Tragedi Trowek 1995 terjadi ketika sebuah rangkaian panjang tergelincir dan anjlok di Priangan Timur. Tewaskan 14 penumpang dan 71 lainnya luka-luka. Bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi? Seperti apa pula rangkaian panjangnya?
Pendahuluan
Bulan Oktober mungkin akan selalu diingat sebagai kelabu bagi dunia perkeretaapian Indonesia. Berturut-turut tanggal 2, 13, dan 25 Oktober terjadi kecelakaan maut yang makan korban cukup banyak.
Tentunya dari rentetan kejadian tadi hanya Malapetaka 13 Oktober 1987 atau dikenal Tragedi Bintaro 1987 adalah yang terbesar dari sisi korban meninggal dunia. Sebagian besar dalam kondisi mengenaskan.
Namun demikian, dua musibah lainnya pun tak kalah tragis. Tragedi Petarukan 2 Oktober 2010 dan tentunya di tanggal 25 Oktober 1995. Hari ini tepat 27 tahun silam terjadi sebuah tragedi di Priangan Timur.
Before We Go
Sebelum kita membahas lebih lanjut, konten ini sebetulnya adalah versi upgrade (penyempurnaan) dari konten yang pernah ada di situs Manglayang ID sebelumnya.
Pastinya udah nggak asing ya dengan konten berjudul Tragedi Trowek 1995 yang Nyaris Terlupakan. Ditambah lagi satu konten dengan judul Cibatu dan Tragedi Trowek: Sebuah Awal
Meski cukup rame perlu diakui bahwa masih banyak kekurangan di sana. Bukan hanya kurang terstruktur tapi juga ada kesalahan. Makanya perlu disempurnakan dan diperbaiki di sini.
Nah bagi kamu yang penasaran dengan konten asli tersebut bisa didownload di sini: Tragedi Trowek Yang Nyaris Terlupakan (PDF)
Tragedi Trowek 1995 yang Terlupakan
Ketika sebuah rangkaian panjang 13 kereta ditarik 2 lokomotif CC201 tergelincir di Jembatan Trowek, Kabupaten Tasikmalaya. Inipun nggak kalah tragis. Namun sayang karena di pelosok seperti terlupakan begitu saja.
Musibah ini dikenal sebagai Tragedi Trowek 1995. Berawal dari keterlambatan KA Galuh yang diakibatkan kerusakan lokomotif, oleh PPKA Stasiun Cibatu diputuskan untuk digabung dengan KA Kahuripan.
Namun disinilah awal malapetaka tersebut. Bagaimana cerita selanjutnya? Seperti apa penggabungan KA Galuh dan Kahuripan? Gimana juga Tragedi Trowek 1995 itu bisa terjadi?
Bermula Dari Stasiun Cibatu
Stasiun Cibatu 25 Oktober 1995, malam itu KA Galuh dari Stasiun Jakarta Pasar Senen (PSE) tujuan Banjar (BJR) tiba jam 22.35 WIB di jalur 2. Kereta ini terdiri dari 6 rangkaian.
Jam 23.05 WIB giliran KA Kahuripan dari Stasiun Bandung tujuan akhir Kediri tiba di Stasiun Cibatu. Membawa 7 rangkaian gerbong. Pemberhentian dua kereta ini adalah normal ketika itu.
Namun ketika akan diberangkatkan lokomotif KA Galuh mengalami kerusakan. Dengan kerusakan itu jelas kereta akan mengalami keterlambatan. Bahkan sebuah sumber menyebut ketika nyampe pun kereta udah terlambat.
Penggabungan KA Galuh dan KA Kahuripan
Nah agar nggak semakin telat lagi sekaligus mengurai antrian di jalur Priangan Timur, PPKA Stasiun Cibatu memutuskan untuk menggabungkan kedua kereta. Sehingga akan menjadi satu rangkaian panjang dengan 2 lokomotif.
Penggabungan ini nggak salah secara teknis. Namun perlu diperhatikan bahwa selepas Stasiun Cibatu rangkaian gabungan ini akan melintas jalur ekstrem tanjakan dan turunan.
Bahkan dari Cicalengka ke Nagreg pun itu jalurnya udah menanjak. Selepas Jembatan Citiis, kereta akan menuruni Lembah Mandalawangi. Dimana hanya ada satu stasiun yang dilintasi yakni Stasiun Lebakjero.
