Stasiun KA Garut Merajut Lagi Masa Kejayaan

Stasiun KA Garut Merajut Masa Keemasan

Terhitung sejak Maret 2022, Stasiun KA Garut telah beroperasi dan melayani penumpang reguler. Sebagai salah satu yang termegah kini tengah merajut lagi masa kejayaan. Kini Stasiun Layani 6 Perjalanan Kereta. Apa aja itu?

Pendahuluan

Si ular besi pertama kali menapaki rodanya di Kota Dodol pada tahun 1889 seiring beroperasinya Jalur Kereta Cicalengka Garut. Sekaligus membuka keterisolasian Garut yang punya potensi ekonomi berupa hasil bumi dan pariwisata.

Dengan demikian sisi barat pulau Jawa telah tersambung jaringan kereta api. Stasiun Kereta Garut kini telah terhubung dengan Bandung dan Batavia (Jakarta). Pengangkutan hasil bumi jadi semakin mudah.

Sejarah Singkat Perkeretaapian Garut

Sebenarnya, tentang sejarah Stasiun KA Garut dan perkeretaapian di Swiss Van Java sempat dibahas di konten Stasiun Kereta Garut Dalam Lintasan Sejarah. Karenanya di sini akan direview sedikit

Garut Destinasi Wisata Unggulan

Seiring berjalannya waktu, Kota Garut lantas jadi destinasi wisata unggulan di era Kolonial. Terlebih saat jalur kereta api nyambung hingga Jogja via Cibatu. Banyak turis Eropa yang singgah di Garut, salah satu yang terkenal tentu Charlie Chaplin.

Masa Keemasan Si Ular Besi Era Kolonial

Perkeretaapian Garut berada pada puncak kejayaannya di era pemerintah Kolonial Belanda. Selain pernah disinggahi seniman ternama sekelas Charlie Chaplin, lintas cabang pun dibangun menuju Cikajang.

Tersambungnya Garut dan Cikajang menjadikannya semakin dekat ke Gunung Cikuray, hingga kini jadi favorit pendakian. Stasiun Cikajang sendiri akhirnya jadi yang tertinggi di Asia Tenggara.

Kedatangan Jepang Temaram Pun Dimulai

Sayangnya masa keemasan itu hanya berlangsung hingga tahun 1942. Kekalahan Belanda dalam perang melawan Jepang membuat Hindia Belanda akhirnya jatuh ke tangan Kekaisaran Jepang.

Berkuasanya Jepang di Nusantara berdampak besar bagi dunia perkeretaapian. Tak terkecuali di Garut. Di sinilah kejayaan Stasiun Kereta Garut mulai meredup. Terlebih penguasa militer Jepang menutup lintas cabang ke Cikajang.

Sedikit Membaik Namun Dikuasai Belanda (Lagi)

Setelah Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945 keadaan boleh dibilang sedikit lebih baik. Stasiun KA Garut sempat berada dibawah DKARI (Djawatan Kereta Api Republik Indonesia) pasca pengambilalihan oleh pihak Republik.

Namun Belanda yang masih berambisi melakukan Agresi Militer ke-1 tahun 1947. Stasiun jadi sasaran bumi hangus. Meski akhirnya tetap jatuh ke tangan Belanda dan dioperasikan lagi Staats Spoorwegen (SS) hingga tahun 1949

Titik Nadir

Pasca pengakuan kedaulatan oleh Belanda, Stasiun KA Garut akhirnya kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Dioperasikan oleh DKA (Djawatan Kereta Api) yang merupakan gabungan dari DKARI, Staats Spoorwegen (SS), dan VS.

Apakah kembali ke masa keemasan? Nyatanya nggak! Justru perkeretaapian Garut berada di titik nadir. Puncaknya pada tahun 1982 untuk kedua kalinya lintas cabang ke Cikajang ditutup. Dan 1983 seluruh lintas Cibatu-Garut juga ditutup.

Warisan Kolonial Membuatnya Kalah Saing

Alasan lintas utama jalur KA Cibatu Garut dan lintas cabangnya dinonaktifkan akibat kalah saing dengan jalan raya. Itupun juga akibat dari sarana dan prasarana yang uzur. Masih mempertahankan sisa-sisa jaman penjajahan.

Diantara warisan kolonial yang dipertahankan hingga non-aktif ialah lokomotif uap CC50. Seolah nggak bisa move on dari era kolonial. Loko renta itu masih dipaksa dinas meski berjalan tertatih hingga bisa terkejar hanya dengan berlari saja.

Stasiun KA Garut Bukan Sekedar Reaktivasi

Berbagai wacana reaktivasi terus bermunculan namun akhirnya baru terealisasi total pada tahun 2019. Dimana kita bisa saksikan sendiri konkretnya. Bangunan yang menutupi rel ditertibkan.

Di akhir 2019 jalur KA Cibatu Garut telah tersambung total. Bahkan segmen Cibatu Wanaraja telah siap dilewati kereta. Sayangnya keburu pandemi Covid-19 dengan segala pembatasan yang ada.

Operasional pun tertunda, jalur legendaris itu masih harus menunggu hingga situasi benar-benar kondusif. Walaupun demikian status lintas dinaikkan setingkat jadi semi-aktif, dilewati kereta-kereta inspeksi.

Stasiun KA Garut bukan sekedar direaktivasi dengan hanya mengandalkan bangunan lama. Tapi dibuat sebagus mungkin hingga menjadikannya salah satu yang termegah di Indonesia.

