Kereta Solo ke Surabaya Terpendek Hingga Terjauh

01 Kereta Solo ke Surabaya Dari Terpendek HIngga Terjauh

Sebenarnya Kereta Solo ke Surabaya itu banyak. Semua tak lepas dari posisi strategis Solo. Dari sekian banyak itu hanya akan diambil sebagian kecil aja mewakili rute terpendek, menengah, dan terjauh.

Bisa jadi ini masih berkaitan dengan konten Kereta Solo Surabaya (Bandung Malang Part 4). Namun bukan bagian dari itu. Istilah lainnya kalo di dunia film atau novel ialah spin-off. Berbeda alur cerita namun masih tetap ada hubungan.

Versi trip report itu kebetulan naik KA Argo Wilis dengan tujuan akhir Stasiun Surabaya Gubeng. Pastinya karena jalur selatan dalam perjalanannya melewati Vortenslanden (Jogja-Solo). Bahkan berhenti di Stasiun Solo Balapan.

Kereta Solo ke Surabaya Sebenarnya Banyak

Pada kesempatan kali ini yang akan kita bahas lebih pada rangkaian kereta api di koridor Solo Raya dan Surabaya. Keberadaan Solo sebagai bagian dari Vortenslanden tepat berada di tengah-tengah membuatnya bernilai strategis.

Sehingga semua kereta api dari/ke Bandung dan Jakarta yang melewati jalur selatan akan singgah di sini. Karena itulah sejatinya Kereta Solo ke Surabaya itu banyak. Satu diantaranya ialah KA Argo Wilis si Raja Selatan.

Uniknya lagi, nggak ada kereta dari arah Semarang yang lewat Solo bertujuan akhir Surabaya. Di Gapeka 2019 sempat ada KA Bangunkarta. Namun setelah itu berubah jadi KA Brawijaya rutenya dirubah jadi ke Malang.

Terpendek Hingga Terjauh.

Banyaknya kereta Solo ke Surabaya menjadikannya agak mustahil untuk dibahas satu per satu. Mesti disesuaikan dengan stok referensi foto yang ada. Menggunakan foto sendiri tentunya lebih valuable.

Dari sekian banyak itu ditambah penyesuaian dengan stok foto yang ada akhirnya dipilih 4 rangkaian kereta api yang mewakili rute terpendek, menengah dan terjauh. Apa saja itu? Berikut daftarnya

Kereta Api Sancaka

Kereta Api Sancaka mulai beroperasi pada tahun 1997 dengan layanan campuran eksekutif dan bisnis. Namun kini jadi eksekutif dan premium. Berangkat dari Stasiun Yogyakarta jadi udah pasti ya singgah di Stasiun Solo Balapan.

Rangkaian kereta dengan rute terpendek di koridor Surabaya Solo (dalam konteks kereta Solo Surabaya juga tentunya). Karena bila diukur jarak dari Bandung/Jakarta, Yogyakarta itu udah pertengahan.

Kereta Api Logawa

Termasuk barisan kereta legendaris dengan sejarah panjang. Orang tua dulu pastinya familiar toh dengan KA Purbaya di rute Purwokerto-Surabaya Gubeng? Nah disaat yang sama juga ikut beroperasi Kereta Api Logawa sebagai pendamping.

Namun karena alasan efisiensi hanya Kereta Api Logawa yang tetap eksis hingga kini. Di rute Purwokerto – Jember via Surabaya Gubeng, sang Legenda masuk jajaran Kereta Surabaya Solo. Bedanya yang ini via Stasiun Purwosari

KA Gaya Baru Malam Selatan

Ini juga kereta Solo Surabaya yang punya sejarah panjang. Dulunya merupakan kereta rakyat. Namun kini telah berubah menjadi kereta elite. Sampai muncul plesetan Gaya Baru Muaaaahal Sekaleee.

Layanannya ekonomi plus dan eksekutif. Uniknya trainset ekonominya masih angkatan lama tapi direhab layaknya KA ekonomi plus kemenhub. Rute aslinya dari Surabaya Gubeng ke Stasiun Jakarta Pasar Senen

KA Mutiara Timur

Masuk dalam jajaran kereta legendaris yang punya sejarah panjang. Sebelumnya dikenal dengan kereta yang melayani koridor timur Surabaya-Banyuwangi. Namun kemudian rutenya diperpanjang ke Yogyakarta.

Hingga jadilah kereta dengan rute terpanjang untuk koridor Kereta Solo ke Surabaya. Dimana rute aslinya Ketapang – Yogyakarta via Surabaya Gubeng. Layanan KA ekonomi plus kemenhub dan eksekutif

Sayangnya KA Mutiara Timur kini tengah vakum. Sebelumnya pun hanya dijalankan secara fakultatif. Rangkaiannya kadang dipakai KA Joglosemarkerto. Namun kini dipakai KA Blambangan di rute Semarang Tawang – Ketapang.

Rute Kereta Solo ke Surabaya

Nah untuk rute kereta Solo ke Surabaya sebetulnya sama aja kaya trip KA Argo Wilis Bandung Malang. Khususnya ketika berada di bagian Kereta Solo Surabaya. Yang membedakan hanya stasiun pemberhentian saja.

Banyak atau sedikitnya pemberhentian tergantung status dan layanan kelas masing-masing kereta. Begitu juga stasiun pemberangkatannya. Kereta Api Sancaka dan Mutiara Timur berangkat dari Stasiun Solo Balapan.

Adapun Kereta Api Logawa dan KA Gaya Baru Malam Selatan berangkat dari Stasiun Purwosari. Meski statusnya udah komersial, ditambahkan kereta bisnis dan eksekutif, soal ini masih mengacu pada sejarah awal kedua kereta itu. Asalnya ekonomi tetap dianggap ekonomi.

Namun semua kereta tadi berhenti di Stasiun Madiun, Stasiun Kertosono, dan Stasiun Jombang. Seperti halnya KA Argo Wilis. Kecuali Kereta Api Sancaka berjalan langsung di Kertosono.

Kesimpulan

Kereta Solo ke Surabaya sebetulnya banyak. Mengingat perjalaan dari Bandung dan Jakarta ke Stasiun Surabaya Gubeng pasti akan melewati Vortenslanden (Jogja dan Solo). Namun di sini dikerucutkan jadi hanya 4 kereta saja.

Kereta Api Sancaka dengan rute paling pendek (Yogyakarta-Surabaya Gubeng). Kemudian ada Kereta Api Logawa asal/keberangkatan Stasiun Purwokerto.

Adapun rute paling jauh ialah KA Gaya Baru Malam Selatan asal/tujuan Stasiun Jakarta Pasar Senen. Ditambah KA Mutiara Timur di rute Ketapang – Yogyakarta PP via Surabaya Gubeng. Meski kini tengah vakum.

Untuk rutenya pun sama. Bisa dibaca lagi di konten Kereta Solo Jogja. Berhenti di Stasiun Madiun, Kertosono dan Jombang. Hanya Kereta Api Sancaka yang berjalan langsung Stasiun Kertosono.

Galeri Foto

Epilog

Comments

One response to “Kereta Solo ke Surabaya Terpendek Hingga Terjauh”

Leave a Reply