Dengan skenario menggabungkan dua kereta ini, Perka Galuh dibatalkan. Selanjutnya akan menggunakan Perka Kahuripan. Trainset KA Galuh akan dilepas ketika tiba di Stasiun Kroya.
KA Kahuripan Rangkaian Panjang 13 Kereta
Digabungkannya KA Galuh dan KA Kahuripan dalam satu rangkaian, dibatalkannya Perka Galuh menjadikan KA Kahuripan membawa rangkaian panjang. Di malam itu, KA Kahuripan terdiri dari 13 kereta dengan 2 lokomotif.
Ini tentu saja hampir menyamai rekor rangkaian panjang sebelumnya yakni Kereta Api Parahyangan di tahun 1987 dengan 14 kereta dan 2 lokomotif.
Tragedi Trowek 1995 Perjalanan Menuju Maut
Jam 23.38 WIB KA Karanjang (Kahuripan Rangkaian Panjang) diberangkatkan dari Stasiun Cibatu. Kereta akan melewati lintasan ekstrem selepas Stasiun Warung Bandrek menuju Stasiun Cipeundeuy.
Berhasil Lewati Tanjakan Ekstrem
Di sini jalurnya menanjak, hanya ada satu stasiun di petak ekstrem ini yakni Stasiun Bumiwaluya atau Malangbong. KA Kahuripan ini juga akan melintas 2 bentang jembatan menjelang Stasiun Cipeundeuy.
Singkat cerita kereta pun berhasil melewati lintasan ekstrem menanjak ini hingga akhirnya berhasil memasuki Stasiun Cipeundeuy. Apakah kereta panjang ini berhenti?
Melintas Langsung Cipeundeuy, Trouble Genset
KA Kahuripan masuk Stasiun Cipeundeuy. Sayangnya kereta nggak berhenti dan melintas langsung. Waktu itu memang belum ada kewajiban berhenti seperti halnya sekarang.
Sebuah sumber menyebut KA Kahuripan mengalami trouble genset ketika melintas langsung di sini. Waktu itu lokomotif mengeluarkan api terus-menerus atau istilah sekarang kobong parah.
Lokomotif bisa kobong itu artinya melaju dengan taspat (batas kecepatan) diluar kewajaran. Di sini juga kode bahwa rem mengalami masalah. Ditambah lagi lampu di seluruh rangkaian dalam kondisi mati dan gelap gulita.
Lampu Mati Hal Biasa
Khusus untuk kondisi lampu mati, di jaman Perumka dulu itu jadi hal biasa bagi Kereta ekonomi. Karenanya kalo masalahnya cuma gelap-gelapan nggak terlalu dianggap serius. Hanya kondisi lokomotif kobong itu tadi.
Gagal Fungsi Rem di Jalur Menurun
Selepas Stasiun Cipeundeuy, engine throttle dinetralkan, karena akan melintas jalur menurun. Di sinilah lokomotif mengalami gagal fungsi rem alias rem blong dan meluncur tak terkendali.
KA Kahuripan Tergelincir di Jembatan Trowek
Ketika masuk Jembatan Trowek dengan panjang 100 meter (Km 241), KA Kahuripan akhirnya tergelincir keluar dari rel. 4 kereta terlempar ke sisi kanan dengan 1 kereta masuk jurang sedalam 10 meter.
Sementara itu 1 kereta rusak parah dengan kondisi dinding terkelupas hingga ke belakang. Kursi-kursi terlepas. Disinilah banyak korban meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
Nggak kalah mengenaskan dari Tragedi Bintaro 1987 dimana darah dan serpihan daging tercecer disitu. Dalam kegelapan malam banyak penumpang panik memilih keluar dari pintu dan jendela. Sayangnya malah terjatuh ke jurang.
14 Korban Meninggal Dunia dan 71 Luka-Luka
Tragedi Trowek 1995 memakan 14 korban meninggal dunia, sebagian dalam kondisi tak kalah mengenaskan dari korban Tragedi Bintaro 1987. Sementara 71 lainnya luka-luka.
