Perjalanan dengan Kereta Api Pangrango. Menelusuri Jalur Kereta Bogor Bandung 1 yang legendaris dengan pemandangan eksotis. Inilah jalur kereta pertama yang membuka keterisolasian Priangan, sekaligus menghubungkan seluruh Pulau Jawa. Sayang dalam perjalanannya mengalami kemunduran.
- Pendahuluan
- Sekilas Tentang Jalur Kereta Bogor Bandung (1881-1884)
- Trip Jakarta Sukabumi Memasuki Fase ke-2
- Jalur Kereta Bogor Bandung 1 : Lembah Sungai Cisadane dan Stasiun Dengan Tikungan Besar
- Naik Kereta Api Pangrango di Kereta Premium 4
- Berangkat Stasiun Bogor
- Stasiun Batutulis di Selatan Kota Bogor dan Sisi Sungai Cisadane
- Jalur kereta Bogor Bandung 1 : Membelah Lembah Cisadane yang Telah Double Track
- Jalur Kereta Bogor Bandung 1 : Tikungan Besar Stasiun Cigombong
- Melintas di Atas Tol Bocimi
- Tiba di Stasiun Cicurug (Akhir Segmen Pertama dan Trip Jakarta Sukabumi 2)
- Kesimpulan
Pendahuluan
Trip Jakarta Sukabumi dengan kereta api bukan sekedar trip biasa. Lebih dari itu menelusuri jejak jalur kereta pertama yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota lainnya di Pulau Jawa. Namun jalur ini seolah terlupakan begitu saja dan lebih banyak dikenal sebatas menghubungkan Bogor, Sukabumi, hingga Cianjur.
Hal tersebut karena dalam perjalanannya jalur ini terkena dampak pembangunan sejumlah shortcut seperti Jalur KA Cikampek Padalarang (1902-1905) hingga Cirebon Kroya (1912-1915). Keberadaan shortcut tentu saja mempercepat konektivitas di Pulau Jawa. Sehingga jalur ini hanya menjadi lintas utama sekunder.
Setelah Kemerdekaan Indonesia kondisinya juga kian menurun. Bahkan banyak yang menyangka sebenarnya ini bukanlah lintas utama. Pernah pula mati suri tanpa dilewati kereta api sama sekali. Sampai di tanggal 6 November 2013 Kereta Api Pangrango hidupkan lagi jalur legendaris ini. Disusul Siliwangi beberapa pekan kemudian.
Meski begitu jalur masih terputus di Cipatat karena kondisi lintasan yang sangat ekstrem dan rawan longsor. Seperti apakah perjalanan menelusuri jalur kereta pertama yang menghubungkan Pulau Jawa ini?
Sekilas Tentang Jalur Kereta Bogor Bandung (1881-1884)
Sebelum membahas lebih lanjut, terlebih dahulu kita akan bahas dengan ringkas tentang Jalur Kereta Bogor Bandung. Jalur ini dibangun Staats Spoorwegen (SS) pada tahun 1881 dan selesai di tahun 1884. Pembangunan dilakukan secara bertahap dalam 5 segmen yakni Cicurug (1881), Sukabumi (1882), Cianjur (1883), Bandung dan Cicalengka (1884).
Faktor ekonomi menjadi dasar pembangunan jalur ini. Terutama untuk angkutan hasil bumi dari Priangan. Selain untuk angkutan penumpang tentunya. Jalur ini mulai beroperasi penuh pada tanggal 10 September 1884.
Trip Jakarta Sukabumi Memasuki Fase ke-2
Adapun berkaitan dengan trip Jakarta Sukabumi naik kereta, perjalanan dengan Kereta Api Pangrango ini adalah fase kedua. Selepas KRL Cawang Bogor tiba di terminusnya Stasiun Bogor, perjalanan lanjut dengan Kereta Api Pangrango yang telah disiapkan di Jalur 2 Stasiun Bogor. Setelah turun dari KRL Cawang Bogor, selanjutnya adalah transfer ke Kereta Api Pangrango.
Siap untuk perjalanan napak tilas jalur legendaris dengan pemandangan eksotis. Jadi bukan sekedar trip biasa karena merupakan bagian dari Indonesia Railway Heritage.
Jalur Kereta Bogor Bandung 1 : Lembah Sungai Cisadane dan Stasiun Dengan Tikungan Besar
Trip Jakarta Sukabumi 2 dengan Kereta Api Pangrango dalam rangka penelusuran sejarah Jalur Kereta Bogor Bandung 1 akan mengikuti 5 segmen yang dulu dibangun oleh Staats Spoorwegen (SS).
