berubah nama menjadi KA Bangunkarta.
Beda dengan Sancaka Utara yang mengalami nahas. Harus dihapus dari Gapeka 2023. Sejak awal okupansinya telah minim lantaran jalur yang dilewatinya terbilang minim penumpang. Jadilah kereta campuran eksekutif-bisnis ini hanya seumuran jagung. Setali tiga uang dengan Gapeka 2019-nya.
Galeri Foto






Leave a Reply