Sampai tahun 1985, ujung rel Pulau Jawa berada di Pelabuhan Boom Banyuwangi. Rel ini merupakan kelanjutan dari Stasiun Banyuwangi Lama. Namun pasca pemindahan aktivitas pelabuhan penyeberangan ke Ketapang, berakhir juga era kejayaan si ular besi di sini. Tinggal sisakan plang Asset KAI. Pelabuhannya juga lebih dikenal sebagai Wisata Pantai Boom Marina.
Pendahuluan
Sebenarnya kita udah selesai membahas tentang Stasiun Banyuwangi Lama. Stasiun paling timur di Pulau Jawa peninggalan Staats Spoorwegen (SS). Stasiun itu kini telah berubah jadi pertokoan dan Pasar Pujasera Karangrejo. Sebagian Emplasemen Stasiun Banyuwangi Lama juga udah jadi perkampungan warga. Dengan ex-Dipo Lokomotif Banyuwangi berada di tengah perkampungan tersebut.
Namun jalur rel kereta sebenarnya nggak berakhir di Stasiun Banyuwangi Lama. Jalur tersebut masih terus dan baru berakhir di Kompleks Pelabuhan Boom yang dulu merupakan akses penyeberangan ke Pulau Bali. Sebelum pindah ke Ketapang tahun 1985. Sayangnya seperti di Stasiun Banyuwangi Lama, sisa jalur rel udah nggak nampak lagi. Tinggal sisakan plang Asset KAI di beberapa titik.
Pelabuhan Boom Banyuwangi : Ujung Rel Pulau Jawa
Seperti udah dibahas sebelumnya, meski paling timur, Stasiun Banyuwangi Lama bukanlah terminus. Jalur rel kereta masih terus ke utara sampai ke Pelabuhan penyeberangan. Sehingga ujung rel pulau Jawa yang dibangun oleh Staats Spoorwegen (SS) tahun 19011 berada di Pelabuhan Boom Banyuwangi. Belum jelas di sebelah mananya.
Namun yang jelas, cerita jalur kereta api sampai masuk ke dermaga di era kolonial memang ada. Sebagai contoh di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, itu jalur kereta sampai masuk ke dermaga. Boleh jadi hal yang sama pun terjadi di sini. Meskipun resminya nggak ada stasiun di sini.

Pelabuhan Boom Banyuwangi : Bangunan Tanpa Nama (Bongkar Muat)
Kalo gitu lantas buat apa ujung rel di sini? Secara perjalanan kereta penumpangnya aja berakhir di Stasiun Banyuwangi Lama? Sebagian sumber menyebut bahwa di kompleks pelabuhan ada bangunan tanpa nama. Ini bisa jadi untuk keperluan bongkar muat. Sebab selain penyeberangan ke Bali, pelabuhan ini juga layani logistik dan perikanan.
Lanjut ke Era PJKA Hingga Pindah ke Ketapang
Aktivitas pelabuhan Boom Banyuwangi warisan Staats Spoorwegen (SS) terus berlanjut ke era PJKA setelah Indonesia merdeka dan dapat pengakuan dari Kerajaan Belanda. Di masa itu, PJKA memiliki divisi Dinas Pelayaran yang mengoperasikan kapal penyeberangan. Salah satunya rute Boom-Gilimanuk.
Penumpang tujuan Pulau Bali biasanya turun dari Kereta Api Mutiara Timur di Stasiun Banyuwangi Lama. Kemudian pindah ke bus yang akan mengantar ke Pulau Bali melalui kapal penyeberangan rute Boom-Gilimanuk. Tercatat PJKA dulu pernah mengoperasikan KM Blambangan dan KM Kintamani.
Aktivitas ini terus berlangsung hingga tahun 1985. Ketika aktivitas penyeberangan pindah ke Pelabuhan Ketapang yang jaraknya lebih dekat ke Gilimanuk. Sejak saat itu jalur rel kereta direlokasi mengarah ke Ketapang. Otomatis ujung rel Pulau Jawa juga ikutan pindah dekat Ketapang.
Semua aktivitas perkeretaapian di sekitar Stasiun Banyuwangi Lama berakhir tahun 1988. Pelabuhan Boom itu sendiri kemudian berubah jadi lebih dikenal sebagai Pantai Boom Marina. Kalopun masih ada aktivitas pelabuhan itu lebih banyak untuk kapal wisata. Setahun kemudian, tahun 1989, Dinas Pelayaran PJKA berhenti dan dialihkan ke ASDP.

Sisakan Plang Asset KAI
Saat ini nggak ada lagi sisa kejayaan perkeretaapian Indonesia di sekitaran Stasiun Banyuwangi Lama maupun Pelabuhan Boom Banyuwangi. Jalur rel kereta telah direlokasi ke sisi barat yang lebih dekat area pegunungan. Kini hanya sisakan Plang Asset KAI. Relokasi itu menjadikan kegiatan perkeretaapian tak akan kembali lagi ke sini selamanya.
Kesimpulan
Pelabuhan Boom Banyuwangi pernah menjadi ujung rel pulau Jawa sampai dengan tahun 1985. Jalur rel yang merupakan kelanjutan dari Stasiun Banyuwangi Lama. Namun kini tak lagi ditemukan sisa-sisa kejayaan perkeretaapian. Hanya sisakan plang asset KAI di beberapa titik.

- Sebenarnya, jalur kereta api ke ujung timur termasuk Stasiun Banyuwangi lama dibangun Staats Spoorwegen (SS) tahun 1901. Namun baru beroperasi tahun 1903. ↩︎
Leave a Reply