KA Lodaya 33 Tahun : Downgrade Lokomotif ke CC204 Batch 1

·

KA Lodaya 33 Tahun_Dapat Downgrade Duksar Lokomotif

Tanggal 11 Maret 2025 sebenarnya hari jadi KA Lodaya 33 tahun. Harusnya ada sesuatu yang istimewa. Namun yang terjadi malah dapat downgrade duksar lokomotif dari CC206 ke CC204 Batch 1. Dengan tambahan konsekuensi pengurangan satu K3 SSNG.

Pendahuluan

Nggak terasa telah 33 tahun Sang Macan berdinas melayani masyarakat Priangan yang hendak bepergian ke bumi Mataram. Khususnya wilayah Vortenslanden yang meliputi Jogja, Klaten, dan Solo. Walaupun memang masih ada sedikit perselisihan tentang awal dinasnya, namun itu bukan menjadi masalah.

Terlebih keberadaan Kereta Api Lodaya memang nggak bisa dilepas begitu aja dari Senja Mataram dan Fadjar Padjadjaran. Memang nggak bisa disalahkan juga yang menetapkan hari jadi sang macan di tanggal 12 Mei 2000. Namun tetap harus menghargai yang 11 Maret 1992 dengan mengikutsertakan kedua kereta tersebut.

Nah dengan tetap berpegang pada 11 Maret 1992, sepekan yang lalu Sang Macan telah berusia 33 tahun. Harusnya anniversary itu ada yang istimewa. Namun sayang yang terjadi justru downgrade duksar lokomotif.

Lodaya 33 Tahun : Defisit Lokomotif CC206

Kenapa hari jadi Sang Macan ini terasa kurang istimewa? Semua berawal dari defisit dukungan sarana lokomotif CC206. Terlebih di Gapeka 2025 banyak muncul kereta baru dan penambahan jadwal beberapa kereta seperti Taksaka. Nah KA Taksaka seperti kita semua tau udah biasa dibawa CC206.

Mayoritas kereta yang dibawa CC206 itu rute Jakarta dengan sarana SSNG (Stainless Steel New Generation). Pola perjalanannya itu nggak istirahat lama udah itu langsung balik lagi alias Tektok. Inilah yang menyebabkan Kereta Api Lodaya nggak kebagian CC206. Padahal udah satu dekade selalu setia bersama lokomotif dengan julukan “Puong” itu.

Lodaya 33 Tahun : Pakai CC204 Batch 1 dan Stamformasi 9

Akhirnya per tanggal 1 Februari 2025 seiring pemberlakuan Gapeka 2025, Kereta Api Lodaya menggunakan duksar lokomotif CC204 Batch 1 yang lebih tua dari CC206 dan tenaganya tentu saja lebih rendah. Sehingga konsekuensi berikutnya adalah nggak bisa lagi dengan Stamformasi 10 (SF10). Secara Kereta Api Lodaya harus melewati Lintas Pegunungan Ekstrem di Priangan Timur.

Mau nggak mau harus ada penyesuaian. Dengan mengurangi satu K3 SSNG jadi hanya dinas dengan Stamformasi 9 (SF9). Itupun sebenarnya masih belum memenuhi ketentuan teknis Daop 2 Bandung untuk kereta dengan lokomotif non-CC206 yang maksimal hanya boleh Stamformasi 8 (SF8). Hasilnya kita sering melihat Sang Macan tertatih ketika masuk Lintas Pegunungan tersebut.

Masa Angkutan Lebaran Balik ke CC206 dan SF10 (Sementara Sih)

Meskipun begitu hari jadi KA Lodaya 33 Tahun nggak selamanya harus suram. Karena pada masa angkutan lebaran 2025 ini atau sepanjang bulan April kembali ke CC206 dengan Stamformasi 10 (SF10). Bawa 4 K3 SSNG lagi. Walaupun ini hanya untuk sementara waktu. Karena angkutan barang yang biasa gunakan CC206 banyak yang libur dulu.

Balik SF10 dan Pakai CC206 Di Masa Angkutan Lebaran

Harus Ada Solusi Bila CC204 Batch 1 nya Lama

Terlepas hanya sementara atau gimana, intinya harus tetap ada solusi bila Kereta Api Lodaya masih harus menggunakan CC204 Batch 1dalam waktu yang lama. Solusi paling realistis sebenarnya tinggal ikuti saja ketentuan teknis Daop 2 Bandung itu tadi.Misalnya kurangi aja 1 K1 SSNG jadi Sang Macan bisa dinas dengan SF8 sebagaimana kereta lain yang non-CC206.

Kesimpulan

Hari Jadi KA Lodaya 33 Tahun ditandai dengan downgrade dukungan sarana dari CC206 ke CC204 Batch-1. Konsekuensinya mengurangi 1 K3 SSNG jadi Stamformasi 9 (SF9). Namun sayang itu masih belum memenuhi ketentuan dari Daop 2 Bandung yakni Stamformasi 8 (SF8) untuk non-CC206.

Meskipun begitu selama masa angkutan lebaran 2025 di bulan April, Kereta Api Lodaya kembali gunakan CC206 dan Stamformasi 10 (SF10). Sayangnya itu hanya sementara. Jadi tetap harus ada solusi realistis apabila masih akan menggunakan CC204 Batch 1 dalam waktu lama. Misalnya menjadikannya Stamformasi 8 (SF8) dengan kurangi 1 K1 SSNG.

Comments

Leave a Reply