Perjalanan Kereta Matarmaja 2 : Dari Kertosono ke Solo

Perjalanan Kereta Matarmaja 2 Dari Kertosono ke Solo

Selesai menikmati pesona Jalur Kantong, kini saatnya Perjalanan Kereta Matarmaja 2. Menempuh perjalanan dari Stasiun Kertosono menuju Solo Jebres di lintas utama Surabaya Solo. Kereta Api Matarmaja singgah di beberapa stasiun, view Gunung Lawu, dan menyeberangi 2 sungai besar.

Pendahuluan

Di Perjalanan Kereta Matarmaja 1 sebelumnya lebih fokus pada Jalur Blitar, atau dikenal dengan sebutan Jalur Kantong. Pemandangan di lintas pegunungan ini cukup eksotis. Bahkan ada terowongan kereta pertama karya anak bangsa. Kemudian Jembatan Lahor yang cukup ikonik dan sejumlah view seperti Sungai Lekso hingga Gunung Liman.

Perjalanan di jalur Kantong selesai ketika Kereta Api Matarmaja menyeberangi Jembatan Sungai Brantas dan tiba di Stasiun Kertosono Kabupaten Nganjuk. Karena disitu sudah merupakan lintas raya yakni jalur kereta Surabaya Solo. Nah di bagian kedua ini akan fokus di jalur tersebut. Seperti apa viewnya dan berhenti dimana saja Kereta Api Matarmaja.

Before We Go

Sebelum lanjut ada baiknya lebih dulu mereview tulisan terdahulu. Sebagaimana bagian pertama, pembahasan ini boleh dikatakan sebetulnya juga “konten daur ulang” guna memperbaiki berbagai kekurangan yang ada di konten terdahulu.

Konten mana yang di maksud? Ini dia, Kereta Api Blitar Madiun : Napak Tilas KA Tatar dan Kereta Api Madiun Solo : Etape Akhir Matarmaja.

Adapun pembahasan kali ini merupakan kelanjutan dari Perjalanan Kereta Matarmaja 1 : Pesona Jalur Kantong.

Sekilas Kereta Api Matarmaja : Ekonomi Plus Tapi Masih 106 Penumpang

Rasanya kurang lengkap kalo belum dijelasin secara singkat tentang Kereta Api Matarmaja. Sang legenda penghubung Kota Apel dengan Jakarta Raya. Kereta ini mulai dinas tahun 1976 sebagai Maja, kemudian 1979 jadi Tatarmaja, dan Matarmaja mulai 1983.

Awalnya sang legenda terkenal dengan image keretanya wong cilik dengan tarif murah bersubsidi. Sayang sejak 2019 subsidi itu dicabut sehingga menjadikannya kereta ekonomi plus. Meskipun begitu masih menggunakan kapasitas 106 penumpang dengan stamformasi 2-3 berhadapan.

Terlebih saat ini Kereta Api Matarmaja nggak pake rangkaian sendiri. Rollingan sama Kereta Api Bengawan yang sarananya milik Dipo Solo Balapan (SLO).

Interior Kereta Api Matarmaja Masih 106 Penumpang

Perjalanan Kereta Matarmaja 2 : Mulai Sungai Brantas dan Berakhir di Stasiun Solo Jebres

Bagian kedua ini Kereta Api Matarmaja telah meninggalkan Jalur Blitar dengan berbagai pesonanya. Ketika menyeberangi Jembatan Sungai Brantas di Kertosono, pada saat itu juga Kereta Api Matarmaja telah memasuki Jalur Kereta Surabaya Solo.

Dimana ini adalah lintas raya dengan lalu lintas kereta yang padat. Berbeda dengan Jalur Kantong yang walaupun termasuk jalur utama tapi hanya beberapa kereta aja yang melintas. Selain itu konturnya juga jalur datar. Bukan lintas pegunungan. Jelas pemandangan akan berbeda.

