stasiun kroya cilacap tiga segmen dua lintas utama

Stasiun Kroya Cilacap : Tiga Segmen dan Dua Lintas Utama

Stasiun Kroya Cilacap merupakan titik bertemunya tiga segmen dan dua lintas utama. Di sini juga tempat perpindahan lokomotif untuk beberapa rangkaian kereta. Stasiun kelas satu dengan fasilitas cukup lengkap dan terbesar di kabupaten Cilacap.

Pendahuluan

Jika berbicara tentang stasiun sentral, pandangan kita pastinya akan tertuju ke Manggarai dengan segala macam dramanya. Namun sebetulnya di belahan selatan Pulau Jawa terdapat sebuah stasiun yang mempertemukan tiga segmen dan dua lintas utama sekaligus.

Stasiun ini memang tak melayani perjalanan komuter layaknya Manggarai. Namun di sini ada layanan Aglomerasi. Di tempat ini juga beberapa rangkaian kereta melakukan proses perpindahan lokomotif. Sebuah stasiun dengan fasilitas cukup lengkap meski nggak punya Dipo atau Balai Yasa sendiri.

Karenanya sah-sah saja menempatkannya sebagai stasiun kelas satu (besar). Pertanyaannya apa nama stasiun tersebut dan dimana posisi pastinya?

Stasiun Kroya Cilacap : Bagian dari Jalur Kereta Cilacap Jogja

Stasiun Kroya Cilacap aslinya merupakan bagian dari Jalur Kereta Cilacap Jogja. Dibangun Staats Spoorwegen (SS) tahun 1887 dan beroperasi 1894. Lintas utama ini tersambung dengan segmen Priangan dari Garut ke Cilacap di Kasugihan, sebelah barat Jembatan Kereta Serayu Maos.

Di era Staats Spoorwegen (SS), seluruh lintas utama berada di selatan Pulau Jawa. Termasuk stasiun ini yang merupakan bagian dari Westerlijnen atau lintas barat. Terminus Westerlijnen di Stasiun Tugu Jogja.

Lho bukannya ada lintas utara ya? Memang betul ada tapi itu dioperasikan oleh perusahaan swasta seperti SCSM1 dan NISM2. Sedangkan punya negara hanya lintas selatan. Itupun terbagi jadi Westerlijnen (Barat) dan Oosterlijnen (Timur).

Stasiun Kroya Cilacap : Bertemunya Dua Lintas Utama

Guna mempercepat konektivitas antara Batavia dan Surabaya, Staats Spoorwegen (SS) membangun beberapa shortcut (jalur pintas). Salah satunya Jalur KA Cirebon Kroya pada tahun 1912 hingga 1917.

Sejak tahun 1917 stasiun ini merupakan titik bertemunya dua lintas utama. Jalur Kereta Cilacap Jogja dan Jalur KA Cirebon Kroya.

Stasiun Kroya Cilacap : Pertemuan Tiga Segmen Cirebon, Cilacap, dan Priangan

Bukan hanya dua lintas utama, ternyata di sini juga pertemuan tiga segmen yakni Cirebon, Cilacap, dan Priangan. Jadi rangkaian kereta dari arah Cirebon, Cilacap, maupun Priangan ketemunya di sini.

Segmen Cirebon termasuk rangkaian kereta yang diberangkatkan dari Jakarta via jalur selatan. Priangan semua rangkaian kereta dengan rute dan lewat Bandung. Cilacap tentu saja yang terminusnya di Stasiun Cilacap.

Saat ini terdapat 4 kereta yang terminusnya di stasiun paling selatan dan dekat pelabuhan itu. Rinciannya sebagai berikut:

  • 2 Rangkaian Aglomerasi : Kereta Api Joglosemarkerto (Cilacap – Jogja PP) dan KA Kamandaka (Cilacap – Semarang Tawang Bank Jateng PP)
  • 2 Rangkaian KAJJ : KA Purwojaya (Cilacap – Gambir via Purwokerto PP) dan KA Wijayakusuma (Cilacap – Ketapang PP)

Itu baru kereta penumpang. Karena masih ada kereta angkutan barang yang juga dilayani di sini.

Tempatnya Kereta Memutar Lokomotif dan Pernah Ada “Sambung-Putus”

Stasiun Kroya Cilacap jadi tempat sebagian kereta memutar lokomotif. Terutama untuk segmen Cilacap yang tujuannya ke Lintas Pantura yakni KA Purwojaya. Dua kereta di segmen Priangan yakni KA Baturraden Ekspres dan Serayu juga melakukan hal serupa.

