Jalur Kereta Cirebon Semarang dibangun 1897-1914. Dalam sejarahnya SCSM banyak mengembangkan jalur ini termasuk mengakuisisi JSM di Tegal dan sekitarnya. Merupakan fase 2 dari Jalur Kereta Pantura Barat.
- Pendahuluan
- Jalur Kereta Cirebon Semarang : Awalnya Merupakan Jalur Tram
- Jalur Kereta Cirebon Semarang : Akuisisi JSM dan Membuka Kantor Pusat di Kota Tegal
- Jalur Kereta Cirebon Semarang : Upgrade Jadi Lintasan Kereta Api
- Pembangunan Stasiun Semarang Poncol dan Perluasan ke Prupuk
- Jalur Kereta Pantura Barat Fase 2
- Kesimpulan
Pendahuluan
Jalur Kereta Pantura Barat telah ada sejak tahun 1884. Perusahaan swasta Java Spoorweg Maatschappij (JSM) adalah yang pertama mengoperasikan kereta api di lintas Tegal Balapulang. Dengan Stasiun Tegal sebagai titik pusatnya. Jadi Jalur Kereta Pantura Barat itu dibangun dari tengah.
Tahun 1897 berdiri perusahaan swasta lainnya yakni Semarang Cheribon Stroomtram Maatschappij atau dikenal dengan nama SCSM. Perusahaan ini membangun jalur kereta api dari Cirebon ke Semarang melalui kota-kota penting di Pantura. Termasuk Brebes, Tegal dan Pekalongan. Pembangunan tersebut juga mencakup beberapa percabangan.
Dalam perjalannnya SCSM ternyata banyak mengembangkan jalur di kawsan barat Pantura ini. Dengan Cirebon Semarang sebagai Fase ke-2. Seperti apakah pengembangan tersebut?
Jalur Kereta Cirebon Semarang : Awalnya Merupakan Jalur Tram
Jalur ini mulai dibangun SCSM pada tahun 1897 sebagai lintasan untuk kereta ringan atau tram. Sesuai dengan namanya “Stroomtram”. Jad pada awalnya Jalur Kereta Pantura Barat ini merupakan jalur tram. Tentunya kereta yang lewat sini kecepatannya lebih rendah dari kereta biasa. Jalur ini mulai dari Cirebon Prujakan. Namun berakhir di Stasiun Jurnatan milik SJSM.
Jalur Kereta Cirebon Semarang : Akuisisi JSM dan Membuka Kantor Pusat di Kota Tegal
Sebelumnya Kota Tegal dan sekitarnya telah memiliki jalur kereta api milik JSM. Tahun 1897 SCSM mengakuisisi JSM beserta seluruh asset-nya. Termasuk jalur rel kereta, stasiun, hingga sarana seperti kereta dan lokomotif. Karena posisinya di tengah Jalur Kereta Pantura Barat, SCSM membangun dan membuka kantor pusat di Kota Tegal yakni Gedung Birao.
Jalur Kereta Cirebon Semarang : Upgrade Jadi Lintasan Kereta Api
Tahun 1912 Staats Spoorwegen (SS) mulai melakukan eksploitasi kawasan Pantura Barat di segmen Cikampek Cirebon sebagai bagian dari pembangunan shortcut Batavia Soerabaia via Purwokerto. SCSM lantas melakukan penyesuaian dengan upgrade Jalur Kereta Pantura Barat dari Cirebon ke Semarang dari lintasan tram menjadi kereta api1.
Upgrade berlangsung sampai dengan tahun 1921. Dengan upgrade ini kecepatan kereta bisa lebih ditingkatkan dan sangat mungkin membawa rangkaian yang lebih panjang.
Pembangunan Stasiun Semarang Poncol dan Perluasan ke Prupuk
Sejak tahun 1897 titik akhir di Semarang masih menggunakan Stasiun Jurnatan. Pada tahun 1914 SCSM mulai membangun Stasiun Semarang Poncol yang akan menjadi stasiun terminus baru. Dua tahun kemudian, SCSM juga memperluas jalur Tegal Balapulang sampai dengan Stasiun Prupuk.
Perluasan itu menjadikan Jalur KA Tegal Prupuk. Perluasan akan membangun sinergi dan integrasi dengan Staats Spoorwegen (SS) di Stasiun Prupuk. Sebagai bagian dari Jalur KA Cirebon Kroya (1912-1917). Transfer kereta antara SCSM dengan SS ada dua alternatif yakni Cirebon Prujakan dan Prupuk.
Jalur Kereta Pantura Barat Fase 2
Pembangunan dan berbagai pengembangan yang dilakukan SCSM sepanjang periode 1897 hingga 1921 merupakan fase ke-2 dari Jalur Kereta Pantura Barat. Fase ke-1 sebelumnya telah dibangun oleh JSM yang masih sebatas jalur Tegal Balapulang.
Pada fase 2 SCSM membangun jalur Kereta Cirebon Semarang. Mengakuisisi JSM beserta seluruh assetnya. Upgrade dari lintasan tram menjadi kereta api (1912-1921). Membangun terminus baru yakni Stasiun Semarang Poncol. Hingga perluasan segmen Tegal hingga Stasiun Prupuk dan menjadi Jalur KA Tegal Prupuk.
Kesimpulan
Jalur Kereta Cirebon Semarang adalah fase ke-2 dari Jalur Kereta Pantura Barat yang dikembangkan oleh SCSM. Jalur ini dibangun 1897-1914 semula merupakan jalur kereta ringan atau tram. Dari Stasiun Cirebon Prujakan hingga Jurnatan.
SCSM mengembangkan jalur ini dengan akuisisi Java Spoorweg Maatschappij (JSM), upgrade jadi lintasan kereta api, membangun Stasiun Semarang Poncol sebagai terminus baru, hingga perluasan segmen Tegal Balapulang menjadi Jalur KA Tegal Prupuk. Sehingga sinergi dan integrasi dengan Staats Spoorwegen (SS) di Stasiun Prupuk terbangun.
- Jalur kereta Tegal Balapulang yang sebelumnya milik JSM sebetulnya bukan jalur tram, melainkan kereta biasa. Walaupun belum ada referensi yang jelas, mengacu pada nama Java Spoorweg Maatschappij berarti perusahaan swasta ini mengoperasikan kereta api biasa bukan tram. Sehingga segmen Tegal ini sedari awal merupakan lintasan kereta api. Karena itu ketika baru diakuisisi SCSM tahun 1897, Stasiun Tegal mengakomodasi tram SCSM dan kereta api biasa warisan JSM. ↩︎
Leave a Reply