Turun dari KA Baturraden Ekspres perjalanan masih akan berlanjut. Kali ini giliran etape ke-5 Kereta Api Bandung Semarang yang mengambil rute Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka. Di sinilah terselip napak tilas Mahesa
- Pendahuluan
- KA Baturraden Lebih Dulu di Jalur KA Purwokerto
- Nggak Bisa Lama di Stasiun Purwokerto
- Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka
- Berangkat Stasiun Purwokerto
- Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka Melintas Patugaran
- Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka Panorama Gunung Slamet
- Melintas Jembatan Sakalibel Bumiayu
- Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka : Berhenti Stasiun Bumiayu
- Jembatan Kalong Linggapura
- Tiba di Stasiun Prupuk
- Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka: Napak Tilas Mahesa
- Tiba di Stasiun Tegal, Akhir Etape ke-5
- Kesimpulan
- Galeri Foto
- Video
Pendahuluan
Alhamdulillah separuh perjalanan telah ditempuh. Sempat deg-degan sih waktu KA Baturraden Ekspres mengalami delay. Pasalnya begitu berhenti dan putar loko di Stasiun Kroya, telah masuk KA Kamandaka dari Cilacap tujuan akhir Semarang Tawang Bank Jateng. Ternyata keterlambatan masih normal.
KA Baturraden Lebih Dulu di Jalur KA Purwokerto
KA Baturraden Ekspres berangkat lebih dulu. Dengan demikian bisa menikmati pemandangan Jalur KA Purwokerto. Ini masih menjadi bagian dari Jalur KA Cirebon Kroya yang mulai dioperasikan Staats Spoorwegen (SS) tahun 1917.
Hanya saja untuk Jalur KA Purwokerto yang dari Kroya punya satu keistimewaan. Apalagi kalo bukan melintas 2 terowongan dan 1 bentang jembatan besar. Mulai dari Terowongan Kebasen, Jembatan Serayu Rawalo, dan Terowongan Notog. Etape akhir itupun terasa lebih istimewa dengan metode backriding.
Nggak Bisa Lama di Stasiun Purwokerto
Setibanya KA Baturraden Ekspres di Stasiun Purwokerto, yang terpikir ialah gimana caranya sesegera mungkin lakukan boarding. Pasalnya KA Kamandaka tepat berada di belakang. Waktu tunggu kurang dari satu jam. Bahkan untuk sholat ashar pun nggak sempat.
Setelah menunggu beberapa saat, KA Kamandaka yang sejatinya akan mengantar ke tujuan akhir Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng pun tiba. Kedatangan tentu disambut lantunan lagu keroncong Di Tepinya Sungai Serayu. Ciri khas Daop 5 Purwokerto.
Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka
Kereta masuk dan berhenti di jalur 1. Nggak berlama-lama lagi langsung naik ke atas kereta. Perjalanan kali ini mengambil KA ekonomi plus new image (K3 16). Jarak antar kursi sedemikian mepet. Beneran sempit banget. Memang nggak lagi paten seperti ketika awal diluncurkan. Tapi kalo kursi dimundurin penumpang belakang kesempitan.
Berangkat Stasiun Purwokerto
Sekitar jam 15.45 KA Kamandaka berangkat dari Stasiun Purwokerto. Dari sini mulailah etape ke-5 perjalanan Kereta Api Bandung Semarang. Di sini juga membuktikan bahwa KA Kamandaka adalah Feeder nya KA Baturraden Ekspres bagi yang ingin lanjutkan perjalanan ke Tegal hingga Semarang.
Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka Melintas Patugaran
Perjalanan Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka tiba di Stasiun Paturagan. Namun kereta melintas langsung, nggak berhenti di sini. Walaupun begitu sejatinya nggak jauh dari sini terdapat objek wisata Waduk Penjalin.
Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka Panorama Gunung Slamet
Selanjutnya terutama apabila kamu mendapatkan kursi sebelah kanan arah utara, kamu akan dimanjakan panorama Gunung Slamet. Inilah Gunung tertinggi di Jawa Tengah. Jadi favorit para pecinta alam untuk bisa menaklukkannya. Bahkan sering dijadikan pemanasan sebelum menaklukkan titik tertinggi Puncak Mahameru.
Gunung Slamet ini sejatinya bisa diakses dari Kawasan Wisata Baturraden. Untuk bisa ke sana, dari Stasiun Purwokerto tadi kamu bisa melanjutkan dengan Transportasi Bus Trans Jateng. Balik lagi ke sini. Kebetulan perjalanan kali ini duduknya di kanan, jadi bisa menikmati panorama ini.
Melintas Jembatan Sakalibel Bumiayu
Panorama selanjutnya ialah melintas di atas Jembatan Sakalibel Bumiayu. Nah jika di segmen Jalur KA Purwokerto Kroya disuguhkan Jembatan Sungai Serayu Rawalu, kali ini Jembatan Sakalibel, juga kerap disebut Sekelimus.
