Naik Kereta Wonogiri ke Solo. Merupakan lanjutan dari trip sebelumnya naik KA Batara Kresna yang waktu itu menggunakan rangkaian KRD ME-204. Mengambil jendela berbeda, mulai Gunung Sepikul hingga Loji Gandrung
- Pendahuluan
- Lanjutan dan Masih Pakai KRD
- Kereta Wonogiri ke Solo : Stasiun Ramai Calon Penumpang
- Kereta Wonogiri ke Solo : Kondisi Masih Kurang Lebih Sama
- Berangkat Stasiun Wonogiri Jam 12.00
- Kereta Wonogiri ke Solo : Stasiun Pasar Nguter
- Gunung Pegat Masih Terlihat
- Kereta Wonogiri ke Solo : Stasiun Sukoharjo
- Menyeberangi Sungai Bengawan Solo
- Kereta Wonogiri ke Solo Tiba di Sangkrah
- Melihat Loji Gandrung dari Kereta Wonogiri ke Solo
- Destinasi Akhir Stasiun Purwosari
- Kesimpulan
- Galeri Foto
Pendahuluan
Sejatinya ini adalah perjalanan balik kanan yang masih satu rangkaian dengan Trip Kereta Purwosari Wonogiri Rangkaian Darurat. Jadi kaya tektok gitu. Begitu datang Wonogiri langsung persiapan lagi balik kanan ke Surakarta.
Keretanya pun masih sama yakni KA Batara Kresna. Memang saat ini masih satu-satunya yang melayani koridor legendaris Purwosari-Wonogiri peninggalan NISM. Lintas cabang aktif yang punya segmen di tengah jalan dan boleh dibilang satu-satunya di Indonesia. Walaupun di Madiun juga ada.
Jika berbicara soal sensasi perjalanan balik kanan ke Solo aslinya sih sama aja. Nggak ada perbedaan. Mungkin dari sisi pemandangannya aja. Karena untuk yang ini mengambil posisi tempat duduk berbeda.
Lanjutan dan Masih Pakai KRD
Sebelum kita bahas lebih jauh, konten ini merupakan kelanjutan dari Trip Kereta Purwosari Wonogiri Rangkaian Darurat. Udah sempat disinggung sedikit bahwa ini tektok. Otomatis rangkaiannya pun masih sama, pakai KRD ME 204. Bukan Railbus aslinya.
Kereta Wonogiri ke Solo : Stasiun Ramai Calon Penumpang
Sedikit tips buat kamu yang ingin tektok seperti ini, agar membooking tiket secara online. Mengingat terutama di akhir pekan kerap terjadi antrian tiket. Nah di sini kondisi Stasiun Wonogiri cukup ramai. Terutama calon penumpang yang sedang mengantri tiket KA Batara Kresna.
Sebagaimana trip sebelumnya yang tiba jam 11.50 WIB, kamu hanya diberi waktu kurang lebih 10 menit saja. Terlalu riskan untuk ikutan mengantri tiket. Karena perjalanan KA Batara Kresna hanya sampai siang hari saja.
Kereta Wonogiri ke Solo : Kondisi Masih Kurang Lebih Sama
Walaupun terjadi keramaian di loket dan ruang tunggu stasiun, kondisi Kereta Wonogiri ke Solo masih kurang lebih sama seperti ketika berangkat. Di dalam kereta nggak begitu padat. Mungkin benar juga ya ada yang bilang trip KA Batara Kresna cuma buat gegabutan bukan komuter.
Nah sekarang saatnya kita rasakan sensasi naik kereta Wonogiri ke Solo, Batara Kresna yang masih pakai rangkaian darurat KRD ME 204 buatan PT. INKA Madiun. Yuk disimak!
Berangkat Stasiun Wonogiri Jam 12.00
KA Batara Kresna berangkat selalu tepat waktu. Apalagi itu adalah satu-satunya kereta yang lewat di lintas Purwosari-Wonogiri. Kalopun ada kereta lain itu palingan statusnya KLB (Kereta Luar Biasa).
Diberangkatkan dari Stasiun Wonogiri jam 12.00 WIB. Mengambil sisi jendela yang berbeda, nampak suguhan pemandangan Gunung Sepikul. Kemudian kereta melewati hamparan sawah dengan latar Gunung Pegat.
Tak terasa kini tiba waktunya menyeberangi Sungai Bengawan Solo melalui jembatan KA Selogiri. Owalah ternyata itu toh namanya? Di sebelahnya ada jembatan untuk jalan raya. Namanya Jembatan Bengawan Solo Wonogiri.
Okelah, secara di sini KA Batara Kresna dua kali menyeberangi sungat terpanjang di Pulau Jawa itu. Di perjalanan ini juga turun hujan.
Kereta Wonogiri ke Solo : Stasiun Pasar Nguter
Jam 12.35 WIB KA Batara Kresna tiba di Stasiun Pasar Nguter. Di sini terlihat penumpang yang naik. Anehnya cuaca di sini malahan cerah. Padahal tadi sempat ada hujan. Nah berarti itu adalah hujan lokal di sekitaran Wonogiri. Hanya dalam waktu 3 menit saja kereta diberangkatkan lagi.
