Perjalanan KA Tegal Bahari di Tengah Cuaca Panas Ekstrem

perjalanan ka tegal bahari saat cuaca panas ek

Gimana rasanya melakukan perjalanan KA Tegal Bahari di tengah hari dalam kondisi cuaca panas cukup ekstrem? Apalagi ini melintas di jalur Pantura seluruhnya? Duh kebayang dah sensasinya kaya gimana. Namun itu nggak sebanding dengan pengalaman melintas di sini.

Muqaddimah

Berita tentang cuaca panas ekstrem begitu viral belakangan. Nggak hanya kualitas udara yang kurang bagus, kemarau panjang ternyata mengakibatkan cuaca panas ekstrem. Nggak sedikit pula yang bilang ini adalah “fenomena neraka bocor”. Di tengah kondisi demikian sebuah perjalanan menelusuri Pantura dilaksanakan.

Perjalanan ini bermula dari Stasiun Jakarta Pasar Senen dan berakhir di Kota Tegal. Jelas kan posisi kota asal Teh Poci itu ada di mana? Artinya dalam perjalanan kali ini akan sangat berbeda dengan sebelumnya. Biasanya dari Bandung lewat Nagreg dengan view dan lintas pegunungan. Tapi kali ini bentang alamnya berbeda cukup jauh.

Apalagi perjalanan kali ini bersamaan dengan kondisi cuaca panas yang cukup ekstrem. Timbul pertanyaan mampukan pendingin udara yang ada di dalam kereta mengatasi hal tersebut? Seperti apakah perjalanannya? Yuk kita simak bersama. Sedikit bocoran, konten ini juga dilengkapi video ya.

Perjalanan KA Tegal Bahari Pertama Melintas Pantura

Perjalanan KA Tegal Bahari memang karena satu kondisi yakni menghadiri sebuah acara meeting. Asalnya sih Kota Tegal itu belum masuk dalam daftar destinasi. Walaupun ada konten yang menyinggung kota tersebut. Juga terkait langsung dengannya.

Gegara acara meeting itu jugalah mau nggak mau Kota Tegal harus dimasukkan ke dalam list destinasi. Kalo begitu udah pasti naik kereta nya yang melintas jalur pantura dengan keberangkatan dari Jakarta. Berhubung dari Bandung hanya tersedia dua kereta yakni Ciremai dan Harina. Sedangkan dari Jakarta lebih banyak pilihan.

Dengan demikian perjalanan kali ini yang sejatinya masuk dalam business trip menjadi yang pertama kali melintas Pantura. Sebab selama ini setiap kali melakukan perjalanan lebih banyak melewati jalur selatan yang sudah begitu familiar. Termasuk Kereta Api Bandung Semarang kemarin itu sepertiganya lewat selatan.

Sekilas Tentang KA Tegal Bahari

KA Tegal Bahari memang bukan pemain baru. Telah ada cukup lama meski di era 2000-an. Berawal dari Cirebon Ekspres yang diperpanjang ke Tegal dan kemudian dikembangkan menjadi Tegal Bahari. Kereta ini sempat hilang sejenak pasca peluncuran Argo Cheribon sebelum akhirnya diadakan lagi sebagai ganti Tegal Ekspres.

Pernah hadir dengan layanan ekonomi plus yang meminjam rangkaian KA Progo, mulai Gapeka 2023 KA Tegal Bahari menggunakan idle Gumarang. Otomatis layanannya pun berubah jadi eksekutif dan bisnis.

Ketika lahir sebagai pengembangan Cirebon Ekspres, KA Tegal Bahari diberangkatkan dari Stasiun Gambir Jakarta. Namun karena kini posisinya mengisi tempat Tegal Ekspres, pemberangkatan berubah jadi Stasiun Jakarta Pasar Senen.

Seperti Apa Perjalanan KA Tegal Bahari ?

Oke udah cukup ya perkenalan singkatnya. Kini giliran kondisi perjalanan dari Stasiun Jakarta Pasar Senen menuju Tegal dalam kondisi panas ekstrem menyengat. Menggunakan KA Tegal Bahari.

Berangkat Jakarta Pasar Senen Jam 10.30

Perjalanan KA Tegal Bahari dimulai dari Stasiun Jakarta Pasar Senen jam 10.30 WIB. Tentunya tepat waktu dan dalam kondisi panas mulai menyengat. Walaupun jam segitu sebenarnya tergolong masih pagi. Kondisi kereta sendiri sepi dan nggak begitu banyak penumpang.

Kebetulan duduk di kereta bisnis 9 atau rangkaian paling belakang. Ya boleh jadi kalo di kereta depannya ada lebih banyak penumpang. Secara agak repot memang untuk beberapa orang mengambil tempat di kereta paling belakang.

