Wahana wajib manakala berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa adalah naik Kereta WIsata Ambarawa Tuntang ataupun jurusan Bedono. Tersedia perjalanan reguler dan sewa. Dengan kereta kayu menikmati pemandangan danau rawapening dan gugusan 3 gunung: Merbabu, Merapi, dan Telomoyo. Sensasi the real vintage.
- Pendahuluan
- Kereta Wisata Ambarawa Tuntang : Selamatkan Sebagian Jalur Bersejarah
- Kereta Wisata Ambarawa Tuntang : Wahana Wajib Museum
- Asalnya Tersedia Rute Bedono
- Berapa Harga Tiket Kereta Wisata Ambarawa Tuntang?
- Danau Rawapening dan Trio Gunung: Merbabu, Merapi, Telomoyo
- Aktivitas di Stasiun Tuntang
- Kesimpulan
- Galeri Foto
Pendahuluan
Museum Kereta Api Ambarawa adalah destinasi wajib yang mesti dikunjungi ketika traveling ke Semarang. Selain tentu saja Lawang Sewu. Perjalanan ke sana memang cukup jauh. Ditempuh selama kurang lebih 1 jam dengan Bus Transjateng jurusan Bawen dan melanjutkan dengan Elf hingga pintu masuk museum.
Begitu masuk kita langsung disambut dengan berbagai ornament kereta api. Nampak pula koleksi lokomotif uap yang dulu pernah berjaya dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Untuk masuk museum dikenakan tarif Rp 20.000,00 dan bisa menikmati segala macam koleksi benda kereta api kuno dengan nilai sejarah tinggi.
Bangunan utama museum dulunya ialah Stasiun Ambarawa (Willem I). Pernah berjaya di era Kolonial dan tetap melayani aktivitas perkeretaapian pasca kemerdekaan. Sayangnya bencana banjir lahar dingin Gunung Merapi mengakhiri aktivitas Stasiun Ambarawa. Disamping kerasnya kompetisi dengan angkutan jalan raya.
Namun bukan berarti denyut perkeretaapian punah begitu saja di Ambarawa. Nggak lama setelah non-aktif dan berkat inisiasi dari anggota parlemen, stasiun dialihfungsikan menjadi Museum Kereta Api. Dengan menyelamatkan sebagian segmen tersisa dari Bedono hingga Stasiun Tuntang. Melewati Stasiun Ambarawa.
Kereta Wisata Ambarawa Tuntang : Selamatkan Sebagian Jalur Bersejarah
Di segmen tersebut denyut kereta api tetap ada. Deru mesin dan gesekan roda besi masih terdengar. Meski bukan lagi layanan penumpang melainkan untuk kepentingan pariwisata. Sebuah wahana istimewa di Museum Kereta Api Ambarawa. Sensasi menaiki kereta wisata Ambarawa Tuntang.
Beroperasi sejak 1976 sedari awal telah menyelamatkan sebagian dari jalur bersejarah tersebut. Biar gimanapun juga lintas yang aslinya menghubungkan Stasiun Tugu Jogja hingga Kedungjati via Magelang ini termasuk dalam jajaran jalur tua di Indonesia. Meskipun bukan yang paling tua.
Kereta Wisata Ambarawa Tuntang : Wahana Wajib Museum
Kereta Wisata Ambarawa Tuntang adalah salah satu wahana museum. Telah beroperasi sejak 1976 menggunakan 2-3 gerbong kayu CR ditarik lokomotif uap. Untuk menaikinya hanya tersedia sistem sewa. Namun seiring berjalannya waktu Loko Diesel D301 mulai menarik rangkaian kereta ini.
Nah sejak ditarik diesel operasionalnya nggak lagi sebatas sewa dan telah diregulerkan. Meski hanya dinas di akhir pekan (Sabtu-Minggu) dan hari libur nasional. Ini adalah wahana wajib bila berkunjung ke museum kereta api Ambarawa. Terutama di saat waktu operasionalnya. Kurang lengkap bila dilewatkan begitu saja.
