Trip KA Lodaya 2023 : Berhenti di Rancaekek (Sarana Lama)
Trip KA Lodaya 2023. Perjalanan dari Stasiun Tugu Jogja ke Bandung. Masih menggunakan sarana stainless…
Beroperasi pada tanggal 11 Maret 1992, Kereta Api Lodaya jadi pilihan utama perjalanan dari Tanah Priangan ke Bumi Mataram. Khususnya wilayah Vortenslanden yang meliputi Jogja, Klaten, dan Surakarta (Solo)

Trip KA Lodaya 2023. Perjalanan dari Stasiun Tugu Jogja ke Bandung. Masih menggunakan sarana stainless…
Kapan awal dinas KA Lodaya? Tak sedikit yang menyebut tahun 1992 bila mengacu pada para…
Kereta Api Lodaya merupakan penguhubung antara Tanah Priangan dan Vortenslanden. Mengawali dinasnya sebagai Senja Mataram…
Kereta Api Lodaya mulai beroperasi pada 11 Maret 1992 sebagai KA Senja Mataram untuk perjalanan malam dan paginya KA Fajar Padjadjaran. Awalnya di rute Bandung-Yogyakarta PP namun seiring berjalan waktu diperpanjang ke Solo Balapan.
Nama Lodaya mulai dipakai sekitar tahun 1997/1998 menggantikan satu Perka Senja Mataram/Fadjar Padjadjaran. Pada 12 Mei 2000 seluruh perjalanan sudah memakai nama Lodaya dengan livery yang didesign khusus.
Nama itu sendiri berasal dari mitologi Sunda, yakni sosok Macan Putih jelmaan Prabu Siliwangi ketika menghadapi anaknya Raden Kiansantang. Nama tersebut juga singkatan dari Solo Bandung Raya. Sesuai dengan rute perjalanannya.
Saat ini Kereta Api Lodaya hadir dengan sarana baru, Kereta Stainless Steel New Generation (SSNG) campuran eksekutif dan ekonomi.

Disclaimer : terutama untuk perubahan nama dari Senja Mataram ke Lodaya diperkirakan terjadi sekitar tahun 1997-1998. Di sini kami menggunakan asumsi tanggal 1 Januari 1998
Mengawali dinas perdana sebagai KA Senja Mataram untuk perjalanan malam dan Fadjar Padjadjaran untuk perjalanan pagi. Waktu itu melayani rute Bandung-Yogyakarta PP dengan layanan full kereta bisnis (K2). Seiring berjalannya waktu rute diperpanjang hingga Stasiun Solo Balapan dan tambah layanan eksekutif (K1) sehingga menjadi campuran eksekutif dan bisnis.
Menggantikan satu Perka Senja Mataram/Fadjar Padjadjaran. Sedangkan perjalanan lainnya masih dengan nama Senja Mataram/Fadjar Padjadjaran. (Tanggal di samping hanya perkiraan)
Di tanggal ini semua perjalanan telah menggunakan nama Lodaya. Tak hanya itu, Sang Macan juga mendapatkan Livery Khusus. Nah di sinilah banyak yang beranggapan bahwa kereta ini mulai beroperasi pada 12 Mei 2000. Nggak salah sih tapi alangkah lebih baik bila tak menafikan sejarah awal sang macan yakni Senja Mataram dan Fadjar Padjajaran pada dekade 1990-an.
Awal 2019 Sang Macan mengalami banyak perubahan mulai dari sarana hingga layanan kereta. Mulai tahun ini berubah menjadi campuran eksekutif dan premium seiring dengan penggunaan sarana terbaru Stainless Steel Generasi ke-1 (SSG1). Sebelumnya pada 2018 telah mengalami mutasi dari Dipo Bandung (BD) ke Dipo Solo Balapan (SLO) dan menjadi kereta-nya Daop 6 Yogyakarta
Sang Macan mendapatkan alokasi Trainset-1 dari sarana kereta Stainless Steel New Generation (SSNG) campuran eksekutif dan ekonomi. Sekaligus menjadikannya sebagai SSNG pertama di Tanah Priangan. Trainset-1 ini pertama kali digunakan oleh KA 92 dan 93. Pada tanggal 1 September 2024 giliran KA 91 dan 94 yang mendapatkan SSNG. Sehingga seluruh perjalanan kini telah menggunakan sarana SSNG.
Kereta Api Lodaya mengalami pergantian dukungan sarana lokomotif di awal Gapeka 2025 dari CC206 ke CC204. Hal ini karena kurangnya armada CC206 yang sudah menjadi lokomotif penarik sejak 2015. Selain itu stamformasinya pun ikut berubah menjadi 9 kereta (SF9) dengan mengurangi 1 kereta ekonomi new generation-nya hingga hanya membawa 3 K3 SSNG. Namun ternyata CC204 banyak mengalami kendala. Terutama ketika melewati Lintas Priangan Timur dengan kontur yang ekstrem. Akhirnya sejak masa angkutan Lebaran 2025 pada akhir Maret, Si Maung balik lagi menggunakan CC206.