Dalam kecelakaan maut di Priangan Timur itu, warga Kampung Sarapat Palumbungan langsung datang memberi pertolongan. Kampung tersebut adalah yang terdekat dengan TKP
Berpengaruh pada Perjalanan KA Lainnya
Selain memakan korban jiwa dan luka-luka, Tragedi Trowek 1995 juga berimbas pada perjalanan KA Lainnya di lintas Priangan Timur. 1 perka yakni KA Cisadane (Bandung-Madiun) dibatalkan.
Adapun 4 perka lainnya yakni KA Pajajaran (Bandung-Solo Balapan) ditambah 3 perka Bandung-Surabaya yakni KA Badrasurya, KA Mutiara Selatan, dan KA Turangga memutar lewat jalur Cikampek-Kroya.
Pelajaran dari Tragedi Maut Di Priangan Timur
Sayangnya seperti udah sempat disinggung di awal tadi, Tragedi Trowek 1995 seolah nyaris terlupakan begitu aja. Beda sama Tragedi Bintaro 1987 yang sulit dilupakan.
Nggak Kalah Tragis dari Tragedi Bintaro
Memang benar dari segi korban jiwa hanya terhitung 14 orang. Jauh di bawah Tragedi Bintaro 1987 yang menyentuh angka 150 korban meninggal dunia.
Namun urusan kondisi tragis sebetulnya nggak kalah tragis dengan Malapetaka di Senin pagi itu. Boleh jadi karena TKP nya jauh dari ibukota sehingga nggak banyak yang memberitakan. Bahkan di daerah terpencil.
Sedangkan Tragedi Bintaro 1987 sangat dekat dengan Jakarta, ibukota negara, pusatnya semua media dan informasi. Makanya cepat menyebar bahkan hingga ke luar negeri.
Kewajiban Berhenti di Stasiun Cipeundeuy
Tentunya Maut di Priangan Timur pada dini hari 25 Oktober 1995 itu memberikan pelajaran berharga. Khususnya bagi dunia perkeretaapian Indonesia.
Paling nyata ialah kewajiban berhenti di Stasiun Cipeundeuy tanpa kecuali dihidupkan lagi. Kebijakan tersebut sebetulnya telah ada sejak era Kolonial. Tujuannya untuk memeriksa rem.
Namun entah kenapa dikemudian hari, khususnya di hari kejadian, kewajiban itu seperti dihapus. Sehingga kereta melintas langsung tanpa berhenti untuk hal tersebut.
Makanya itu, sejak Tragedi Trowek 1995, Stasiun Cipeundeuy menjelma menjadi stasiun sakti. Bahkan ketika KA Argo Wilis menempati urutan ke-1 di Gapeka 2019 pun nggak bisa lolos dari situ.
Pergantian Nama Menjadi Cirahayu
Nggak sedikit yang mengaitkan Tragedi Trowek 1995 dengan hal-hal mistis. Sehingga itupun memberi dampak bagi Perumka kala itu. Caranya dengan merubah nama jembatan di TKP dan stasiun terdekatnya.
Jembatan Trowek dirubah namanya menjadi Jembatan Cirahayu. Begitupun stasiun di dekat situ dirubah jadi Stasiun Cirahayu (sebelumnya sama Trowek). Nama Cirahayu diambil dari sungai kecil yang mengalir dibawah jembatan maut itu.
Kesimpulan
Tragedi Trowek 1995 dimulai dari Stasiun Cibatu. Dimana dua rangkaian kereta yakni KA Galuh dan KA Kahuripan digabungkan jadi satu rangkaian (13 kereta dengan 2 lokomotif). Menggunakan Perka Kahuripan.
Karena itu dalam redaksi pun digunakan nama KA Kahuripan, bukan gabungan KA Galuh dan Kahuripan. Secara perka Galuh sendiri telah dibatalkan sejak dari Stasiun Cibatu.
Rangkaian panjang itu tergelincir di Jembatan Trowek setelah mengalami rem blong. 4 kereta terpental, 1 diantaranya jatuh ke jurang sedalam 10 meter dan 1 lagi rusak parah (terkelupas dan kursi tercerabut).
Tragedi ini menewaskan 14 penumpang dan 71 lainnya luka-luka. Sayangnya meski nggak kalah tragis dari Tragedi Bintaro, tragedi ini seolah nyaris terlupakan. Bisa jadi lantaran TKP-nya jauh dari ibukota.
