KRD MCW 302 merupakan salah satu simbol modernisasi angkutan perkotaan. Sayangnya telah banyak unit rusak dan dikonversi. Tersisa satu yang masih komersial dan beroperasi reguler yakni KA Kedungsepur.
Prologue
Bicara soal modernisasi perkeretaapian di tanah air khususnya angkutan perkotaan sejatinya telah dimulai sejak tahun 1976. Dengan datangnya unit KRL Ekonomi Rheostatik Batch 1 dan Kereta MCW 301 yang waktu itu masih dalam wujud aslinya (KRD).
Unit kereta tersebut terus berdatangan hingga memasuki dekade 1980-an. Nah pada tahun 1982 datang lagi unit KRD (Kereta Rel Diesel) untuk melengkapi yang telah ada dan didatangkan pada 1976 dan 1980 (MCW 301).
KRD MCW 302 Mulai Tahun 1982
Unit yang dioperasikan mulai tahun 1982 itu ialah KRD MCW 302. Tentunya punya perbedaan cukup mencolok yakni memiliki 6 pintu masing-masing 3 di kanan dan kiri. Kesamaannya di setiap kereta memiliki kabin masinis. Makanya KRD seperti ini kadang bisa dioperasikan hanya 1-2 kereta saja.
KRD MCW 302 Masih Nippon Sharyo
Untuk pabrikannya masih sama dengan pendahulunya, Kereta MCW 301, yakni Nippon Sharyo Jepang. Pabrikan yang juga memproduksi MRT Jakarta. Didatangkan ke Indonesia dalam wujud CBU (Completely Build Up) atau secara utuh dari Jepang.
Seperti halnya kebanyakan KRL Ekonomi Rheostatik juga didatangkan utuh. Kecuali beberapa angkatan 1986-1987 berbody stainless steel ada yang hanya berupa komponen untuk selanjutnya dirakit di PT. INKA Madiun. Kereta ini juga menggunakan teknologi Rheostatik.
KRD MCW 302 Sebagai Kereta Perkotaan
Termasuk simbol modernisasi kereta khususnya angkutan perkotaan. Makanya KRD MCW 302 banyak dioperasikan sebagai kereta komuter perkotaan alias lokalan. Paling terlihat tentu KA Lokal Bandung Raya, KA Prameks, hingga Kaligung (sekarang udah KAJJ).
Terkhusus KA Lokal Bandung Raya, walaupun sejak Gapeka 2023 telah berganti nama jadi Kereta Commuter Line Bandung Raya namun orang masih aja menamainya KRD. Nah itu karena dulu pernah menggunakan unit KRD. Baik Kereta MCW 301 maupun MCW 302.
Nggak hanya itu bahkan Patas Bandung Raya juga pernah pake KRD MCW 302 sampai purnatugas di tahun 2014. Meski sempat beroperasi lagi di tahun 2018 ternyata nggak berlangsung lama akibat okupansinya minim.
Rusak Hingga Dikonversi
Sayangnya masa bakti sang legenda di jagad perkeretaapian Indonesia nggak bisa berlangsung lama. Banyak unit yang rusak dan sulit diperbaiki akibat minimnya suku cadang. Untuk pengadaannya membutuhkan biaya tinggi.
Nah gegara itu juga banyak unit yang akhirnya dikonversi menjadi Kereta Dinas untuk kepentingan internal PT. KAI. Sedangkan beberapa lagi dibiarkan mangkrak hingga afkir dan dirucat di Stasiun Purwakarta. Seperti pada unit ex-Patas Bandung Raya.
Adapun yang dibiarkan mangkrak dan sangat memprihatinkan hingga muncul kesan horor itu ada di Dipo Semarang Poncol (SMC). Berada sejajar dengan lokomotif BB201. Unit ini berwarna hijau sempat dipakai dinas KA Kaligung.
KA Kedungsepur Satu-Satunya Yang Tersisa
Meskipun demikian, masih ada unit trainset KRD MCW 302 yang beroperasi komersial secara reguler. Bahkan bisa dibilang tetap setia menjadi komuter. Melayani warga Semarang hingga Purwodadi dalam wujud KA Kedungsepur.
Inilah satu-satunya yang tersisa. Meskipun telah dirombak total dan menjadi kereta eksekutif. Masyarakat masih bisa menikmatinya dengan harga terjangkau. Boleh jadi inilah kereta eksekutif termurah di Indonesia. Terlepas dari rencana awalnya untuk Kereta Bandara Kualanamu.
Jika diperhatikan, KRD MCW 302 yang digunakan sebagai KA Kedungsepur ini terdiri dari 2 trainset. Satu reguler ditambah satu cadangan. Tinggal tersisa satu ini aja kebayang kalo yang ini juga harus purnatugas.
Nasibnya akan sama dengan sang pelopor yang pernah dipuji Presiden Soeharto, Kereta MCW 301. Udah dipermak jadi K3076 eh malah berakhir di Stasiun Purwakarta dan Cikaum. Padahal punya keunikan juga.
Kesimpulan
KRD MCW 302 merupakan salah satu simbol modernisasi transportasi kereta untuk angkutan perkotaan. Selalu dinas sebagai kereta komuter lokal. Bahkan sampai ada yang tetap menyebut KRD walapun telah menjadi Commuter Line Baraya.
Sayang banyaknya unit rusak dan masalah suku cadang membuat sang legenda banyak dikonversi menjadi kereta dinas PT. KAI. Sebagiannya lagi tetap dibiarkan afkir bahkan ada yang telah dirucat di Stasiun Purwakarta.
Kini tinggal tersisa dua trainset yang dioperasikan sebagai KA Kedungsepur. Sehari-harinya melayani warga Semarang dan Purwodadi. Terlepas wujudnya telah menjadi kereta eksekutif karena awalnya akan diperuntukan kereta bandara.
Galeri Foto





Leave a Reply