Jejak aslinya telah banyak hilang namun replika Kereta Trem Malang masih bisa ditemui di Museum Angkut Batu. Walaupun nggak asli tetap menjadi daya tarik. Terlebih berada di pintu masuk.
Pendahuluan
Di Museum Angkut Batu Malang memang ada semacam replika perkeretaapian Indonesia. Mulai dari trainset hingga sarana seperti replika stasiun Jakarta Kota hingga Terowongan Lampegan (Baca lagi: Kereta di Museum Angkut : Stasiun dan Terowongan)
Namun ada satu yang sepertinya terlupakan yakni jejak sejarah angkutan kereta api perkotaan di Malang. Inilah yang jadi pelopor transportasi modern Malang Raya. Namun sayangnya sejak 1959 telah hilang dan digantikan angkutan jalan raya.
Jejak sejarah itu mudah untuk ditemui. Berada tepat di pintu masuk Museum Angkut Baru. Bahkan menjadi daya tarik para pengunjung. Sayangnya boleh jadi nggak ada yang sadar bahwa replika itu terkait dengan sejarah transportasi perkotaan Malang Raya.
Kereta Trem Malang andalan Malang Raya
Kereta Trem Malang mulai dibangun pada tahun 1896 hingga 1908 secara bertahap. Koridor Malang โ Bululawang jadi yang pertama dioperasikan. Kemudian Jalur Trem Malang terus berkembang hingga mencapai titik paling selatan di Kepanjen.
Setelahnya mulai dikembangkan di sisi utara hingga pada akhirnya utara dan selatan bisa tersambung jaringan transporasi perkotaan berbasis rel yang pusat operasionalnya ada di Stasiun Malang Jagalan.
Sejak itu kereta yang dioperasikan Malang Stroomtram Maatschappij (MS) jadi andalan di Malang Raya. Lebih dari itu bahkan turut mendukung lintas utama Staats Spoorwegen (SS) yang telah mencapai Blitar.
Nyaris Hilang Tanpa Jejak
Sayangnya Kereta Trem Malang berakhir di tahun 1959. Seiring dengan banyak berkembangnya moda transportasi jalan raya. Cukup disayangkan pula lantaran banyak jejaknya yang nyaris hilang.
Bahkan untuk di dalam kota Malang maupun Malang Raya sendiri hanya ditemukan sedikit saja sisa kejayaan Malang Stroomtram Maatschappij (MS). Seperti bekas rel di Kayuangin dekat Alun Alun Kota Malang.
Kemudian ada bekas jembatan di sekitaran Kepanjen. Namun yang paling nyata ialah masih beroperasinya percabangan dari Stasiun Malang Kotalama ke Dipo Pertamina via Stasiun Malang Jagalan yang kini telah jadi hunian penduduk.
Dibuat Replika Kereta Trem Malang di Museum Angkut
Untungnya pihak pengelola Museum Angkut Batu sepertinya tetap aware dengan peninggalan sejarah peradaban di Malang Raya. Khususnya di bidang transportasi perkotaan berbasis rel.
Dibuat semacam replika di sana. Terdiri dari satu unit replika lokomotif jenis D1107 berwarna orange muda dan satu buah replika gerbong kereta penumpang. Berada tepat di pintu masuk Museum Angkut Batu Malang.
Namun sepertinya masih banyak yang belum sadar bahwa benda yang menjadi daya tarik itu merupakan bagian dari sejarah perkeretaapian di Malang Raya. Walaupun hanya replika. Mengingat jejak-jejak aslinya telah banyak hilang.
Kesimpulan
Jejak asli Kereta Trem Malang boleh aja banyak hilang dan sangat sedikit yang masih tersisa. Meskipun demikian kita masih bisa menjumpai replikanya yang dipajang tepat di Pintu Masuk Museum Angkut Batu.
Replika rangkaian kereta api dengan formasi loko uap dan gerbong menjadi sebuah daya tarik. Namun belum banyak yang tau bahwa itu pernah menjadi bagian dari sejarah transportasi perkotaan di Malang Raya. Replika loko uap D1107 yang dulu dioperasikan Malang Stroomtram Maatchappij (MS) dan satu gerbong.
Leave a Reply