Perjalanan di lintas raya ini berakhir di Stasiun Solo Jebres. Walaupun Kereta Api Matarmaja masih akan terus melanjutkan perjalanan hingga tujuan akhir Stasiun Jakarta Pasar Senen. Seperti apakah Perjalanan Kereta Api Matarmaja 2 di lintas raya ini?

Jembatan Sungai Brantas dan Stasiun Kertosono

Keduanya seperti tak terpisahkan. Kereta Api Matarmaja lebih dulu menyeberangi Jembatan Sungai Brantas. Ini mengawali perjalanan Kereta Api Matarmaja 2 di Jalur Kereta Surabaya Solo.

Setelah itu sang legenda tiba dan berhenti di Stasiun Kertosono. Ini adalah stasiun pemberhentian utama di Kabupaten Nganjuk. Kecuali Kereta Api Sancaka, semuanya berhenti di sini.

Jembatan Sungai Brantas Dekat Stasiun Kertosono

Perjalanan Kereta Api Matarmaja 2 : Berhenti di Stasiun Nganjuk

Sang legenda berangkat lagi dari Stasiun Kertosono. Kini posisi udah ada di Kabupaten Nganjuk. Pemandangannya didominasi ladang dan sawah. Sampai kemudian berhenti lagi di Stasiun Nganjuk yang tepat berada di tengah kota. Ini juga termasuk akses masuk Kabupaten Nganjuk dan melayani semua perjalanan, kecuali KA Argo Wilis.

Tiba di Stasiun Madiun dan Disambut Hujan

Perjalanan pun berlanjut dan sang legenda terus melaju meninggalkan Kabupaten Nganjuk. Ternyata di perjalanan ini hujan turun. Terutama ketika mulai masuk wilayah Madiun. Tanpa terasa perjalanan inipun tiba dan berhenti di Stasiun Madiun. Nah itu artinya tujuan akhir tak lagi jauh.

Ngomong-ngomong soal Stasiun Madiun, rute perjalanan Sang Legenda pada awal beroperasi tahun 1976 itu mentok di sini. Ketika itu namanya masih Maja dengan rute Madiun-Gambir PP. Kemudian di tahun 1979 beroperasi KA Tatar rute Blitar Madiun jadi semacam Feeder.

Di sini kemudian nama Tatarmaja dikenal. Pada tahun 1983 perpanjangan rute hingga Stasiun Malang dan menjadi Matarmaja. Nah sampe di sini udah ngeh kan kenapa Kereta Api Matarmaja masuk dalam barisan legenda?

Balik lagi ke pembahasan, pemberhentian di Stasiun Madiun ternyata cukup lama. Itu karena lumayan banyak juga yang naik dari sini. Sama seperti di Stasiun Blitar sebelumnya.

Menyeberangi Sungai Madiun

Kereta Api Matarmaja akhirnya berangkat juga dari Stasiun Madiun. Hujan terlihat udah mereda. Nggak lama setelah itu Sang Legenda menyeberangi Jembatan Sungai Madiun.

Nah nggak sedikit yang salah kaprah mengira ini adalah Bengawan Solo. Padahal lebih tepatnya anak sungai Bengawan Solo. Namun karena itu juga sering disebut Sungai Bengawan Madiun.

Perjalanan Kereta Matarmaja 2 Persiapan Jembatan Sungai Madiun

Selamat Datang Di Stasiun Magetan

Tanpa terasa perjalanan Kereta Matarmaja 2 telah tiba di Stasiun Magetan. Oh iya kebetulan pada saat tiba di sini posisi sedang menikmati makan siang. Jadi nggak sempat mengabadikan pemberhentian di Magetan dalam bentuk foto dan video. Hanya sekitar 2-3 menit, Kereta Api Matarmaja berangkat lagi.

