Stasiun Cimekar Baru dan Eksisting Berdampingan?

Stasiun Cimekar Baru dan Eksisting Berdampingan Kah

Stasiun Cimekar Baru ternyata dibangun nggak jauh dari eksisting. Bukan di depan Masjid Al Jabbar. Posisi yang berdekatan ibaratnya Sudirman dan BNI City di Jakarta. Akankah keduanya juga berdampingan?

Proyek Double Track Kiaracondong-Cicalengka kini telah masuk tahap pemasangan dan pengoperasian rel baru. Sedangkan untuk rel lama akan diperbarui. Jadi selama proses itu pola perjalanan single track sebagaimana sekarang tetap berjalan.

Pembangunan Double Track ini untuk mempercepat mobilitas kereta komuter di Daop 2 Bandung. Seperti kita tau, ada dua kereta komuter di sini yakni KA Lokal Bandung Raya dan KA Garut Cibatuan. Keduanya masih menggunakan kereta konvensional ditarik lokomotif. Trainset ekonomi kapasitas 106 penumpang.

Before We Go

Konten ini sejatinya nggak baru banget. Melainkan revisi dari konten sebelumnya yang telah tayang di situs Manglayang ID katagori Transportasi Umum. Namun karena semua konten kereta api dipindah ke Mugen ID, sebagian konten lama direvisi lagi dan disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Konten asli berjudul Stasiun Cimekar Baru Dekat Masjid Al Jabbar. Karena posisinya ternyata nggak dekat banget apalagi didepan masjid tapi akses lebih mudah. Jadilah harus direvisi dan diperbarui. Disertai dengan foto terkini. Bagi yang penasaran dengan isinya monggo di download di sini >>> Download Konten Lama

Stasiun Cimekar Baru Dukung Double Track

Pembangunan Double Track diikuti dengan upgrade persinyalan, revitalisasi stasiun eksisting dan pembangunan stasiun baru. Salah satunya ialah Stasiun Cimekar Baru. Lho berarti ada yang lama dong? Memang ada, kebetulan itulah stasiun eksisting yang saat ini masih melayani penumpang KA Lokal Bandung Raya dan Garut Cibatuan.

Stasiun Eksisting terletak di area perumahan. Makanya nggak heran banyak penumpang yang naik dari sana. Stasiunnya sih bukan peninggalan Belanda. Diperkirakan sekitar tahun 80-90an lah dibangunnya. Namun untuk sistem persinyalan masih gunakan mekanik.

Sedikit info, Lintas Kiaracondong-Cicalengka adalah single track. Untuk sistem persinyalan stasiun-stasiun di wilayah Kota Bandung udah pakai electric. Adapun di Kabupaten Bandung seperti Cimekar (eksisiting), Rancaekek, Haurpugur, dan Cicalengka gunakan persinyalan mekanik.

Jelas dong sinyal mekanik nggak akan cocok untuk double track? Maka dari itu sebagai bagian dari proyek tersebut dilakukan upgrade sinyal dari mekanik ke electric.

Kembali lagi ke Cimekar. Stasiun ini merupakan titik terdekat dengan Stadion GBLA di Gedebage. Makanya kalo kebetulan lagi ada pertandingan bola banyak supporter yang memanfaatkan stasiun ini. Khususnya bagi yang menggunakan transportasi kereta api.

Nggak Di Depan Masjid Al Jabbar

Stasiun Cimekar Baru disebut akan dibangun percis di depan Masjid Al Jabbar. Namun akhirnya malah bersebelahan dengan stasiun eksisting. Otomatis nggak jadi depan masjid. Hanya saja jarak dari stasiun baru ke masjid malah sedikit lebih dekat. Aksesnya juga lebih mudah. Karena langsung ke jalan raya.

Beda dengan eksiting. Bila ingin ke Masjid Al Jabbar harus keluar dulu melalui JPL swadaya. Kemudian menelusuri rel sedikit lalu mengambil jalan yang ada di sebelah kiri. Baru deh jalan lurus aja sampai ke area masjid. Merepotkan bukan?

Makanya itu dibangunlah Stasiun baru yang langsung ke jalan akses menuju Masjid Al Jabbar. Bangunan baru ini juga lebih mendukung kawasan pemukiman elite di sekitarnya. Termasuk Summarecon Bandung. Untuk posisinya sendiri secara administratif telah masuk wilayah Kota Bandung.

Stasiun Cimekar Baru Beroperasi Bersama Eksisting?

Nah karena sebelahan banget dan cuma dipisahkan JPL Swadaya, akankah Stasiun Cimekar Baru akan dioperasikan bersama-sama stasiun eksisting? ataukah stasiun eksisting akan di non-aktifkan?

Melihat situasi dan kondisi sekarang rasanya keduanya akan beroperasi bersama. Kasus dua stasiun sangat berdekatan ini toh udah ada di Jakarta. Stasiun Sudirman dan BNI City posisinya hampir sama percis dengan Cimekar Baru dan Cimekar Eksisting. Bedanya itu dipisahkan Jalan Jenderal Sudirman.

Ternyata dua-duanya bisa beroperasi bersamaan. Bahkan kini Stasiun BNI City ikut melayani perjalanan KRL Commuter Line bagian dari Cikarang Loop Line. Uniknya lagi malah ada Stasiun Karet yang nempel banget sama BNI City. Itupun masih dioperasikan.

Nah berkaca dari kasus di Cikarang Loop Line itu rasanya nggak mustahil dua stasiun Cimekar akan dioperasikan berdampingan. Apalagi Stasiun Eksisting juga sedang ada perbaikan fasilitas penunjang. Fasilitas yang dulunya Food Court sedang direnovasi. Karena itu mustahil bila stasiun eksisting dinon-aktifkan.

Dari segi segmen pasar pun berbeda. Stasiun Cimekar Baru lebih melayani segmen pasar di sekitar Masjid Al Jabbar dan rata-rata daerah elite seperti Summarecon. Adapun Cimekar eksisting lebih ke perumahan di sekitarnya. Ditambah lagi supporter bola kalo lagi ada pertandingan. Mayoritasnya kelas menengah, bahkan menengah ke bawah.

Tapi ya apapun itu nantinya, mau dua-duanya beroperasi atau eksisting ditutup kita tunggu aja. Yang jelas sih kedua stasiun telah mendukung Double Track.

Galeri Foto

Comments

One response to “Stasiun Cimekar Baru dan Eksisting Berdampingan?”

Leave a Reply