Setelah 8 Purnama, Kereta Api Matarmaja New Generation mulai beroperasi tanggal 28 September 2025. Bertepatan dengan Hari Kereta Api ke-80. Meski lebih mahal, perjalanan bersama Sang Legenda kini jadi lebih nyaman. Nggak ada lagi cerita pegal linu dan adu dengkul.
Pendahuluan
Hari Kereta Api ke-80 boleh aja dimeriahkan oleh parade livery dari masa ke masa. Saking asyiknya menanti rangkaian KLB tersebut, ada satu momen yang boleh jadi kelewat. Padahal momen ini justru lebih krusial daripada sekedar parade livery.
Terutama bagi kamu yang biasanya ngandalkan Kereta Api Matarmaja untuk beperegian. Nah, taukah kamu sang legenda sekarang udah ganti sarana? Udah nggak berbagi lagi sama Kereta Api Bengawan? Nggak bakal ada cerita pegal-pegal?
Matarmaja New Generation Setelah Delapan Purnama
Boleh jadi waktu Gapeka 2025 mau dilaucnhing kamu berharap Kereta Api Matarmaja (dan Pasundan) akan upgrade. Minimal ke New Generation Modifikasi. Pasalnya hingga akhir Januari 2025 kedua kereta itu masih bikin pegal linu.
Meskipun harga tiketnya udah lama komersial. Nggak lagi pake tarif subsidi yang bisa dibawah Rp 150.000,00. Penantian itu sebenarnya udah berakhir buat KA Pasundan. Walaupun pada saat upgrade banyak yang protes gegara tiketnya ngegas.
Nah sekarang tiba gilirannya Kereta Api Matarmaja. Sang Legenda yang telah dinas di koridor Jakarta Malang sejak 1983 ini akhirnya upgrade sarana setelah menunggu selama 8 purnama.
Makin Spesial Karena Upgrade nya Pas Hari Kereta Api ke-80
Momen pergantian sarana Kereta Api Matarmaja ke Ekonomi New Generation Modifikasi terasa lebih spesial. Karena tanggal 28 September 2025 bertepatan dengan Hari Kereta Api ke-80.
Sang Legenda sendiri memang mulai beroperasi di koridor Jakarta Malang tanggal 28 September 1983. Waktu itu masih berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta. Sebagai campuran bisnis dan ekonomi.
Walaupun cikal bakalnya telah ada di tahun 1976 Mulai dari KA Maja di rute Gambir Madiun PP dan KA Tatar relasi Madiun Blitar PP. Kedua kereta ini gabung jadi Tatarmaja.
Baru di tahun 1983 itu jadi Matarmaja dengan memperpanjang relasinya sampai Stasiun Malang. Dua momen HUT Kereta Api ke-80 sekaligus 42 Tahun Matarmaja membuat upgrade ini lebih spesial lagi.
Matarmaja New Generation dan Parade Livery
Hanya saja yang disayangkan pada momen super spesial itu justru ada Parade Livery memperingati Hari Kereta Api. Seolah pandangan teralihkan ke parade itu daripada upgrade Matarmaja New Generation.
Momen Upgrade teralihkan oleh Parade Livery. Meski begitu, setidaknya penantian selama 8 purnama terjawab sudah. Mulai sekarang kamu nggak perlu lagi pegal linu dan adu dengkul waktu naik Kereta Api Matarmaja.
Harga Tiket Matarmaja New Generation Rp 350.000,00
Oke sekarang naik Kereta Api Matarmaja nggak perlu lagi pegal gegara kursi tegak dan adu dengkul. Udah New Generation meski modifikasi Balai Yasa Manggarai. Kursinya udah pakai captain seat layaknya eksekutif.
Pertanyaannya, Berapa Harga Tiketnya? Untuk full trip dari Stasiun Malang ke Stasiun Jakarta Pasar Senen dan sebaliknya Rp 350.000,00. Harga itu sama dengan Majapahit. Nggak anomali kan? Naiknya juga cuma 100 ribuan kok.
Lagipula Kereta Api Matarmaja kan nggak lewat Vortenslanden (Jogja dan Solo), dan Surabaya. Destinasi high demand. Kalopun iya ke Vortenslanden berhentinya di Stasiun Solo Jebres.
Kesimpulan
Bertepatan dengan Hari Kereta Api ke-80, KA Matarmaja New Generation mulai beroperasi. Menggantikan rangkaian lama yang 106 pax dan berbagi dengan Kereta Api Bengawan.
Setelah menunggu 8 purnama, sang legenda Malang Jakarta yang telah mengarungi koridor itu 42 tahun akhirnya naik kelas. Bukan itu aja, melihat harga tiket di Rp 350.000,00 jelas nggak ada alasan menjulukinya anomali.
Terlepas dari momen upgrade yang teralihkan oleh Parade Livery HUT Kereta Api ke 80. Yang penting perjalanan kamu bersama sang legenda kini lebih nyaman. Nggak ada cerita pegal linu dan adu dengkul lagi.



Leave a Reply