Kereta Pakubuwono X (ILW4) : Sempat Jadi Kereta Inspeksi PJKA

kereta pakubuwono x plesir ilw4 pernah jadi kereta inspeksi pjka

Kereta Pakubuwono X (ILW4) di Timur Alun Alun Kidul dulunya adalah kereta pelesir. Biasa digunakan untuk blusukan ke Pabrik Gula dan tempat lainnya. Pasca kemerdekaan sempat jadi kereta inspeksi PJKA. Pernah pula dipakai perjalanan keliling oleh Gubernur Jawa Tengah.

Pendahuluan

Selain Kereta Jenazah Pakubuwono X yang jadi saksi keberadaan Kereta Api Yogyakarta Kotagede, masih ada satu kereta lain di Alun Alun Kidul. Posisinya tepat berada di sebelah timur dan diseberang kereta jenazah. Tentu saja ini juga punya keterikatan dengan Kraton Kasunanan Surakarta. Khususnya di masa kepemimpinan Sultan Pakubuwono X (1893-1939).

Beda dengan kereta jenazah, kereta ini masih tetap eksis dan dipakai dinas setelah Indonesia Merdeka. Pernah menjalani rehab kemudian dinas sebagai kereta inspeksi PNKA-PJKA. Bahkan sekali waktu dipakai keliling oleh Gubernur Jawa Tengah. Namun sekarang menjadi pusaka Kraton sekaligus monumen statis di Alun Alun Kidul dalam kondisi kurang baik.

Kereta Pakubuwono X (ILW4) : Untuk Pelesiran Sultan dan Keluarga

Kereta ini merupakan bagian dari masa keemasan Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada masa Sultan (Sunan) Pakubuwono X. Dua kereta termasuk ILW4 dan kereta jenazah didatangkan. Seolah melengkapi pembangunan infrastruktur perkeretaapian pada saat itu. Juga masa keemasan si ular besi di Bumi Mataram khususnya Vortenslanden.

Kereta ILW4 ini digunakan oleh Sultan untuk pelesiran. Melakukan blusukan ke sejumlah Pabrik Gula. Juga kunjungan ke daerah lainnya.

kereta pakubuwono x untuk pelesiran

Kereta Pakubuwono X (ILW4) : Termewah di Zamannya

Untuk ukuran awal abad ke-20 kereta ILW4 udah termasuk mewah. Salah satu kemewahannya ialah terdapat penyejuk udara (AC) dari balok Es Batu. Juga dilengkapi dengan kamar tidur untuk istirahat Sultan maupun anggota keluarganya.

Kereta Pakubuwono X (ILW4) : Stand By dan Berangkat dari Stasiun Solo Jebres

Sebagai kereta khusus yang dipakai oleh sultan beserta keluarganya, ILW4 stand by di Stasiun Solo Jebres. Terdapat ruang tunggu khusus Sultan di sayap barat.

Ketika melakukan pelesiran, kereta ini berangkat dari Stasiun Solo Jebres yang waktu itu milik Staats Spoorwegen (SS). Melihat titik awal berangkatnya maka jelaslah bahwa spesifikasi kereta ini untuk lebar spoor 1.067 mm.

stand by di stasiun solo jebres lebar spoor 1067 mm

Sempat jadi Kereta Inspeksi dan Dipakai Gubernur Jawa Tengah

Sepeninggal Sultan Pakubuwono X, kereta ini masih tetap eksis. Setelah Indonesia merdeka bahkan masih tetap dinas. Tahun 1973 kereta ini menjalani proses rehab di Balai Yasa Semarang. Mengganti dindingnya dari semula kayu menjadi baja. Kemudian penambahan fasilitas AC freon. Hanya kamar saja yang tetap asli. Remnya ditambah dengan rem udara tekan (Westinghouse).

Di masa PNKA-PJKA tersebut ILW4 dinas sebagai kereta inspeksi. Walaupun begitu setiap kali akan dinas harus izin dulu kepada pihak Kraton. Karena biar gimanapun juga ILW4 punya keterikatan bahkan telah menjadi salah satu benda pusaka Kraton.

Pada masa itu ILW4 dikhususkan untuk pejabat level Kepala Eksploitasi. Kereta ini sekali waktu pernah dipakai oleh Gubernur Jawa Tengah, Munadi, untuk keliling.

pernah jadi kereta inspeksi pjka

Dari Semarang ke Alun Alun Kidul

Setelah sempat menjadi kereta inspeksi PJKA, kereta Pakubuwono X ini sempat jadi pajangan di Stasiun Semarang Tawang. Penempatannya di sepur badug stasiun tersebut. Sampai akhirnya dikirim menuju Kota Surakarta untuk selanjutnya menjadi monumen statis di Alun Alun Kidul. Masih berada dalam lingkungan Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Meski menjadi monumen statis dan benda pusaka, kondisi kereta bersejarah ini boleh dibilang kurang baik. Catnya banyak terkelupas dan penuh dengan debu pada jendelanya. Semoga nanti ada perbaikan walaupun hanya sebatas eksterior. Hal yang juga dinantikan oleh Kereta Jenazah Pakubuwono X.

Kereta Pakubuwono X baik ILW4 maupun Kereta Jenazah tetap menjadi bagian dari dua saksi sejarah. Masa keemasan Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan perkeretaapian Indonesia, khususnya di Bumi Mataram (Vortenslanden).

monumen statis kondisi kurang terawat

Kesimpulan

Kereta Pakubuwono (ILW4) digunakan oleh Sultan Pakubuwono X untuk pelesiran ke Pabrik Gula dan daerah lainnya. Baik sendiri maupun bersama keluarga. Kereta ini stand by dan berangkat dari Stasiun Solo Jebres. Sepeninggal beliau kereta ini masih tetap dinas.

Pasca kemerdekaan sempat menjalani rehab di Balai Yasa Semarang. Kemudian dinas sebagai kereta inspeksi PNKA-PJKA untuk pejabat setingkat Kepala Eksploitasi. Sekali waktu pernah dipakai oleh Gubernur Jawa Tengah, Munadi, untuk keliling.

Kereta ILW4 pernah jadi pajangan di Stasiun Semarang Tawang. Hingga akhirnya kembali ke Kota Surakarta untuk jadi monumen statis di Alun Alun Kidul yang masih jadi bagian dari kompleks Kraton Kasunanan Surakarta.

Comments

Leave a Reply