KA Lokal Bandung Raya 469 berangkat dari Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, jam 16.35 WIB. Dijadwal sih nyampe Stasiun Bandung jam 18.12 WIB. Memang tepat waktu tapi selama berjalanan banyak menghadapi persilangan dan persusulan. Bahkan sejak pemberhentian pertama. Beneran belajar tentang kesabaran kalo naik lokalan yang satu ini.
Nggak ada bedanya sih sama Kereta Api Lokal Bandung Raya lainnya, labelnya tetap sama statusnya pun sama. Kereta komuter atau dalam bahasa sehari-harinya lokalan. Melayani rute Padalarang – Bandung – Cicalengka. Merupakan andalan mobilitas bebas hambatan dan berbiaya murah untuk masyarakat Bandung Raya. Murah karena cuma bayar Rp 5.000,00 aja udah bisa jalan dari Padalarang di Kabupaten Bandung Barat ke Cicalengka yang berada di wilayah Bandung Timur.
Duh tiketnya murah banget ya, seharga sebiji Plain Waffle tanpa topping di sini (selama belum naik ya, hehehehe….). Udah gitu bisa perjalanan sejauh itu pula. Ibaratnya dari ujung barat ke ujung timur. Bandingin sama angkutan lain yang bisa habis diatas Rp 20.000,00. Cuma sayangnya karena sebagian besar jalur kereta api khususnya dari Kiaracondong ke Cicalengka itu masih satu jalur (single track).
Konsekuensi single track ialah rangkaian kereta yang akan melewati jalur itu harus bergantian dengan kereta lainnya. Dalam kasus KA Lokal Bandung Raya misalnya, itu mesti gantian sama sesama lokal maupun kereta api Jarak Jauh (KAJJ). Umumnya KAJJ yang datang dan berangkat dari Bandung arah ke Timur cuma pagi dan sore hari. Kecuali Kereta Api Serayu di siang hari. Nah di jam-jam itulah kadang harus bergantian menggunakan rel dari Cicalengka menuju Kiaracondong.
KA Lokal Bandung Raya 469 Satu-Satunya Pilihan
Biasanya jadwal kereta commuter itu hampir tiap jam ada. Itu maksimalnya ya. Bahkan untuk daerah seperti Jabodetabek yang dilayani KRL Commuter Line, intervalnya nggak boleh lebih dari 30 menit. Untuk kasus Commuter Line, jarak antar kereta kurang lebih 15-20 menit. Terutama di jam-jam sibuk.
Namun nggak demikian dengan KA Lokal Bandung Raya. Karena menggunakan rangkaian kereta konvensional (sebelumnya KRD) ditambah jalur antara Kiaracondong dan Cicalengka yang masih single track. Interval antar kereta di sini bisa satu jam hingga satu jam setengah. Wah berarti intervalnya berjauhan dong? Single Track juga harus gantian sama Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) di pagi dan sore hari. Itu artinya lokal harus ngalah. Entah disusul maupun disilang.
Untuk KA Lokal Bandung Raya 469, berangkat dari Stasiun Cicalengka jam 16.35 WIB, nah kereta berikutnya baru tersedia jam 18.05 WIB (KA 471). Nah kalo diliat interval-nya 1 jam 30 menit. Wah, jauh banget ya?! Berarti kalo ketinggalan KA 469 butuh waktu selama itu cuma buat nungguin KA 471. In this case, jauh dari kata ideal untuk layanan commuter.
Persiapan Balik Dari Cicalengka
Ceritanya ini lagi di Cicalengka, kegiatan mengumpulkan konten kereta untuk katagori baru Mugen Densha Kyoiku. Diadakan sebagai konsekuensi dari pemilihan Cafe Tema Kereta untuk Mugen ID Coffee and Eatery. Udah 3 kereta berhasil terkumpul di Tiber Cicalengka. Selepas kereta ke-3, tengok jam udah menunjukkan jam 4 sore. Mulailah ngecek jadwal kereta lokal via aplikasi buat balik Bandung.
Setelah melihat aplikasi, jadwal terdekat itu KA 469 yang berangkat 16.35. Nah daripada nungguin 471 lama banget, mendingan naik 469 aja. Apalagi waktu itu cuaca mulai terlihat mendung di barat dan selatan. Geluduk mulai terdengar. Meski di Cicalengka-nya sendiri masih cerah. Ya udah, akhirnya diputuskan untuk naik KA 469 untuk kembali ke Bandung. Gimanapun caranya mesti diusahakan dapat KA 469. Saat itu terjadi insiden kecil dalam perjalanan menuju Stasiun yang jaraknya kurang lebih 1,5 km.
Ya mau gimana lagi, satu-satunya pilihan agar bisa meninggalkan wilayah Timur Bandung itu ya cuma ada KA 469. Karena kalo nungguin kereta berikutnya berarti udah lewat maghrib.
Sejak Pemberhentian Pertama di Haurpugur
Singkat cerita KA Lokal Bandung Raya 469 berangkat dari Stasiun Cicalengka tepat di jam 16.35 WIB. Perjalanannya normal-normal aja. Seperti biasa, kereta memasuki pemberhentian pertama di Stasiun Haurpugur (HRP) yang tengah direnovasi. Ya, renovasi sebagai bagian dari pembangunan Double Track (DT) antara Kiaracondong dan Cicalengka.