Di masa lalu stasiun ini pernah melayani ritual “sambung-putus” rangkaian kereta. Hal tersebut mulai sejak era Eendaagsche Express yang punya rute tujuan Bandung. Kemudian dilanjutkan oleh Ekspres Gaya Baru pertengahan 1950-an.

Namun ritual “sambung-putus” yang cukup lama itu terjadi di Kereta Api Logawa. Bersama dengan pendahulu dan ex-kompatriotnya, sang legenda Purbaya, kereta ini punya dua terminus yakni Purwoketo dan Cilacap. Makanya dulu pernah ada KA Feeder Logawa.

Ritual seperti ini baru benar-benar berakhir sekitar tahun 2011. Bersamaan dengan dihentikannya layanan KA Feeder Logawa sebagai bagian dari rasionalisasi rute pada saat itu. Disamping juga sarana lokomotif yang dipakai sudah tua.

Stasiun Kelas Satu dan Terbesar di Cilacap

Jika ada pertanyaan Stasiun Kroya itu kelas berapa, jawabnya tentu saja Stasiun Kelas Satu. Hal tersebut didasari fasilitas penunjang yang cukup lengkap di sini. Bahkan bukan cuma untuk layanan penumpang, tapi juga angkutan barang.

Dekat dengan Stasiun Kroya Cilacap ada gudang. Selain itu ada tempat untuk masinis jarak jauh. Secara di sini juga diadakan pergantian masinis di beberapa rangkaian KAJJ. Walaupun tanpa ada Dipo dan Balai Yasa, secara fasilitas telah cukup dan memenuhi untuk masuk stasiun kelas satu.

Jumlah lintasannya pun cukup banyak. Balik lagi stasiun ini adalah pertemuan antara Jalur Kereta Cilacap Jogja dengan Jalur KA Cirebon Kroya. Keduanya adalah lintas utama. Sedangkan di ukuran Kabupaten Cilacap, stasiun ini adalah yang terbesar.

Sebagai stasiun terbesar di Kabupaten Cilacap, tentu stasiun ini sebetulnya masih memegang peran sebagai stasiun sentral. Walaupun udah nggak ada lagi ritual “sambung-putus”.

Bisa aja ada penumpang dari Bandung misalnya naik Serayu atau Kutojaya Selatan turun di sini, kemudian lanjut Kereta Api Logawa atau kereta lainnya dari Segmen Cirebon dan Cilacap.

Kesimpulan

Stasiun Kroya Cilacap adalah titik pertemuan antara Jalur Kereta Cilacap Jogja dengan Jalur KA CIrebon Kroya. Disamping itu juga bertemunya segmen Cilacap, Cirebon, dan Priangan.

Stasiun ini adalah tempat memutar lokomotif dan dulu pernah ada ritual “sambung-putus” di sebagian rangkaian kereta. Termasuk katagori stasiun kelas satu dan terbesar di Kabupaten Cilacap.

Galeri Foto

Lanjut ke Sejarah Stasiun Kroya

Setelah membahas panjang lebar tentang stasiun ini, InSyaaAlloh lanjut ke Sejarah Stasiun Kroya. Jadi untuk sejarahnya jelas mesti tau ya. Biar gimanapun juga Stasiun Kroya Cilacap adalah bagian dari sejarah tersambungnya Pulau Jawa dengan jaringan kereta api di tahun 1894.

Yuk Lanjut ke Pembahasan berikutnya >> Sejarah Stasiun Kroya : Antara Sambung Putus dan Langsiran


  1. SCSM (Samarang Cheribond Stroomtram Maatschappij) adalah operator kereta api swasta Hindia Belanda yang beruperasi di Jalur Kereta Pantura Barat. Dengan terminus di Stasiun Semarang Poncol. Adapun kantor pusatnya di Gedung Birao depan Stasiun Tegal. ↩︎
  2. NISM (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij) adalah operator kereta api pertama di Hindia Belanda. Termasuk operator swasta, dan yang mengoperasikan jalur pertama antara Semarang dan Tanggung. Dalam perkembangannya NISM mengelola sejumlah lintas seperti Semarang-Solo, Batavia-Buitenzorg, Lintas Kereta Api Mataram (Vortenslanden) Jogja-Solo, dan Jalur Kereta Pantura Timur. Kantor Pusatnya di Lawang Sewu Semarang. ↩︎