Bangunan dan Lokasi Stasiun Buaran sekarang memang serba baru. Namun sejatinya itu bukanlah barang baru karena telah eksis sejak awal dekade 1990-an. Dulu pernah melayani Perka Lokalan ke Cikampek dan Purwakarta. Kini hanya KRL Commuter Line lintas Cikarang-Kampung Bandan (Loop Line).
Bangunannya nampak baru dan nyaris identik dengan stasiun lainnya di sepanjang Cikarang Line khususnya di Jalan Raya I Gusti Ngurah Rai Klender Jakarta Timur. Di sepanjang jalan tersebut memang ada sekitar 4 stasiun. Semuanya sama-sama melayani perjalanan KRL Commuter Line lintas Cikarang.
Fasilitas yang ada pun semuanya hampir seragam. Ada tangga manual, eskalator, hingga lift. Pintu masuk stasiun berikut loketnya ada di lantai 2 sedangkan peronnya di bawah. Jadi lumayan naik turun itu. Namun bagi penyandang disabilitas biasanya disediakan akses lift untuk memudahkan.
Tiga dari empat stasiun di Jalan I Gusti Ngurah Rai Klender sebetulnya udah lama berdiri, dari tahun 1980-an hingga 1990-an. Ketiganya ialah Stasiun Klender (KLD), Stasiun Klenderbaru (KLDB), dan Stasiun Cakung (CUK). Jadi bangunan lama dirombak total dan diganti bangunan baru yang saat ini berdiri. Duh untungnya bukan cagar budaya. Karena dari awal stasiun-stasiun itu dibangun setelah Indonesia Merdeka. Bukan warisan kolonial.
Stasiun Buaran, Lokasi Baru Nama Lama
Namun ada satu stasiun yang lokasinya baru yaitu Stasiun Buaran. Terletak percis disebelah Fly Over Raden Inten akses dari Kalimalang ke Pulogadung. Bangunan dan lokasi memang baru tapi sebenarnya Stasiun Buaran ini telah ada sejak awal dekade 1990-an. Dulu bangunanya bukan di lokasi sekarang melainkan berada 1,5 km sebelah timur stasiun eksisting. Hingga tulisan ini direlease, belum ada pembongkaran bangunan lama, jadi masih berdiri dan bisa ditemukan.
Fasilitas yang ada di stasiun ini sebetulnya nggak jauh beda. Ada tangga manual, eskalator, dan lift. Segala aktivitas transaksi pembelian tiket maupun tap gate berada di lantai 2. Adapun lantai 1 dikhususkan untuk peron penumpang. Demikian standard baru dari stasiun yang melayani KRL Commuter Line terutama sepanjang koridor Jatinegara hingga Cikarang. Selebihnya masih ada yang loket dan peron dalam satu lantai. Cuma merombak sedikit bangunan stasiun lama.
Pernah Melayani Perjalanan Kereta Api Lokal
Ketika masih menggunakan bangunan lama, stasiun ini pernah melayani perjalanan Kereta Api Lokal jurusan Cikampek dan Purwakarta. Dulu khususnya di tahun 1990-an hingga memasuki awal-awal 2000-an, kereta api lokal tersebut masih menggunakan armada KRD MCW 302 buatan Nippon Sharyo Jepang. Ciri khasnya berlivery warna biru muda dan navy. Kadang mengunakan kombinasi hijau toska dan putih seperti kebanyakan KRL Ekonomi di tahun 2000-an.
Saat itu perjalanan kereta api lokal masih sampai Stasiun Jakarta Kota (JAKK). Namun seiring waktu, rangkaian KRD MCW 302 nggak lagi digunakan dan beralih menggunakan kereta api biasa yang ditarik lokomotif.
Di tahun 2011 terjadi perubahan pola perjalanan KRL menjadi Commuter Line dan di tahun 2014 seiring dengan penghapusan KRL Ekonomi, perjalanan Kereta Api Lokal pun dibuat melintas langsung sepanjang jalur KRL Commuter Line dan baru berhenti di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Kemayoran. Sebelum tiba di terminusnya yakni Stasiun Jakarta Kota (JAKK).