Perjalanan Kereta Matarmaja 2 : Pemandangan Gunung Lawu di Kabupaten Ngawi

Sang Legenda kini telah tiba di Kabupaten Ngawi. Dari kejauhan nampak pemandangan Gunung Lawu. Sesuai dengan jadwalnya, Kereta Api Matarmaja akan berhenti di Stasiun Ngawi. Ini akan menjadi pemberhentian terakhir sebelum tiba di Stasiun Solo Jebres.

Gunung Lawu di Kabupaten Ngawi

Perjalanan Kereta Matarmaja 2 : Berhenti di Ngawi Tapi Langsung Walikukun

Kereta Api Matarmaja tiba dan berhenti di Stasiun Ngawi. Tepat berada di tengah Kota Ngawi. Sebelumnya stasiun ini bernama Paron, namun sejak Gapeka 2019 dirubah jadi Ngawi karena permintaan dari Bupati. Tak begitu lama berhenti, kereta pun berangkat lagi.

Nah Perjalanan Kereta Matarmaja kali ini masih di Gapeka 2021. Karena itu masih melintas langsung di Stasiun Walikukun. Beda dengan Gapeka 2023 sekarang yang berhenti di stasiun tersebut.

Perjalanan Kereta Matarmaja 2 : Pabrik Gula Modjo Sragen (Selamat Datang di Solo Raya)

Tujuan akhir perjalanan kini tinggal hitungan menit. Kereta Api Matarmaja melintas langsung Stasiun Sragen. Dimana terdapat Pabrik Gula Modjo di belakangnya. Dalam sejarah keduanya tak bisa dipisahkan. Tibanya sang Legenda di Sragen itu artinya perjalanan telah tiba di Solo Raya.

Perjalanan Kereta Matarmaja 2 : Menyeberangi Sungai Bengawan Solo

Selepas Sragen, Sang legenda terus melaju hingga melintas langsung di Stasiun Kemiri dan Stasiun Paron yang berada di Kabupaten Karanganyar. Listrik Aliran Atas (LAA) telah nampak. Wah berarti tinggal sejengkal lagi nih. Benar aja, Kereta Api Matarmaja pun menyeberangi Sungai Bengawan Solo yang hanya berjarak 2 km dari tujuan akhir perjalanan.

Perjalanan Kereta Matarmaja 2 Sungai Bengawan Solo

Tiba di Stasiun Solo Jebres

6 jam perjalanan telah ditempuh jika digabung dengan Perjalanan Kereta Matarmaja 1 : Pesona Jalur Kantong. Akhirnya Perjalanan Kereta Matarmaja 2 tiba di Stasiun Solo Jebres. Destinasi akhir dari perjalanan kali ini. Oke turun di sini ya! Kereta Api Matarmaja nya sih masih akan lanjut sampai ke Jakarta.

Wah gimana nih rasanya duduk di kursi tegak 90 derajat? Lumayan pegal lah. Untungnya kereta dalam kondisi kosong jadi bisa sesekali selonjoran kalo lagi capek. Bahkan pindah posisi kursi.

Kesimpulan

Perjalanan Kereta Matarmaja 2 ini adalah lanjutan dari bagian pertama dengan panorama Jalur Blitar (Kantong). Namun di bagian kedua ini mulai dari Jembatan Sungai Brantas Kertosono sampai dengan Stasiun Solo Jebres.

Dalam mengarungi Jalur Utama Surabaya Solo, Kereta Api Matarmaja singgah di beberapa stasiun. Mulai dari Stasiun Kertosono kemudian Nganjuk. Lanjut lagi Stasiun Madiun, Magetan, dan Ngawi. Sebelum tiba di tujuan akhir perjalanan yakni Stasiun Solo Jebres.

Tak lupa terdapat pemandangan Sungai Madiun, Gunung Lawu di Kabupaten Ngawi, dan Sungai Bengawan Solo. Oh iya, perjalanan ini masih di Gapeka 2021 ya, jadi Kereta Api Matarmaja masih melintas langsung Stasiun Walikukun.

Comments

Leave a Reply