Sarana Lokomotif KA Lodaya di Gapeka 2025 mengalami perubahan. Akibat defisit, Sang Macan nggak lagi ditarik lokomotif CC206. Sebagai gantianya memakai CC204 Batch-1. Namun konsekuensinya harus mengurangi satu kereta Ekonomi SSNG.
Pendahuluan
Gapeka 2025 bukan hanya soal penyesuaian jadwal dan munculnya kereta-kereta baru. Tapi juga perubahan dukungan sarana (duksar), baik itu lokomotif maupun rangkaian kereta. Tercatat beberapa KA Jarak Jauh mengalami perubahan duksar rangkaian kereta. Baik upgrade yang lebih tinggi ataupun downgrade karena satu dan lain hal.
Namun ada pula yang harus mengalami pergantian lokomotif penarik. Adalah KA Lodaya yang mengalami hal tersebut. Seperti apa pergantiannya?
Sarana Lokomotif KA Lodaya : Satu Dekade Dengan CC206
Sejak tahun 2014 atau satu dekade lalu, KA Lodaya selalu rutin ditarik lokomotif CC206. Biasanya berjalan dengan Stamformasi 9-10 kereta. Waktu itu masih membawa 4 kereta bisnis dan 4 kereta eksekutif ditambah 1 kereta makan. Ketika upgrade ke Stainless Steel Generasi ke-1 (SSG1) campuran eksekutif-premium, stamformasinya jadi 10 kereta (SF10) dengan penambahan 1 pembangkit.
Stamformasi 10 kereta mulai tahun 2018 akhir dan terus berlangsung sampai ada peningkatan sarana ke Stainless Steel New Generation (SSNG) campuran K1-K3. Jadi selama satu dekade Kereta Api Lodaya selalu setia dengan dukungan sarana CC206 dengan stamformasi (SF) 9-10.

Sarana Lokomotif KA Lodaya : Defisit Jelang Gapeka 2025
Gapeka 2025 ditandai munculnya kereta-kereta baru dan penambahan jadwal perjalanan di beberapa kereta unggulan. Salah satunya adalah Taksaka. Kemunculan banyak kereta baru tentu membutuhkan dukungan sarana memadai. Apalagi untuk yang tujuan akhir Jakarta itu memerlukan lokomotif seperti CC206.
Hal tersebut cukup beralasan. Karena di Jakarta yang punya turntable hanya Dipo Lokomotif Cipinang. Sementara itu pasca Tragedi Cicalengka nggak boleh lagi pake mode long hood untuk lokomotif dengan single cabin seperti CC201, CC203, dan CC204.
Nah masalah pun muncul, Kereta Api Lodaya kehabisan stok lokomotif CC206 karena kebanyakan telah dipakai untuk menarik rangkaian KA Jarak Jauh tujuan Jakarta.

Akhirnya Pakai CC204 Batch-1 dengan Stamformasi 9 Kereta (Masih Belum Sesuai)
Sarana Lokomotif KA Lodaya di Gapeka 2025 akhirnya berganti ke CC204 Batch-1. Hal ini tentu mengundang konsekuensi lain yakni nggak bisa lagi dengan Stamformasi 10 kereta (SF10) seperti sebelumnya.
Mengingat dari segi tenaga CC204 Batch-1 itu lebih rendah dan dari usia juga lebih tua dari CC206. Alhasil terjadi pengurangan menjadi Stamformasi 9 kereta (SF9) dengan melepas satu kereta ekonomi SSNG.
Walaupun begitu secara ketentuan di Daop 2 Bandung, untuk KA Jarak Jauh yang melewati Lintas Priangan Timur maksimal SF10 untuk Lokomotif CC206 dan SF8 untuk selain CC206. Jika melihat dari ketentuan tersebut, maka KA Lodaya seharusnya pakai Stamformasi 8 kereta (SF8). Apalagi ini juga memakai duksar Stainless Steel New Generation (SSNG).

Kesimpulan
Dukungan Sarana Lokomotif KA Lodaya mengalami perubahan di Gapeka 2025. Jika sebelumnya selalu dibawa CC206 kali ini lokomotif penariknya ganti jadi CC204 Batch-1. Dengan konsekuensi terjadi penurunan dari Stamformasi 10 kereta (SF10) ke Stamformasi 9 kereta (SF9). Karena tenaga CC204 Batch-1 yang lebih rendah dan usianya juga lebih tua dari CC206.
Leave a Reply