Secara keseluruhan, Perjalanan Naik Kereta Api Pangrango akan mencakup segmen Cicurug dan Sukabumi. Nah pada bagian ini kita berada pada segmen pertama Cicurug yang mulai beroperasi tanggal 5 Oktober 1881. Seperti apakah perjalanan di segmen ke-1 ini?
Naik Kereta Api Pangrango di Kereta Premium 4
Dari Stasiun Bogor kita akan naik Kereta Api Pangrango. Di perjalanan kali ini akan menaiki kereta Premium 4. Sedikit informasi, Kereta Api Pangrango merupakan campuran kereta eksekutif dan premium. Untuk kereta premium nya gunakan rangkaian premium modifikasi dari kereta ekonomi tahun 2009.
Sebelumnya kereta api Pangrango gunakan ekonomi plus new image tahun 2016. Secara tahun pembuatan kereta, sebenarnya ini termasuk downgrade. Namun dari sisi layanan kelasnya upgrade satu tingkat. Secara eksterior kereta buatan tahun 2009 seperti kereta ekonomi pada umumnya. Namun telah dimodifikasi menjadi kereta Premium.
Kapasitasnya 80 penumpang dengan formasi kursi mengikuti kereta premium yang asli. Setengah kereta berjalan maju dan setengahnya lagi mundur. Bedanya di sini tak ada fasilitas TV dan mode malam. Kereta Premium modifikasi bisa dijumpai di KA Bangunkarta, Singasari, dan Pangrango.
Berangkat Stasiun Bogor
Tepat jam 12.50 WIB, Kereta Api Pangrango berangkat dari Stasiun Bogor. Lebih dulu transit di Stasiun Bogor Paledang untuk menambah penumpang dari sana. Tambahan lagi, Stasiun Bogor Paledang asalnya adalah halte khusus untuk melayani perjalanan Kereta Api Pangrango yang baru beroperasi 6 November 2013. Seiring berjalannya waktu kemudian upgrade jadi stasiun.
Sejak tahun 2020, perjalanan Kereta Api Pangrango juga dilayani di Stasiun Bogor. Tujuannya untuk memudahkan penumpang KRL yang akan transfer kereta tanpa harus menyeberangi Jalan Kapten Muslihat yang ramai di Kota Bogor. Namun bagi calon penumpang yang lebih dekat ke Stasiun Bogor Paledang masih tetap diakomodasi.
Kereta menyeberangi Jalan Kapten Muslihat kemudian berhenti beberapa saat di Stasiun Bogor Paledang. Hingga berangkat kembali dan siap menelusuri Jalur Kereta Bogor Bandung 1 di segmen pertama Cicurug.
Stasiun Batutulis di Selatan Kota Bogor dan Sisi Sungai Cisadane
Perjalanan kini memasuki Stasiun Batutulis di Selatan Kota Bogor. Meskipun bukan yang paling selatan karena masih ada Stasiun Ciomas. Stasiun ini sebenarnya punya pemandangan eksotis. Berada di sisi Sungai Cisadane dengan view Gunung Salak.
Namun pada perjalanan ini kebagian duduknya di sisi jendela kiri arah Sukabumi. Gunung Salak juga nggak terlihat karena tertutup kabut. Bila cuaca dalam keadaan normal, harusnya Gunung Salak udah kelihatan sejak dari Stasiun Bogor.
Stasiun Batutulis sendiri asalnya adalah halte yang kemudian upgrade menjadi stasiun. Bersamaan dengan pembangunan Double Track Bogor Sukabumi. Oh iya, perjalanan di segmen Cicurug ini seluruhnya udah Double Track ya!
Jalur kereta Bogor Bandung 1 : Membelah Lembah Cisadane yang Telah Double Track
Kereta Api Pangrango berangkat kembali dari Stasiun Batutulis. Selanjutnya kereta melintas di petak antara Batutulis dan Ciomas. Hingga memasuki stasiun paling selatan di Kota Bogor yakni Ciomas. Sebenarnya stasiun telah selesai direnovasi namun sayang masih belum operasional.
Perjalanan mulai membelah Lembah Sungai Cisadane dengan lebih dulu menyeberangi sungai tersebut. Sayangnya pemandangan ke arah sungai setelah jembatan terhalangi oleh tembok beton. Meski menguragi estetika, semua itu juga untuk alasan keamanan dan keselamatan perjalanan. Apalagi pasca segmen pertama ini ditingkatkan ke Double Track.
Barulah beberapa meter berikutnya Sungai Cisadane mulai nampak di sisi kiri meski masih ada pohon besar yang menghalangi. Lembah Sungai Cisadane adalah spot eksotis pertama di jalur bersejarah ini. Tak lama setelahnya Kereta Api Pangrango akan tiba di pemberhentian berikutnya, Stasiun Maseng.
