Siapa sangka Alun Alun Kota Malang memiliki keterkaitan dengan si ular besi. Khususnya Jejak Trem Malang di masa lalu. Bahkan di lokasi yang nggak jauh ditemukan sisa rel nya. Gimana keterkaitan antara keduanya?
Pendahuluan
Seperti lazimnya di daerah lain, kawasan ini juga merupakan titik pusat Kota Malang. Tata letaknya pun nyaris serupa dengan yang ada di kota lain pada umumnya. Terutama keberadaan Masjid Agung di sebelah barat.
Walaupun sebetulnya Kota Malang punya dua alun alun. Satunya lagi berjarak 2 km dari Stasiun Malang. Tepat di depan Balai Kota Malang dan terdapat sebuah Tugu sehingga dinamakan Alun Alun Tugu.
Balik lagi ke sini siapa sangka Alun Alun Utama di Kota Apel justru punya keterkaitan langsung dengan sejarah transportasi perkotaan berbasis rel yang pernah ada sejak 1908 hingga 1959. Seperti apa keterkaitannya?
Masih Terkait Jalur Trem Malang
Pembahasan kali ini seharusnya berada di server sebelah. Namun karena masih terkait dengan Jalur Trem Malang maka diputuskan akan dibahas di sini. Jangan lupa Trem juga transportasi berbasis rel sebagaimana kereta api pada umumnya.
Alun Alun Kota Malang Terpotong Jalur Trem
Trem sebagai transportasi perkotaan dibangun secara bertahap sejak 1897 hingga 1908. Dimana lima tahapan pertama menghubungkan Kota Malang dengan wilayah Kepanjen dan sekitarnya di selatan.
Barulah di tahap ke-6 mulai dibangun segmen Tumpang – Singasari di sisi utara. Walaupun belum terhubung dengan jaringan jalur Trem Malang, terdapat konektivitas dengan lintas utama Staats Spoorwegen (SS) di Singasari.
Dan berikutnya Jalur Trem Malang terhubung ke Blimbing di utara. Lalu dari Blimbing terhubung dengan segmen Tumpang – Singasari. Nah segmen Malang Blimbing inilah yang memotong Alun Alun.
Stopplast Alun Alun Kota Malang Antara Ada dan Tiada
Satu hal yang membuat kita berpikir ialah adakah Stopplast atau halte di Alun Alun Kota Malang ketika jalur Trem Malang memotongnya? Sebuah foto kuno pernah menunjukkan adanya rangkaian kereta Trem seperti berhenti di sana.
Namun sesuai dengan aturan bahwa kawasan alun alun nggak boleh ada aktivitas bongkar muat atau turun naik layaknya di Stasiun Kereta Api. Jadi untuk stasiun atau halte jelas nggak mungkin.
Karena itu apakah foto tersebut menunjukkan adanya semacam stopplast di Alun Alun ? Wallohu A’lam. Jadi boleh dikatakan bahwa hal tersebut antara ada dan tiada.
Nyaris Tak Tersisa
Tahun 1959 menjadi akhir dari operasional Trem Malang. Jalur nya pun banyak yang hilang nyaris tak tersisa. Entah benar dicabut atau tertimbun aspal jalan raya. Kecuali sedikit sekali yang nampak.
Salah satunya yang sempat heboh di tahun 2020 yaitu penampakan sisa jalur Trem Malang di Kayutangan. Nggak jauh dari kawasan Alun Alun. Jejak lainnya mungkin jalur kereta api penghubung Dipo Pertamina dan Stasiun Malang Kotalama yang lewat Stasiun Malang Jagalan.
Nah Stasiun Malang Jagalan yang sering dilewati Kereta Ketel Pertamina itu sekarang telah berubah fungsi jadi tempat tinggal. Meski masih merupakan asset nya PT. KAI. Tempat itu dulunya adalah pusat kendali Trem Malang.
Sama seperti sisa rel di Kayutangan, percabangan tersebut merupakan bagian dari jalur trem Malang dengan Blimbing yang memotong Alun Alun. Sekaligus penghubung sisi selatan dan utara Malang Raya.
Kesimpulan
Alun Alun Kota Malang ternyata punya keterkaitan langsung dengan Sejarah Jalur Trem Malang. Tempat itu dulunya terpotong oleh jalur Trem dari Stasiun Malang Kotalama dan Malang Jagalan ke Blimbing.
Sayangnya jejak-jejak trem kini nyaris tak tersisa. Kecuali temuan sisa rel di Kayutangan yang sempat viral di tahun 2020. Kemudian percabangan Malang Kotalama ke Dipo Pertamina via Stasiun Malang Jagalan yang kini telah berubah fungsi. Itu dulunya pusat kendali Trem Malang.
Leave a Reply