Stasiun Kereta Banjar : Transit atau Ganti Kru (Serba Tanggung)

stasiun kereta banjar antara transit dan ganti kru

Ketika percabangan ke Cijulang masih aktif, Stasiun Kereta Banjar merupakan tempat transit. Namun belakangan justru lebih dikenal sebagai tempat pergantian kru khususnya masinis. Sayang posisinya serba tanggung membuat gagal jadi terminus.

Pendahuluan

Dari tiga serangkai Stasiun Kereta Tasik Banjar boleh jadi inilah yang posisinya paling tanggung. Mengingat kebanyakan objek wisata itu berada di wilayah Kabupaten Ciamis dan lebih mudah dijangkau dari Stasiun Kereta Api Ciamis. Juga kawasan Pangandaran yang bahkan lebih dekat dari Stasiun Sidareja.

Walaupun di satu sisi memegang rekor sebagai stasiun dengan ketinggian paling rendah di wilayah Daop 2 Bandung. Di sini juga sudah ada rutinitas penggantian kru. Terutama masinis dan asistennya.

Sebetulnya stasiun ini merupakan tempat transit. Karena punya percabangan menuju Pangandaran hingga Cijulang. Namun sayang sejak awal Dekade 1980-an percabangan itu telah non-aktif akibat sarana uzur dan persaingan dengan angkutan jalan raya.

Praktis kini hanya menjadi tempat untuk penggantian kru. Beberapa Perjalanan KA yang berakhir di sinipun harus berakhir penutupan karena okupansi minim. Kini tengah dalam penantian untuk kembali berfungsi sebagai stasiun transit.

Stasiun Kereta Banjar : Dibuka 1894 dan Sudah Dirasa Kurang oleh SS

Stasiun ini sebetulnya telah dibuka dan beroperasi sejak 1894. Menjadi satu paket dengan Lintas Barat Transjawa (Westerlijnen) yang dibangun oleh Staats Spoorwegen (SS). Namun karena boleh jadi dirasa kurang, SS kemudian membangun percabangan ke Cijulang pada tahun 1916.

Sedikit info percabangan ke Pangandaran hingga Cijulang itu merupakan jalur kereta api dengan biaya pembangunan termahal. Karena harus menembus 3 buah terowongan dan membangun satu jembatan panjang untuk menyeberangi lembah yang sangat panjang dan dalam.

Sayangnya mahakarya itupun harus berakhir akibat kurangnya perawatan. Ditambah lagi adanya persaingan dengan moda transportasi jalan raya. Praktis sejak awal dekade 1980 hanya menyisakan stasiun ini saja dalam posisi dilematis.

Stasiun Kereta Banjar : Disebut Juga Paturuman di Ketinggian 32 Mdpl (Terendah di Daop 2 Bandung)

Meski begitu, stasiun ini masih memegang rekor sebagai stasiun dengan ketinggian terendah di wilayah Daop 2 Bandung, kurang lebih di 32 Mdpl. Makanya nggak usah heran kalo kamu turun di sini akan merasakan cuaca yang lebih panas.

Stasiun ini terletak di Kelurahan Hegarsari, kecamatan Paturuman, Kota Banjar. Sehingga nggak sedikit yang menamakan stasiun ini Banjar Paturuman. Mengacu pada kecamatannya.

Stasiun Kereta Banjar : Sejatinya Tempat Transit

Di Kota Banjar sendiri destinasi wisata memang nggak sebanyak Kabupaten Ciamis. Hal ini memang udah dirasakan satu kekurangan sejak era Staats Spoorwegen (SS).

Pada tahun 1916 dengan alasan pengembangan ekonomi di wilayah Priangan Timur dan Tenggara, pemerintah Kolonial Belanda melalui SS membangun jalur kereta api Banjar Cijulang sejauh 82 km.

Jalur ini menghabiskan biaya cukup besar. Karena merupakan lintas pegunungan ekstrem. Dimana harus melewati 3 buah terowongan dan satu bentang jembatan panjang. Hingga akhirnya percabangan via Pangandaran inipun mulai beroperasi di tahun 1921.

keberadaan lintas cabang ini otomatis menjadikan Stasiun Kereta Banjar sebagai transit bagi penumpang yang akan lanjut ke Pangandaran dan Cijulang. Peran inipun berlangsung lama hingga memasuki dekade 1980-an.