Gunung Pegat Masih Terlihat
Kereta Wonogiri ke Solo telah meninggalkan Stasiun Pasar Nguter. Pemandangan sawah kembali menyambut. Nggak hanya itu, Gunung Pegat pun masih terlihat di sini.
Kereta Wonogiri ke Solo : Stasiun Sukoharjo
Tanpa terasa perjalanan kita telah sampai di Stasiun Sukoharjo. Itu berarti udah separuh jalan dilalui. Sama juga di sini terjadi aktivitas turun naik penumpang. KA Batara Kresna berhenti di sini selama 3 menit dan berangkat lagi jam 12.51 WIB.
Selepas Stasiun Sukoharjo, kembali pemandangan hamparan sawah menyapa kita. Bedanya di sini nggak ada Gunung Pegat lagi ya. Karena kan gunung itu berada di Kabupaten Wonogiri. Sedangkan Sukoharjo secara geografis itu posisinya lebih rendah.
Menyeberangi Sungai Bengawan Solo
Nah perjalanan Kereta Wonogiri ke Solo pun akhirnya menyeberangi Sungai Bengawan Solo untuk kedua kalinya. Namun untuk yang ini sebetulnya telah berada di wilayah Kota Solo.
Mengambil sisi jendela yang lain, di sebelah kiri ada jembatan untuk jalan raya. Jika sebelumnya bernama Jembatan Selogiri dan Bengawan Solo Wonogiri. Di sini nama jembatan kereta api dan jalan raya kebetulan agak sama.
Untuk kereta api namanya Kretek Sepoer Mojo (Jembatan KA Mojo). Sementara di sini jalan rayanya bernama Jembatan Mojo. Secara nama jalannya juga sama. Nah sedikit catatan Jembatan KA sebetulnya ada dua.
Pertama Kretek Sepoer Mojo yang berada tepat di atas Sungai Bengawan Solo. Kedua Jembatan Plumbon di atas Jalan Mojo Bengawan. Posisinya ke arah Sukoharjo.
Kereta Wonogiri ke Solo Tiba di Sangkrah
Jam 13.22 WIB KA Batara Kresna tiba di Stasiun Solo Kota (Sangkrah). Banyak penumpang yang turun di sini. Memang di sini udah masuk wilayah Kota.
Boleh jadi juga destinasinya lebih dekat dari sini ketimbang Purwosari. Juga di sini tersedia Feeder BST (Batik Solo Trans). Di Stasiun Solo Kota hanya berhenti 2 menit. Setelahnya Kereta Wonogiri ke Solo diberangkatkan lagi.
Melihat Loji Gandrung dari Kereta Wonogiri ke Solo
Selepas Stasiun Solo Kota, perjalanan KA Batara Kresna akan melewati Jalan Slamet Riyadi. Jadi berada di tengah jalan raya ramai. Jika di Trip Kereta Purwosari Wonogiri terkesan biasa aja, kali ini sensasinya agak berbeda.
Di sisi jendela yang lain suguhan pemandangan langsung tertuju ke spot yang kerap dijadikan destinasi wisata. Mulai dari Gedung Juang 45, Pusat Grosir Solo, jalan menuju Kawasan Kraton Surakarta Hadiningrat.
Setelah itu Museum Radya Pustaka Surakarta, Sekitar Taman dan Stadion Sriwedari, dan terakhir tentu saja Loji Gandrung. Nah ini merupakan spot paling menarik segmen Slamet Riyadi. Dari atas KA Batara Kresna kita bisa melihat rumah dinas Walikota Solo tersebut.
Destinasi Akhir Stasiun Purwosari
Waktu telah menunjukkan jam 14.42 WIB. Perjalanan Kereta Wonogiri ke Solo pun telah tiba di destinasi akhir Stasiun Purwosari. Jika dihitung dari awal perjalanan hingga nyampe, waktu tempuhnya 2 jam 42 menit!
Wah berarti memang nggak bisa disalahin ya anggapan ini cuma buat healing atau gegabutan. Bukan komuter yang menunjang aktivitas harian. Meski nggak sedikit sih yang memanfaatkan ini sebagia komuter walaupun memang bukan kereta komuter.
Kesimpulan
Perjalanan Kereta Wonogiri ke Solo merupakan lanjutan dari trip Purwosari Wonogiri. Mengambil jendela di sisi lain, selama 2 jam 42 menit perjalanan kita disuguhi pemandangan Gunung Sepikul, Gunung Pegat, Hamparan Sawah.
Menyeberangi Sungai Bengawan Solo sebanyak dua kali yakni di Jembatan Selogiri Wonogiri dan Kretek Sepoer Mojo sebelum masuk Stasiun Solo Kota. Lalu di segmen Slamet Riyadi giliran objek wisata mulai Gedung Juang, Kawasan Sriwedari, hingga Loji Gandrung.
Walaupun begitu sulit untuk mengatakan bahwa perjalanan dari Wonogiri ke Purwosari adalah komuter. Bahkan apa yang dikatakan orang bahwa KA Batara Kresna lebih untuk healing dan gegabutan juga nggak bisa disalahkan.
Leave a Reply