Stasiun Cawang, Halte ke Transit Oriented Development (TOD)

Stasiun Cawang Dari Halte ke TOD (Integrasi Antarmoda)

Siapa sangka, Stasiun Cawang yang mulanya hanyalah sebuah halte di dekat Jembatan Tol kini berubah menjadi Transit Oriented Development (TOD). Layani integrasi antarmoda mulai dari KRL Commuter Line, LRT Jabodebek, hingga Transjakarta. Punya peran penting memecah kepadatan Manggarai.

Pendahuluan

Siapapun pasti tak ada yang tak kenal dengan daerah Cawang. Daerah ini identik dengan simpang susunnya. Menjadi titik pertemuan 4 ruas jalan tol yakni Tol Jakarta Cikampek 1, 2 ruas Tol Dalam Kota, hingga Jagorawi. Demikian pula di masa lalu ketika belum ada tol. Djakarta Bypass juga melewati daerah ini sebagai penghubung Halim dan Tanjung Priok.

Nah di dunia persepuran, jalur kereta api Jakarta Bogor. Juga ternyata menyinggung daerah ini. Walaupun sebenarnya tak terletak di Cawang nya percis. Sekitar dekade 1980-an berdiri sebuah halte di situ. Kemudian haltenya upgrade jadi stasiun bersamaan dengan beroperasinya Double Track menuju Bogor fase awal.

Memasuki tahun 2008 mulai jadi Transit Oriented Development (TOD) dengan mengintegrasikan Transjakarta via Halte Cikoko. Kemudian pada 2023 bertambah lagi dengan hadirnya LRT Jabodebek.

Stasiun Cawang Bagian dari Jalur Legendaris

Sejak awal menjadi bagian dari Jalur Kereta Manggarai Padalarang di segmen Jakarta Bogor yang legendaris. Stasiun ini bukanlah peninggalan NISM maupun Staats Spoorwegen (SS).

Dibangun pada tahun 1983 sebagai bagian dari double track Manggarai Depok. Sayangnya karena satu dan lain hal baru beroperasi tahun 1992. Seiring berjalannya waktu, stasiun ini terus berkembang.

Bahkan sejak tahun 2008 sudah terintegrasi dengan koridor Transjakarta. Pada 2023 bersamaan denganh mulai beroperasinya LRT Jabodebek, stasiun ini kemudian menjadi Transit Oriented Development (TOD).

Mulanya Adalah Halte dan Baru Beroperasi Tahun 1992

Dibangun pada 1983 sebagai Halte Cawang, dengan bangunan yang mirip dengan halte lainnya. Seperti Cikini, Gang Sentiong, dan Mampang. Namun ketika baru berdiri nggak langsung beroperasi. Bahkan sempat mangkrak. Setelah hampir 9 tahun menanti, pada tahun 1992 Halte Cawang mulai melayani penumpang KRL Jabodetabek, khususnya ekonomi.

Aslinya Terletak di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan

Meskipun menggunakan nama Cawang, sejatinya halte ini posisinya nggak di Cawang yang berada di wilayah Jakarta Timur. Halte ini justru masuk wilayah Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Penamaan Cawang ternyata mengacu pada Tol Cawang Grogol yang berada tepat di atasnya. Untuk menunjukkan bahwa halte atau stasiun ada di dekat Tol tersebut.

Renovasi dan Menjadi Stasiun Cawang

Seiring berjalannya waktu dan menjelang pergantian millenium, serta semakin bertambahnya jumlah penumpang KRL Jabodetabek. Halte Cawang mengalami renovasi hingga statusnya meningkat jadi stasiun. Bukan itu aja, pintu masuknya juga ditambah di sisi timur yang langsung terhubung dengan Jalan MT. Haryono.

Sempat Melayani KRL Pakuan Ekspres

Posisi Stasiun Cawang sangat strategis banyak dimanfaatkan oleh para penumpang yang bekerja di kawasan perkantoran sekitarnya. Apalagi Jalan MT. Haryono merupakan jalan utama dan banyak dilewati bus kota tujuan Blok M hingga Grogol.

Namun stasiun ini sejak awal memang hanya melayani perjalanan KRL Ekonomi. Sekitar tahun 2004, KRL Pakuan Ekspres juga berhenti di jam tertentu dan terus berlangsung hingga tahun 2011 bersamaan dengan penerapan sistem Commuter Line.

KRL Commuter Line Tujuan Bogor Persiapan Berangkat

Stasiun Cawang Terintegrasi Koridor Transjakarta

Pada tahun 2008, Transjakarta Koridor 7 yang menghubungkan Pinang Ranti dan Pluit mulai beroperasi. Salah satu halte pemberhentiannya ialah Cikoko. Nah Halte Cikoko ini ada di dekat Stasiun Cawang. Sehingga sejak saat itu mulai terintegrasi koridor Transjakarta melalui Halte Cikoko. Namun sayangnya untuk mengakses Halte Cikoko yang ada di sisi selatan masih harus melalui kolong jembatan tol.

Transit Oriented Development (TOD)

Setelah banyak mengalami renovasi terutama di akses masuknya, pada tahun 2023 Stasiun Cawang menjadi Transit Oriented Development (TOD). Bersamaan dengan pengoperasian LRT Jabodebek. Dimana stasiun ini juga terhubung dengan Stasiun LRT Cikoko.

Bahkan dibuatkan akses penyeberangan langsung yang juga terhubung Halte Transjakarta Cikoko di sebelah selatan.

Dengan peran barunya sebagai Transit Oriented Development (TOD), stasiun ini bukan cuma berhasil mengintegrasikan KRL Commuter Line, LRT Jabodebek, dan Transjakarta. Lebih dari itu juga berperan dalam memecah kepadatan yang sering terjadi di Stasiun Manggarai.

Penumpang KRL Commuter Line dari kawasan Sudirman-Thamrin kini punya opsi naik LRT Jabodebek ke Stasiun LRT Cikoko dulu, kemudian lanjut naik KRL dari Stasiun Cawang. Jadi nggak perlu mengalami Drama Manggarai.

Integrasi Antarmoda mulai KRL Commuter Line, LRT Jabodebek, hingga Transjakarta

Kesimpulan

Stasiun Cawang dibangun pada tahun 1983 dan beroperasi 1992 sebagai halte. Kemudian mengalami renovasi seiring dengan makin banyaknya pengguna KRL. Stasiun ini sempat melayani perjalanan KRL Pakuan Ekspres sekitar tahun 2004 hingga 2011.

Terus berbenah dan mengalami renovasi, akhirnya pada 2023 menjadi Transit Oriented Development (TOD). Mengintegrasikan layanan KRL Commuter Line, LRT Jabodebek, dan Transjakarta. Lebih dari itu, stasiun ini berperan dalam memecah kepadatan di Stasiun Manggarai.

Comments

Leave a Reply