Inilah stasiun yang terletak di Lembah Sungai Cisadane. Sebenarnya ada wahana wisata rafting di kawasan hulu sungai tersebut. Dimana aksesnya melalui Stasiun Maseng yang telah masuk wilayah Kabupaten Bogor. Tak menunggu waktu lama Kereta Api Pangrango berangkat lagi.
Jalur Kereta Bogor Bandung 1 : Tikungan Besar Stasiun Cigombong
Kereta Api Pangrango saat ini mulai mengarungi jalur perbukitan antara Bogor dan Sukabumi. Nggak ada yang berubah dari segi eksotisme. Namun pemandangan hutan kecil sedikit mendominasi pada bagian ini. Saat ini kita telah berada di petak Maseng-Cigombong.
Perjalanan Kereta Api Pangrango melintas di sebuah tikungan besar. Ternyata akan memasuki Stasiun Cigombong. Sebuah stasiun dengan pemandangan paling eksotis di jalur legendaris. Keberadaan tikungan besar dengan pemandangan alam menjadi daya tarik tersendiri di stasiun yang telah beroperasi sejak tahun 1881 ini.
Sebagai tambahan, Stasiun Cigombong pernah menjadi lokasi syuting film warkop DKI tahun 1980-an berjudul “Sama Juga Bohong”. Ketika karakter Dono mengerjai PPKA Stasiun Cigombong yang waktu itu diperankan oleh Mang Diman. Nah buat kamu yang penasaran sama scene film nya langsung aja klik di sini: Warkop DKI Sama Juga Bohong (Scene Dono)
Stasiun Cigombong kini telah direnovasi bersamaan dengan pembangunan double track Bogor Sukabumi tahap pertama sampai Stasiun Cicurug. Telah dipasangi kanopi dan sistem persinyalan elektrik. Setelah menaikturunkan penumpang, Kereta Api Pangrango berangkat lagi dari Stasiun Cigombong.
Melintas di Atas Tol Bocimi
Stasiun Cigombong terletak percis di dekat Jalan Raya Ciawi Sukabumi. Tak lama setelah meninggalkan stasiun tersebut, Kereta Api Pangrango melintasi viaduct Cigombong tepat dibawah jalan provinsi tersebut. Perjalanan juga melintas tepat di atas Tol Bocimi. Wah ada ancaman baru nih?!
Ya, dalam jangka pendek, jalan tol memang kerap jadi ancaman terhadap eksistensi si ular besi. Tentu kita udah paham kejadian Tol Cipularang yang mempengaruhi eksistensi sang legenda Kereta Api Parahyangan.
Untungnya pihak terkait telah berhasil menjawab tantangan ini dengan membangun double track. Apalagi ke depannya akan ada elektrifikasi yang berarti membuka peluang perpanjangan rute KRL Commuter Line hingga Sukabumi.
Tiba di Stasiun Cicurug (Akhir Segmen Pertama dan Trip Jakarta Sukabumi 2)
Tanpa terasa perjalanan di segmen pertama telah sampai di Stasiun Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Itu berarti segmen pertama ini telah selesai. Meski demikian secara keseluruhan perjalanan belumlah selesai. Namanya juga telusur Jalur Bersejarah Bogor Bandung mengikuti urutan segmen yang dibangun dan dioperasikan Staats Spoorwegen (SS) dulu.
Jika mengikuti tahapan itu berarti masih ada seri ke-2 hingga ke-5. Memang seperti itu rencananya. Versi Indonesia Railway Heritage akan dibuat dalam 5 seri sampai dengan Stasiun Cicalengka.
Stasiun Cicurug ini juga merupakan akhir dari jalur Double Track yang telah terbangun dari Bogor Paledang. Juga telah dilengkapi dengan sistem persinyalan elektrik.
Ada hal unik, pengembangan Jalur Kereta Bogor Bandung 1 menjadi double track itu sama seperti ketika pertama dibangun dan beroperasi. Sama-sama mengambil Bogor Cicurug sebagai tahap awal.
Sementara itu versi Trip Jakarta Sukabumi, tibanya Kereta Api Pangrango ini merupakan akhir bagian kedua dan sebenarnya telah sampai di Sukabumi. Mengingat posisi Stasiun Cicurug yang telah masuk Kabupaten Sukabumi. Namun masih ada bagian ketiga atau akhir.
Kesimpulan
Jalur Kereta Api Bogor Bandung 1 ini meliputi segmen pertama dari Stasiun Bogor hingga Cicurug. Segmen ini pertama kali beroperasi pada 5 November 1881. Di sini Kereta Api Pangrango melintas sejumlah titik eksotis seperti Lembah Sungai Cisadane hingga Tikungan Besar berkelok di Stasiun Cigombong.
Seri pertama pada Indonesia Railway Heritage ini sekaligus bagian kedua dari Trip Jakarta Sukabumi.
Leave a Reply