Ternyata di stasiun ini pula kereta mengalami persilangan dengan sesama lokal tujuan Cicalengka. Artinya kereta menunggu lokalan itu masuk Haurpugur (HRP) dulu, baru setelah itu bisa diberangkatkan lagi. Dan iya benar juga, lokalan itu datang, nggak lama berselang KA 469 diberangkatkan. Pemberhentian berikutnya ialah Stasiun Rancaekek (RCK).
Tibalah kereta di stasiun itu. Sama juga stasiun masih dalam tahap renovasi dan pengembangan. Ditambah lagi posisinya yang nggak begitu jauh dengan Dipo Tegaluar milik KCIC (Kereta Cepat Indonesia China), operator KCJB (Kereta Cepat Jakarta Bandung) kelak. Maish terlihat sebuah kereta Plasser nangkring di sana.
KA 469 berhenti cukup lama di stasiun Rancaekek ditambah lagi hujan mulai turun. Duh untungnya udah di kereta. Rupanya berhenti lama itu menunggu disusul KA Argo Wilis yang datang dari arah timur. Selesai disusul itu kereta diberangkatkan lagi.
KA Lokal Bandung Raya 469 Disilang dan Disusul di Stasiun Cimekar
Pemberhentian berikutnya, Stasiun Cimekar (CMK). Nah di sini berhentinya lama banget. Rupanya kereta nggak cuma disilang atau disusul satu kereta aja. Melainkan disilang dan disusul secara bersamaan. Cuaca diluar maish hujan ringan. Sedikit info, meski sempat direnovasi kecil-kecilan tahun 2019, Stasiun Cimekar rencananaya akan digeser ke barat mendekati Masjid Al Jabbar.
Pergeseran tersebut menjadikannya masuk ke wilayah Kota Bandung, beda dengan stasiun eksisting yang berada di Kabupaten Bandung. Ditambah lagi karena nantinya udah double track, akan menggunakan persinyalan electric. Bukan lagi mekanik seperti sekarang.
Kembali lagi ke KA 469, kereta pun disusul lagi dari arah timur. Kali ini oleh KA Kutojaya Selatan. Setelahnya masih menunggu disilang lagi sama KA Malabar dari arah Bandung dengan tujuan akhir Stasiun Malang. Untuk menunggu kedatangan KA Malabar itu juga mesti menunggu KA Kutojaya Selatan masuk Gedebage lebih dulu dan disilang di sana. KA 469 akhirnya disilang KA Malabar di Stasiun Cimekar. KA 469 pun berangkat, pemberhentian berikutnya Kiaracondong namun harus melewati Gedebage dulu.
Disilang lagi Di Stasiun Gedebage (GDB)
Selepas Kiaracondong nggak akan ada silang dan susulan lagi karena udah double track. Namun sayangnya KA 469 lagi-lagi berhenti di Stasiun Gedebage (GDB). Di sini memang nggak ada aktivitas turun naik penumpang. Sekali lagi KA 469 akan menunggu disilang sesama KA Lokal Bandung Raya dari arah Kiaracondong. Ketika itupun langit mulai gelap dan adzan maghrib telah berkumandang.
KA 469 disusul sesama lokalan di Gedebage. Nggak lama berselang kereta diberangkatkan ketika langit udah benar-benar gelap. Stasiun Gedebage sendiri awalnya melayani penumpang. Namun kemudian ditutup karena fokus pada layanan kereta barang. Nah sekarang stasiun direnovasi besar-besaran sepertinya nanti akan kembali melayani penumpang. Apalagi udah nggak ada aktivitas kontainer lagi. Selain mendukung proyek Double Track juga tentunya.
Tiba di Stasiun Bandung jam 18.16
Akhirnya setelah menempuh perjalanan lumayan lama dengan banyaknya aktivitas silang dan susul sejak pemberhentian pertama, KA 469 tiba di Stasiun Bandung tepat jam 18.16. Di waktu hampir bersamaan juga masuk KA Argo Parahyangan dari arah Jakarta. Makanya sebagian penumpang lokal pun keluar melalui pintu utara. Meski resminya penumpang lokal hanya bisa lewat selatan. Ke pintu utara untuk mengerjakan ibadah sholat maghrib di Masjid Al Mu’min.
Belajar Tentang Kesabaran
Jadi kesimpulannya perjalanan naik Kereta Api Lokal Bandung Raya 469 itu berarti kita juga belajar tentang kesabaran. Karena sejak pemberhentian pertama pun udah harus menghadapi persilangan. Aktivitas silang dan susul sampai akhirnya kereta masuk Stasiun Kiaracondong. Kalopun mau menunggu jam keberangkatan berikutnya yakni KA 471 jam 18.05 WIB, itupun sama mesti sabar menunggu di Stasiun Cicalengka selama 1 jam 30 menit.
Kereta lokal yang silangan sama KA 469 di Haurpugur itu nantinya akan balik lagi sebagai KA 471. Namun begitu nyampe Cicalengka nggak serta merta bisa diberangkatkan lagi. Karena dari arah timur ada KA Argo Wilis dan KA Kutojaya Selatan. Sedangkan dari barat KA Malabar. Nah timeslot selama 1 jam 30 menit itu jatahnya ketiga kereta api Jarak Jauh (KAJJ) tadi melintas area Cicalengka.
Intinya selama Double Track (DT) masih dalam tahap pengerjaan, disitulah kita masih tetap harus sabar. Terutama bla hendak menaiki KA 469 dan menunggu keberangkatan KA 471.
Leave a Reply