Stasiun Palur : Apa Jadinya Tanpa KRL Joglo ?

Stasiun Palur Apa Jadinya Tanpa KRL Joglo

Stasiun Palur awalnya hanyalah sebuah stasiun kecil. Namun keberadaan KRL Joglo merubahnya menjadi gerbang masuk utama Kabupaten Karanganyar. Apa jadinya ya kalo nggak ada itu?

Pendahuluan

KRL Joglo mulai beroperasi menjelang akhir tahun 2020. Dimana asalnya hanya di rute Yogyakarta โ€“ Solo Balapan PP. Menggantikan KA Prameks yang telah layani dua destinasi wisata itu sejak dekade 1990-an.

Tingginya minat penumpang KRL Joglo membuat operator hendak memperpanjang rutenya ke Kabupaten Karanganyar. Menyeberangi Sungai Bengawan Solo. Jadi nggak lagi mentok di Stasiun Solo Balapan.

Stasiun Palur Asalnya Hanya Stasiun Kecil

Kurang dari dua tahun beroperasi, rute KRL Joglo diperpanjang hingga Stasiun Palur di Kabupaten Karanganyar. Perpanjangan rute yang juga turut hidupkan lagi Stasiun Solo Jebres yang sebelumnya hanya layani KAJJ lintas tengah.

Stasiun ini sendiri asalnya hanyalah stasiun kecil. Hampir nggak ada layanan penumpang. Ketika masih single track palingan hanya dipake untuk kegiatan silang dan susul.

Namun seiring peningkatan Lintas Kereta Solo Surabaya menjadi double track (walaupun masih ada segmen di Jawa Timur yang belum), bangunan stasiun diupgrade. Dari asalnya hanya stasiun kecil diupgrade jadi stasiun besar. Bahkan memiliki 4 jalur.

Stasiun Palur Pintu Masuk Kabupaten Karanganyar

Perpanjangan rute KRL Joglo hingga Stasiun Palur menjadikannya pintu masuk Kabupaten Karanganyar. Dimana banyak terdapat potensi wisata di sana. Mulai dari Pabrik Gula Tasikmadu hingga kawasan Tawangmangu.

Dengan itu juga otomatis kini ada layanan naik turun penumpang walaupun masih sebatas KRL Joglo. Warga Karanganyar yang ingin ke Jogja maupun sebaliknya nggak perlu lagi jauh-jauh ke Stasiun Solo Balapan. Tapi bisa naik dari sini.

Stasiun Palur Nggak Bisa Lepas dari KRL Joglo

Perpanjangan rute KRL Joglo menjadikannya berkah tersendiri. Seperti juga Stasiun Solo Jebres telah ramai lagi seperti ketika dulu masih layani KA Prameks Solo Jogja. Dengan demikian boleh dibilang upgrade stasiun nggak lepas dari KRL Joglo.

Nah yang jadi pertanyaan apa jadinya bila nggak ada KRL Joglo? Boleh jadi anggaran yang telah dikeluarkan untuk upgrade akan sia-sia. Bangunan fisik stasiun milik DJKA (Direktorat Jenderal Kereta Api) Kemenhub.

Namun untuk operatornya saat ini KCI (Kereta Commuter Indonesia) dan PT KAI Daop 6 Yogyakarta. Boleh jadi juga kedepannya operasional KRL Joglo akan diperpanjang hingga Sragen. Jadi mencakup semua aglomerasi Solo Raya.

Kesimpulan

Stasiun Palur semula hanyalah stasiun kecil tanpa layanan penumpang. Kecuali sebatas silang dan susul. Namun seiring peningkatan lintas kereta Solo Surabaya jadi double track (belum semua sih), stasiun pun diupgrade. Bahkan punya 4 jalur.

Perpanjangan rute KRL Joglo menjadikannya gerbang masuk Kabupaten Karanganyar. Jadi keberadaan KRL Joglo tentu sangat mempengaruhi perkembangan stasiun ini. Coba kalo nggak ada upgrade sepertinya akan sia-sia.

Galeri Foto

Epilog

Comments

One response to “Stasiun Palur : Apa Jadinya Tanpa KRL Joglo ?”

Leave a Reply