Namun musibah inipun memberikan pelajaran berharga seperti dikembalikannya wajib berhenti di Stasiun Cipeundeuy. Juga perubahan nama dari Trowek ke Cirahayu karena nggak sedikit yang mengaitkan hal-hal mistis.
Tabel Urutan Rangaian Kereta
Urutan Masing-masing rangkaian KA Galuh dan KA Kahuripan ketika masuk Stasiun Cibatu
No Urut | KA Galuh (Pasar Senen – Banjar) | No Urut | KA Kahuripan (Bandung – Kediri) |
0 | Lokomotif CC 201 75R | 0 | Lokomotif CC 201 05 |
1 | K3 66705 | 1 | K3 66545 |
2 | K3 66702 | 2 | K3 81701 |
3 | K3 66703 | 3 | K3 64541 |
4 | KMP3 65605 | 4 | KMP3 80501 |
5 | K3 66536 | 5 | K3 93505 |
6 | K3 66717 | 6 | K3 93513 |
7 | KP3 66502 |
Urutan rangkaian KA Kahuripan, setelah digabung dengan KA Galuh dan menggunakan Perka Kahuripan. Di sini Perka Galuh dibatalkan. Sampai dengan terjadinya Tragedi Trowek 1995
No Urut | KA Kahuripan | Keterangan (Saat insiden) |
0 | Lokomotif CC 201 05 | Menabrak tebing, bagian depan hancur |
0 | Lokomotif CC 201 75R | Posisi Terbalik dengan roda di atas dan dinding terkelupas |
1 | K3 66545 | Terlempar ke kanan rel |
2 | K3 81701 | Terlempar ke kanan rel, dinding kiri terkelupas hingga ke belakang, kursi-kursinya tercerabut. Terdapat Ceceran darah dan serpihan daging. Mirip Tragedi Bintaro |
3 | K3 64541 | Terlempar ke kanan rel |
4 | KMP3 80501 | Terlempar ke kanan rel, berada di dasar jurang 10 meter |
5 | K3 93505 | Terlempar ke arah kiri yang jaraknya 10 meter |
6 | K3 93513 | Anjlok, tetap di rel |
7 | KP3 66502 | Anjlok, tetap di rel |
8 | K3 66705 | Anjlok, tetap di rel |
9 | K3 66702 | Selamat, ditarik ke Stasiun Cibatu |
10 | K3 66703 | Selamat, ditarik ke Stasiun Cibatu |
11 | KMP3 65605 | Selamat, ditarik ke Stasiun Cibatu |
12 | K366536 | Selamat, ditarik ke Stasiun Cibatu |
13 | K366717 | Selamat, ditarik ke Stasiun Cibatu |
Catatan: Penggunaan nama KA Kahuripan daripada gabungan KA Galuh dan Kahuripan lebih mengacu pada Perka yang digunakan yakni Perka Kahuripan. Sementara Perka Galuh telah dibatalkan.
Galeri Foto Tragedi Trowek 1995
Rangkuman
Video Tragedi Trowek 1995 (YouTube)
Referensi
Locomotive Sunday : Saksi Bisu Dua Lokomotif Tragedi Cirahayu – Part 1. KAORI Nusantara. https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/53515/locomotive-sunday-saksi-bisu-dua-lokomotif-tragedi-cirahayu-part-1
Mengenang 24 Tahun Tragedi Trowek / Cirahayu (25 Oktober 1995 – 25 Oktober 2019). WartaBengawan.Com.
Misteri Stasiun Cipeundeuy, Semua KA Wajib Berhenti. Sindonews.Com. https://daerah.sindonews.com/berita/1173033/29/misteri-stasiun-cipeundeuy-semua-ka-wajib-berhenti?showpage=all
OKEZONE WEEK-END: Kisah Mistis di Stasiun Cipeundeuy, Semua Kereta Harus Berhenti saat Melintas. Okezone.Com. https://travel.okezone.com/read/2017/11/03/406/1808143/okezone-week-end-kisah-mistis-di-stasiun-cipeundeuy-semua-kereta-harus-berhenti-saat-melintas
Tragedi Trowek, Cerita Terlupakan dari Sudut Parahyangan. TIK. http://adeadiwibawa89.blogspot.com/2018/01/tragedi-trowek-cerita-terlupakan-dari.html
Leave a Reply