Suite Compartement dan Vintage

Sekilas keduanya nggak ada kaitan dengan perjalanan menuju Kota Tegal. Namun namanya momen tetap aja demikian. Di Stasiun Jakarta Pasar Senen terparkir kereta Suite Compartement yang sebelumnya jadi bagian dari rangkaian KA Argo Semeru yang mengalami musibah di Kalimenur.

Belakangan dapat info kereta tersebut diperbaiki di Balai Yasa Manggarai. Nggak ada kerusakan berat. Hanya terlihat ada lecet di eksteriornya bekas keserempet KA Argo Wilis. Ketika KA Tegal Bahari melintas Dipo Lokomotif Cipinang, di sana terparkir lokomotif vintage.  

Mengabadikan Jembatan Citarum

Jalur yang dilewati Perjalanan KA Tegal Bahari kali ini dengan yang biasa KA Argo Parahyangan sampai Cikampek sebetulnya sama. Namun ada satu hal menarik di sini. Sesering gimanapun naik Gopar lewat lintas ini belum pernah namanya mengabadikan bentuk Jembatan Citarum di Karawang. Padahal ini juga peninggalan sejarah.

Perjalanan KA Tegal Bahari Menuju Pantura

Selepas Stasiun Cikampek, kalo biasa ke Bandung kan belok kanan ya. Nah kali ini beloknya ke arah kiri. Dimana perjalanan kita kali ini akan menuju Jalur Pantura Barat antara Cikampek dan Cirebon. Melewati Kabupaten Subang, Indramayu, hingga Cirebon.

Ketemu Sungai Cimanuk di Jatibarang

Sungai Cimanuk memang nggak asing sih. Pasti bakalan dilewatin kalo mau ke arah Jawa. Tapi siapa sangka di perjalanan yang full utara ini juga akan ketemu sama sungai itu. Kalo biasanya di Cibatu, maka kali ini ketemunya di Jatibarang Indramayu. Sedikit info Sungai Cimanuk muaranya di Laut Jawa. Berarti ini ada di hilir.

Perjalanan KA Tegal Bahari dan Gunung Ciremai.

Selepas Stasiun Jatibarang, KA Tegal Bahari terus melaju hingga memasuki wilayah Kabupaten Cirebon. Melintas langsung Stasiun Arjawinangun, nampak pemandangan Gunung Ciremai dari kejauhan. Inilah gunung tertinggi di Jawa Barat.

Cirebon dan Percabangan ke Prupuk – Kroya

KA Tegal Bahari sempat berhenti cukup lama di Stasiun Cirebon Kejaksaan. Setelah diberangkatkan melintas langsung Stasiun Cirebon Prujakan nggak jauh dari situ. Nah ditemukan satu fakta bahwa awal dari percabangan Jalur KA Cirebon Kroya ternyata ada di Prujakan. Satu pemberhentan lagi di sini ialah Stasiun Babakan.

Perjalanan KA Tegal Bahari Tinggal Selangkah

Tanpa terasa perjalanan kita tinggal selangkah lagi. KA Tegal Bahari tiba dan berhenti di Stasiun Brebes. Nah inilah pintu masuk Jawa Tengah dari sisi utara. Kalo selatan kan Kabupaten Cilacap ya. Dua pertiga perjalanan telah dilewati. Saatnya bersiap di sepertiga terakhir.

Tiba di Stasiun Tegal Cukup Ramai.

Akhirnya tepat ketika adzan Ashar berkumandang KA Tegal Bahari tiba di tujuan akhir Stasiun Tegal. Ketika turun nampak sangat ramai. Benar dugaan bahwa kebanyakan penumpang ada di rangkaian kereta depan. Bukan di belakang.

Video Perjalanan KA Tegal Bahari

Kesimpulan

Perjalanan KA Tegal Bahari dari Stasiun Jakarta Pasar Senen ke Tegal adalah business trip. Ditengah cuaca panas begitu menyengat. Terdapat momen mengabadikan jembatan Citarum Karawang. Meski begitu sering dilewati.

Inilah kali pertamanya melintas di Jalur Pantura. Bahkan ketemu Sungai Cimanuk di sisi hilir. Selain itu juga menyaksikan Gunung Ciremai ketika melintas Stasiun Arjawinangun. Ditambah percabangan Jalur KA Cirebon Kroya di Prujakan.

Ketika berangkat kondisi kereta memang sepi. Tapi siapa sangka justru ramai saat turun. Ternyata kebanyakan penumpang memilih kereta di depan. Seperti telah diduga ketika awal berangkat.

Galeri Foto

Comments

One response to “Perjalanan KA Tegal Bahari di Tengah Cuaca Panas Ekstrem”

Leave a Reply