Asalnya Tersedia Rute Bedono
Untuk rute perjalanan utamanya dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Tuntang. Melewati Danau Rawapening. Namun aslinya kereta wisata ini tersedia rute menuju Bedono. Bedanya tema yang digunakan adalah Mountain Tour. Pasalnya kereta akan melewati jalur bergerigi mulai dari Jambu hingga Bedono.
Sayangnya saat ini rute Bedono belum dikomersialkan. Kalopun masih tersedia masih menggunakan sistem sewa. Lantaran hanya bisa menggunakan loko uap yang dilengkapi roda gerigi. Usia yang uzur nggak memungkinkan loko uap bisa dinas secara reguler setiap pekannya.
Berapa Harga Tiket Kereta Wisata Ambarawa Tuntang?
Tiket kereta wisata beda dengan masuk museum. Untuk menaikinya kamu akan dikenakan biaya lagi sebesar Rp 100.000,00 dan berlaku untuk satu kali pakai. Itu juga harus sesuai dengan jadwal perjalanannya. Kalo sampe ketinggalan maka tiketnya otomatis hangus. Kabar baiknya tarif segitu udah mencakup Ambarawa Tuntang PP.
Danau Rawapening dan Trio Gunung: Merbabu, Merapi, Telomoyo
Kereta Wisata Ambarawa Tuntang reguler terdiri dari 2-3 kereta kayu CR ditarik loko diesel D301. Dalam perjalanan pulang pergi kamu akan disuguhi pemandangan Danau Rawapening beserta tiga buah gunung yang berada di sisi selatan yakni Merbabu, Merapi, dan Telomoyo.
Pemandangan yang boleh dibilang eksotis. Belum lagi menyeberangi Sungai Tuntang sebelum tiba di stasiun yang kini ngetop gegara Film Gadis Kretek. Melintas di atas sisa jalur bersejarah yang masih bisa diselamatkan. Benar-benar menawarkan sensasi The Real Vintage. Serasa balik lagi ke era Kolonial dan awal kemerdekaan.
Aktivitas di Stasiun Tuntang
Stasiun ini lagi viral gegara jadi latar Film Gadis Kretek. Nah di sinilah sebenarnya perjalanan Kereta Wisata Ambarawa Tuntang berakhir. Tapi karena tiket yang kita beli udah sepaket dengan perjalanan balik ke Stasiun Ambarawa, kita nggak bisa turun dan mengakhiri perjalanan di sini. Namanya aja kereta wisata tiketnya udah satu paket.
Lantas ngapain aja kita di Stasiun Tuntang? Di sini lokomotif D301 berganti posisi ke arah barat (Ambarawa). Selama proses itu kita diberi kesempatan untuk ke toilet atau sekedar mengambil foto-foto Stasiun Tuntang dan sekitarnya. Waktu yang tersedia hendaknya dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebelum balik lagi ke Ambarawa.
Kesimpulan
Kereta Wisata Ambarawa Tuntang telah beroperasi tahun 1976. Keberadaannya turut menyelamatkan sebagian jalur bersejarah dari dampak penutupan beberapa bulan sebelumnya. Diakibatkan banjir lahar dingin Gunung Merapi dan kompetisi dengan angkutan jalan raya.
Asalnya kereta ini dijalankan dengan sistem sewa. Namun sejak loko diesel D301 mengambil peran mulailah beroperasi secara reguler meski hanya weekend dan libur nasional. Untuk menaikinya dikenakan biaya Rp 100.000,00 dan harus sesuai jadwal. Itu udah rute Ambarawa Tuntang PP. Adapun ke Bedono kalopun tersedia hanya sewa saja lantaran harus pakai lokomotif uap spesifikasi khusus.
Perjalanan kereta wisata ini menyuguhkan sensasi real vintage. Dengan kereta kayu CR berjalan di atas sisa jalur bersejarah. Suguhan pemandangan Danau Rawapening ditambah 3 gunung di sebelah selatan: Merbabu, Merapi, Telomoyo. Meski berakhir di Tuntang kita nggak bisa turun di sini karena tiket yang udah sepaket pulang pergi.
Leave a Reply