01 Sejarah Kereta Api Surabaya

Sejarah Kereta Api Surabaya (Sebuah Rintisan)

Sejarah kereta api Surabaya dimulai pada tahun 1878 bersamaan pembangunan stasiun di daerah Semut. Disusul dengan jalur kereta api menuju Solo dan Pasuruan. Berikut ulasan selengkapnya.

Berbicara tentang sejarah awal si ular besi di tanah air tentu nggak bisa lepas dari Semarang. Karena disitulah roda besi pertama kali berpijak melayani Semarang dan Tanggung di tahun 1867.

Namun jalur tersebut yang kemudian dilanjutkan ke Solo dan Jogja dibangun oleh perusahaan swasta, NISM (Nederlandsch Indische Stroomtram Maatschappij). Bukan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Adapun rintisan pemerintah Kolonial ternyata baru dieksekusi pada tahun 1875 atau 8 tahun setelah jalur kereta api pertama beroperasi. Rintisan itu dibangun di Surabaya. Kemudian diikuti dengan jalur kereta api ke barat dan timur Jawa.

Nah seperti apakah proses sejarah perkeretaapian di kota Pahlawan yang ternyata merupakan rintisan awal pemerintah kolonial?

Berdirinya Staats Spoorwegen (SS).

Ketika NISM mengoperasikan kereta api antara Semarang dan Tanggung pada tahun 1867, perusahaan itu mendapat konsesi dari Pemerintah Kolonial Belanda. Jadi bukan pemerintahnya yang bangun.

Awalnya pemerintah berkeinginan agar swasta yang membangun jaringan kereta api di Jawa. Sayangnya di kemudian hari hal tersebut sulit dipenuhi sehingga pemerintah butuh turun tangan langsung.

8 tahun setelah pengoperasian lintas kereta api pertama oleh NISM, pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Staats Spoorwegen (SS). Perusahaan negara yang menjadi operator kereta api. Tujuan awalnya untuk melengkapi jaringan yang ada.

Sejarah Kereta Api Surabaya Dimulai Dari Sini

Sejatinya sejarah tersebut dimulai ketika Staat Spoorwegen (SS) didirikan. Namun resminya baru di tahun 1878 dengan dibangunnya sebuah stasiun bernama Surabaya Kota oleh SS. Juga dikenal dengan nama Stasiun Semut karena berada di daerah Semut.

Jalur Kereta Api Pertama dibangun Pemerintah

Dari titik tersebut kemudian dibangun jaringan rel kereta api menuju Sidoarjo, Bangil dan Pasuruan. Inilah jalur kereta api pertama yang dibangun langsung oleh pemerintah melalui SS.

Percabangan ke Solo

Dari lintas tersebut terdapat percabangan dari Sidoarjo ke Kertosono, Madiun, hingga Solo. Dimana jalur kereta api dari Sidoarjo ke Solo dibangun pada tahun 1884. Mengawali segmen kereta Solo ke Surabaya.

Shortcut Krian untuk Percepatan

Karena dirasa agak memutar, Staats Spoorwegen (SS) memutuskan untuk membangun sebuah jalur pintas atau shortcut dari Mojokerto ke Wonokromo via Krian pada tahun 1825.

Jalur inilah yang sekarang banyak digunakan untuk perjalanan lokal dan KAJJ. Kecuali KA Jenggala yang melewati trase lama dari Sidoarjo ke Mojokerto via Stasiun Tarik.

Bagian dari Sejarah Kereta Api Surabaya

Membahas Sejarah Kereta Api Surabaya tentu nggak akan lengkap tanpa sedikit membahas Stasiun Surabaya Gubeng. Dibangun pada tahun 1878 sebagai halte kecil bernama Gubeng.

Namun seiring berjalannya waktu, Halte Gubeng diupgrade menjadi bangunan stasiun seperti sekarang. Nah sekarang stasiun ini menjadi awal dan terminus KAJJ Jalur Selatan seperti KA Argo Wilis tujuan Stasiun Bandung.

Juga melayani perjalanan Lokalan seperti Kereta Api Tumapel. Nah tentang Stasiun Gubeng inSyaaAlloh nanti akan dibahas tersendiri dan lebih detil. Kalo di sini hanya gambaran ringkasnya aja ya.

NISM Hubungkan Surabaya dan Jalur Pertama.

Lho kok ada jalur pertama lagi? Bukannya tadi udah ya antara Surabaya dan Pasuruan? Yang dimaksud di sini ialah Jalur KA Semarang – Tanggung – Solo Balapan. Dibangun oleh NISM.

NISM Ambil Bagian Sejarah Kereta Api Surabaya

Seperti nggak mau kalah oleh pemerintah, NISM akhirnya ikut membangun dan ambil bagian dalam Sejarah Kereta Api Surabaya. Dengan mulai mendirikan stasiun baru yang dikemudian hari dikenal dengan nama Stasiun Surabaya Pasar Turi.

Sepur Lamongan

Stasiun tersebut juga dikenal sebagai Surabaya NIS. Sesuai dengan operatornya. Dibangun tahunj 1900 sebagai pijakan awal lintas Surabaya – Gundih. Dalam perkembangannya lintas utara ini dikenal dengan nama Sepur Lamongan.

Sepur Lamongan juga bagian dari Sejarah Kereta Api Surabaya. Sebab awalnya hanyalah sebuah petak antara Surabaya dan Lamongan. Namun berkembang menjadi istilah untuk keseluruhan lintasan.

Tersambung Jalur KA Pertama NISM

Dibangun pada periode 1900-1903, awalnya nggak langsung terhubung ke Semarang karena perbedaan lebar spoor. Kebetulan Sepur Lamongan gunakan 1.067 mm sedangkan Semarang – Gundih 1.435 mm. Bagian dari jalur KA pertama NISM.

Efisiensi Perjalanan dengan Shortcut

Agar perjalanan bisa lebih nyaman dan efisien, dibangunlah shortcut dari Gundih via Gambringan langsung ke Semarang. Menggunakan lebar spoor 1.067 mm. Dengan demikian terdapat dua lintasan dengan dua operator berbeda.

Lintas utara dibangun oleh NISM yakni Surabaya Pasar Turi – Gundih – Semarang (via Gambringan). Adapun lintas selatan dioperasikan Staats Spoorwegen (SS) dari Surabaya Kota ke Solo. Ditambah lagi jalur menuju Pasuruan.

Kesimpulan

Sejarah Kereta Api Surabaya dimulai pada tahun 1878 seiring dengan pembangunan Stasiun Surabaya Kota yang diikuti pembangunan jalur kereta api pertama oleh pemerintah kolonial menuju Pasuruan.

Jalur tersebut terdapat percabangan menuju Kertosono, Madiun, dan Solo dari Stasiun Sidoarjo (1884). Karena dianggap memutar tahun 1825 dibangun shortcut Mojokerto ke Wonokromo via Krian.

Di jalur tersebut juga terdapat Stasiun Surabaya Gubeng yang kini jadi stasiun utama untuk kereta api lintas selatan. Seolah nggak mau kalah, NISM juga ikut membangun jalur menuju Gundih dan Semarang. Ambil bagian dalam Sejarah Kereta Api Surabaya.

Nah disinilah kemudian muncul Stasiun Surabaya Pasar Turi (NIS) dan Sepur Lamongan. Awalnya nggak langsung terhubung Semarang lantaran beda lebar spoor. Namun kemudian dibangun jalur via Gambringan .

Galeri Foto


Comments

3 responses to “Sejarah Kereta Api Surabaya (Sebuah Rintisan)”

Leave a Reply