Tempat Pergantian Kru dan Serba Tanggung

Sayang faktor ekonomi juga, dan teknis, yang akhirnya harus mengakhiri operasional jalur eksotis menuju Pangandaran dan Cijulang. Praktis sejak saat itu peran sebagai stasiun transit pun harus berakhir.

Sejak saat itupula Stasiun Kereta Banjar justru lebih banyak dimanfaatkan sebagai tempat pergantian kru kereta. Terutama masinis dan asistennya. Posisinya juga sedari awal memang serba tanggung.

Mau ke Pangandaran aja jaraknya cukup jauh. Bahkan Stasiun Sidareja Cilacap justru lebih dekat untuk mengakses objek wisata unggulan tersebut. Sehingga sering dijadikan alternatif pasca jalur Banjar Cijulang non aktif.

Nggak heran juga banyak kereta api yang terminusnya di stasiun ini harus berakhir operasionalnya lantaran okupansinya minim. Disebabkan serba tanggung itu. Beruntung KA Pangandaran dioperasikan lagi untuk mengakomodir permintaan masyarakat sepanjang koridor Priangan Timur.

Stasiun Kereta Banjar : Menanti Reaktivasi Jalur KA Banjar Cijulang

Wacana reaktivasi jalur KA Banjar Cijulang mulai terdengar di awal tahun 1990-an. Kementerian Perhubungan juga sempat mengujicoba lintas ini dengan lokomotif langsiran jenis BB. Namun sayang krisis moneter yang melanda Asia Tenggara di tahun 1998 membuyarkan itu.

Sejak saat itu jalur bersejarah yang dibangun dengan biaya mahal itu banyak diokupansi oleh warga. Nah wacana itu juga lagi-lagi terdengar di tahun 2014. Apalagi jalur KA Cibatu Garut telah berhasil direaktivasi. Namun lagi-lagi harus ambyar. Kali ini oleh Pandemi Covid-19.

Nah belakangan ini wacana reaktivasi itu muncul lagi. Secara KA Pangandaran telah kembali beroperasi mulai 24 Januari 2024. Memang ada rencana kereta itu dipersiapkan untuk melintas di jalur Banjar Cijulang manakala telah berhasil direaktivasi.

Semoga aja yang sekarang nggak sampai ambyar seperti yang udah-udah. Political Will dari pejabat daerah udah, KAI sebagai operator oke-oke aja, tinggal dari sisi Kemenhub dan DJKA selaku regulator. Stasiun Kereta Banjar terus menanti reaktivasi jalur ini. Supaya bisa jadi stasiun transit lagi.

Kesimpulan

Stasiun Kereta Banjar sedari awal seperti telah dirasakan punya kekurangan karena posisinya serba tanggung. Beruntung pembukaan jalur Banjar Cijulang tahun 1921 cukup menolong dan menaikkan posisinya jadi stasiun transit.

Sayangnya percabangan itupun ditutup awal 1980-an sehingga stasiun ini kehilangan posisinya sebagai transit. Sejak saat itu malah lebih dikenal tempat pergantian kru terutama masinis dan asistennya.

Beberapa rangakian kereta dengan terminus stasiun inipun akhirnya berhenti beroperasi lantaran okupansi minim. Beruntung KA Pangandaran dioperasikan lagi untuk memenuhi permintaan masyarakat di koridor Priangan Timur.

Stasiun ini awalnya merupakan stasiun transit dan terus menanti untuk kembali seperti sediakala. Semoga aja kali ini reaktivasi Jalur KA Banjar Cijulang bisa direalisasikan setelah dua kali buyar terhalang Krisis Moneter 1998 dan Pandemi Covid-19 di tahun 2020.

Galeri Foto

Jadwal Perjalanan KA Stasiun Banjar (Gapeka 2023)

Belum lengkap rasanya kalo jadwal perjalanan KA di Stasiun Kereta Banjar nggak sekalian disertakan. Sebagai tempat pergantian kru, semua kereta lintas selatan berhenti di sini. Memang ideal sih secara stasiun ini juga punya 6 jalur dan menggunakan persinyalan elektrik.

Berikut adalah jadwal perjalanan KA selengkapnya. Berdasarkan Gapeka 2023 yang berlaku mulai 1 Juni 2023:

Stasiun Banjar ke Bandung dan Jakarta

Stasiun Banjar ke Purwokerto, Jogja, Surabaya dan Malang

Comments

Leave a Reply