Asalnya Jembatan Sakalibel memiliki ciri khas berdiri di atas enam pilar. Ini adalah konstruksi asli ketika dibangun Staats Spoorwegen (SS) tahun 1912-1917. Namun seiring pengoperasian Double Track, ditambahkan lagi konstruksi baru. Adapun jembatan berdiri di atas Sungai kering berlumpur dan Jalan Raya.
Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka : Berhenti Stasiun Bumiayu
Setelah menyeberangi Jembatan Sakalibel, KA Kamandaka berhenti di Stasiun Bumiayu. Di sini ada aktivitas turun naik penumpang secara reguler. Nggak perlu memakan waktu lama, perjalanan Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka pun diberangkatkan lagi. Selepas Stasiun Bumiayu, kereta melintas kawasan hutan Galuhtimur.
Jembatan Kalong Linggapura
Nggak setenar Sakalibel maupun jembatan Sungai Serayu, tapi ini juga spot yang nggak bisa diremehkan di Jalur KA Cirebon Kroya. Tibalah saatnya KA Kamandaka menyeberangi Jembatan Kalong Linggapura. Ini seolah jadi pintu masuk wilayah Linggapura. Dengan suguhan pemandangan sawah kekuningan.
Selepas sawah itu perjalanan Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka melintas langsung Stasiun Linggapura. Habis ini kereta memasuki wilayah Tonjong. Di sini terdapat pemandangan yang hampir mirip dengan Gunung Bohong di Cimahi. Juga spot sawah kekuningan masih dijumpai di sini.
Tiba di Stasiun Prupuk
Tanpa terasa perjalanan Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka telah tiba di Stasiun Prupuk. Nah di sinilah titik pertemuan dua jalur kereta yakni Jalur KA Cirebon Kroya dan Tegal Prupuk. Bila melihat sejarah, kedua segmen ini berbeda operator.
Nggak seperti Jalur KA Cirebon Kroya, segmen Tegal – Slawi – Prupuk dioperasikan oleh perusahaan swasta SCSM (Samarang Cheribon Stroomtram Maatschappij). Dimana saat itu penumpang bisa berganti kereta di Stasiun Prupuk.
Jadi boleh di bilang ini adalah titik pergantian ketiga setelah Yogyakarta dan Solo Balapan. Balik lagi ke trip report, KA Kamandaka diberangkatkan lagi dari Stasiun Prupuk dan kini melintas di jalur peninggalan SCSM dan mulai menapak tilas KA Mahesa.
Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka: Napak Tilas Mahesa
Sampailah kita pada inti perjalanan Kereta Api Bandung Semarang kali ini yakni napak tilas Mahesa. Sebuah layanan kereta komersial rute Bandung – Semarang PP yang pernah ada di tahun 1998-2000. Namun dihentikan karena okupansi minim.
KA Kamandaka tiba di Stasiun Slawi. Sepeninggal Mahesa lintas ini sempat sepi dari perjalanan kereta penumpang. Demikian pula dengan Stasiun Slawi. Hanya melayani perjalanan kereta barang. Kalopun ada layanan penumpang biasanya lebih pada kondisi darurat.
Ketika KA Kamandaka memasuki Stasiun Slawi, langit nampak mulai gelap. Matahari perlahan mulai tenggelam. Berarti udah menjelang maghrib ini ya. Duh untungnya udah sempat sholat Ashar tadi di atas KA Kamandaka ketika masih berada di Jalur KA Cirebon Kroya. Selepas turun naik penumpang KA Kamandaka diberangkatkan lagi.
Tiba di Stasiun Tegal, Akhir Etape ke-5
Langit udah gelap, lampu-lampu di luaran mulai menyala. Nggak lama lagi perjalanan Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka akan memasuki akhir etape ke-5. Announcer udah umumkan kereta sebentar lagi tiba di Stasiun Tegal.
Singkatnya tibalah perjalanan KA Kamandaka di stasiun tersebut. Otomatis etape ke-5 pun berakhir di sini. Namun secara keseluruhan perjalanan belum selesai. Toh tujuan akhir perjalanan kan Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. Tiba di Tegal justru mengawali etape akhir di lintas Pantura.
Kesimpulan
Perjalanan Purwokerto Tegal Kereta Kamandaka merupakan intisari dari Kereta Api Bandung Semarang kali ini. Pasalnya sekaligus napak tilas KA Mahesa yang pernah ada di tahun 1998-2000. Sayangnya harus berhenti lantaran okupansi minim.
Turun dari KA Baturraden Ekspres langsung pindah ke KA Kamandaka tanpa menunggu waktu lama. Etape ke-5 dimulai dari Stasiun Purwokerto. Kemudian melintas Patugaran, menikmati panorama Gunung Slamet, Jembatan Sakalibel di Bumiayu, Jembatan Kalong Linggapura, hingga tiba di Stasiun Prupuk.
Selanjutnya KA Kamandaka melewati segmen Tegal-Slawi-Prupuk yang dulunya dioperasikan oleh Samarang Cheribon Stroomtram Maatschappij (SCSM). Disinilah lantas menapak tilas Mahesa hingga tiba di Stasiun Tegal.
Leave a Reply