Praktis sejak saat itu Stasiun Buaran hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line. Fasilitasnya pun diupgrade sedikit dengan penambahan tap gate. Terlebih setelah adanya kewajiban transaksi menggunakan tiket berbentuk kartu yakni Tiket Harian Berjaminan (THB), Kartu Multi Trip (KMT), hingga Kartu E-Money dari Bank seperti Flazz BCA, Mandiri e-money, BRI BRIZZI, dan semisalnya. Stasiun pun sepenuhnya steril dari aktivitas lain selain naik turun penumpang. Padahal sebelumnya nggak bisa dibilang steril.
Pembangunan Proyek DDT antara Manggarai dan Cikarang memberi dampak pada stasiun sepanjang koridor tersebut yang mau nggak mau harus mengalami penyesuaian dan re-design. Termasuk Stasiun Buaran. Namun karena alasan keamanan, keterbatasan lahan dan ditambah kemudahan akses untuk integrasi antarmoda dengan Transjakarta, stasiun pun dipindah ke lokasi sekarang. Terhitung akhir 2018 semua aktivitas telah berpindah dari stasiun lama ke stasiun baru.
Stasiun Buaran dan Integrasi Antar Moda.
Faktor keamanan bisa jadi alasan pemindahan ke lokasi sekarang. Pasalnya di tempat lama itu sangat berdekatan dengan perkampungan penduduk dan aksesnya pun hanya ada satu yakni dari Jalan I Gusti Ngurah Rai. Stasiun Buaran lama termasuk yang terlambat dalam hal sterilisasi. Bentuk fisik stasiun pun sejatinya sulit untuk mendukung hal tersebut. Bangunan model lama banyak celah untuk dimasuki mereka yang nggak berkepentingan.
Apalagi sangat dekat dengan perkampungan penduduk. Integrasi pun sama, halte Transjakarta terdekat aja jaraknya masih sekitar 500 – 1 km arah timur. Terminal Klender juga masih sekitar 3,5 km lagi, jadi jauh banget dan nggak mendukung banget untuk TOD (Transit Oriented Development).
Sedangkan di lokasi sekarang semua serba mudah. Akses nggak cuma satu tapi bisa juga dari sisi utara via Jalan Rajiman yang arah Pulogadung. Bisa jadi alternatif pemberhentian bagi para pekerja di Kawasan Industri Pulogadung. Pasalnya ketika belum pindah, pekerja-pekerja itu cuma bisa turun di Stasiun Klender sebagai akses terdekat.
Nah kalo sekarang kan tinggal pilih mau Klender atau Buaran. Nggak akan ada lagi cerita penumpukan di satu stasiun. Dulu ketika belum di renovasi, sering terjadi penumpukan di Stasiun Klender dimana peronnya sendiri pendek. Hanya bisa untuk 4 kereta.
Halte Transjakarta Fly Over Raden Inten posisinya kurang dari 500 meter arah timur Stasiun. Selain halte untuk Transjakarta Busway, ada shelter khusus untuk Mikrotrans JAK 39. Enaknya stasiun baru juga dekat dengan Mall Buaran Plaza yang terletak di pinggir jalan Raden Inten. Jaraknya hanya kurang lebih 500 meter dari Stasiun Buaran. Intinya banyak kemudahan yang didapat dari lokasi stasiun baru ketimbang di bangunan lama.
Paling penting adalah lebih safety. Nggak ada kesulitan bagi operator untuk melakukan sterilisasi. Saat ini Stasiun Buaran menjadi bagian dari Cikarang Loop Line. Sejak pengoperasian Switching Over 5 (SO5) yang berujung Drama Manggarai, perjalanan KRL Commuter Line untuk Cikarang Line nggak lagi ke Jakarta Kota (JAKK), tapi memutar ke Kampung Bandan (KPB). Penumpang tujuan Jakarta Kota bisa transit di situ, selain di Stasiun Manggarai (MRI) juga tentunya.
Stasiun Buaran (BUA) melayani perjalanan KRL Commuter Line lintas Cikarang – Kampung Bandan (Loop Line) sejak pemberlakuan Switching Over 5 (SO5) di Stasiun Manggarai. Bangunan baru mendukung integrasi antarmoda dengan Transjakarta dan kemudahan dalam hal akses ketimbang lokasi lama. Paling penting ialah aspek keamanan dan sterilisasi bisa dijalankan sepenuhnya.
Leave a Reply