Stasiun KA Garut Merajut Lagi Kejayaan

Maret 2020 Stasiun KA Garut bersama dengan jalur KA Cibatu Garut yang sebetulnya lintas utama telah dioperasionalkan secara reguler. Peluang untuk merajut lagi kejayaan yang hilang kini terbuka lebar.

Seperti udah dibahas sebelumnya, Stasiun KA Garut dan perkeretaapian di bumi Swiss Van Java pada umumnya pernah mengalami masa-masa keemasan. Khususnya di era kolonial Belanda.

Nah dengan reaktivasi dan telah operasional reguler, apalagi dengan bangunan yang cukup megah, harusnya bisa dirajut lagi apa yang telah hilang selama puluhan tahun.

Kondisi Stasiun KA Garut Saat Ini

Untuk merajut kembali masa-masa keemasan apalagi seperti di era kolonial, tentunya kita mesti tau kaya gimana sih kondisi Stasiun KA Garut sekarang? Nah berikut adalah gambarannya

Satu yang Termegah di Indonesia

Ternyata stasiun nggak hanya direaktivasi, tapi juga dibangun gedung baru hingga menjadi salah satu yang termegah di Indonesia. Stasiun punya 3 jalur dimana salah satunya ialah jalur lurus. Namun demikian masih bisa ditambah lagi.

Layani 6 Perjalanan Kereta Api

Stasiun KA Garut kini layani 6 perjalanan kereta api. Rinciannya 4 perjalanan KA Lokal Garut Cibatuan dan 2 Kereta Api Cikuray. Masing-masing dihitung perjalanan pulang pergi.

Sebetulnya ini juga masih terkait dengan konten berjudul Jalur Kereta Cicalengka Garut Kini Layani 14 Perka. Pembahasan selengkapnya bisa dibaca di konten tersebut

Gunakan Sinyal Mekanik Siemens

Ketika direaktivasi Jalur KA Cibatu Garut ternyata menggunakan sinyal mekanik Siemens yang semi otomatis. Nggak hanya itu, Sinyal Tebeng Ciwalen yang ikonik juga masih dipertahankan meski sebatas monumen.

Berbicara soal sinyal tebeng Ciwalen, sejatinya ini termasuk katagori mekanik. Namun lebih dari itu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari stasiun maupun Lintas Utama Jalur Kereta Cicalengka Garut.

Sarana dan Pra Sarana ex-Pantura Jawa

Setelah ditelusuri ternyata sarananya menggunakan ex Jalur Pantura Jawa. Walaupun bekas paling nggak ya ada peningkatan. Pasalnya sebelum non-aktif belum pernah ada upgrade sarana dan pra-sarana.

Mengapa menggunakan sarana bekas? Harap maklum reaktivasi lintas utama ini sekaligus Stasiun KA Garut seluruhnya didanai oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI) selaku operator. Dianggap mudah lantaran pendek dan cenderung landai.

Peluang Reaktivasi Lintas Cabang Cikajang

Reaktivasi lintas Cabang Cikajang ini bisa jadi bagian dari merajut kembali kejayaan yang hilang. Potensi segmen ini sangat bagus. Langsung mendekati objek wisata seperti Darajat Pass hingga Gunung Cikuray.

Stasiun Cikajang merupakan stasiun kereta api tertinggi di Asia Tenggara. Berada tepat di kaki Gunung Cikuray. Meski terbilang ekstrem, peluang untuk ke sana kini tengah dijajaki. Semoga aja bisa aktif lagi ya.

Tambahan Perjalanan Kereta Api

Stasiun KA Garut kini melayani 6 perjalanan kereta api. Tentu saja ada peluang untuk ditambah lagi. Untuk KAJJ kini ada layanan Kereta Api Cikuray rute Garut-Jakarta Pasar Senen PP.

Kedepan bisa aja ada tambahan KAJJ bila melihat minat masyarakat Garut yang mengidamkan adanya kereta api langsung menuju Yogyakarta hingga Surabaya. Tanpa harus ke Bandung atau Cipeundeuy dulu.

Perkara harus memutar loko di Stasiun Cibatu sejatinya itu bukanlah masalah. Sebab ritual tersebut masih bisa ditemukan di Stasiun Cikampek dan Stasiun Kroya. Terlebih kondisi Stasiun KA Garut serupa dengan Stasiun Cilacap.

Kesimpulan

Sejak dioperasikan tahun 1889, Stasiun KA Garut mengalami berbagai dinamika. Mulai dari masa-masa keemasan di era kolonial Belanda. Kemudian periode temaram (suram) yang berujung pada status non-aktif dan alih fungsi bangunan.

Namun setelah tuntasnya reaktivasi dan mulai beroperasi lagi sejara reguler sejak Maret 2022, Stasiun KA Garut punya peluang dan potensi besar untuk merajut kembali masa keemasan tersebut.

Dari bangunan stasiun jadi salah satu termegah di Indonesia. Terdapat peluang reaktivasi lintas cabang ke Stasiun Cikajang. Juga perjalanan kereta api langsung ke Yogyakarta dan Surabaya yang diidam-idamkan warga Garut.

Galeri Foto

Lanjut di Last Chapter

Konten ini masih akan lanjut di Jadwal KA Stasiun Garut Masih Akan Bertambah. Khusus mengenai jadwal perjalanan kereta api di Stasiun KA Garut. Meskipun bersambung, namun konten Jadwal KA Stasiun Garut tersebut akan jadi last chapter. Konten terakhir tentang Stasiun Garut di tahun 1444H/2022M.

Comments

One response to “Stasiun KA Garut Merajut Lagi Masa Kejayaan”

Leave a Reply