Jalur Kereta Pantura Barat awalnya hanya sebatas Tegal Balapulang. Namun terus berkembang hingga menjadi lintas penting yang mempertemukan 4 segmen sekaligus : Cikampek, Kroya, Tegal, hingga Semarang.
- Pendahuluan
- Jalur Kereta Pantura Barat : Berawal dari Tegal
- Jalur Kereta Pantura Barat : SCSM Lakukan Pengembangan
- Jalur Kereta Pantura Barat : Kepentingan Shortcut Batavia Soerabaia dan Upgrade Lintas Cirebon Semarang SCSM
- Pertemuan 4 Segmen Beda Operator
- Menjadi Bagian dari Jalur Kereta Pantura
- Kesimpulan
Pendahuluan
Di era kolonial lintas Pantura khususnya sebelah barat itu hanyalah jalur trem yang dilewati kereta ringan. Berawal dari Java Spoorweg Maatschappij (JSM) yang membangun segmen Balapulang, kemudian jalur berkembang dari wilayah Cirebon dengan operator SCSM.
Tahun 1900-an, operator pemerintah yakni Staats Spoorwegen (SS) juga turut berperan dalam eksploitasi lintas Pantura Barat. Dalam rangka percepatan konektivitas antara Batavia dan Soerabaia. Saat ini seluruh Jalur Kereta Pantura telah menyatu dan menjadi jalur vital perkeretaapian nasional. Dengan sebelah baratnya jadi pertemuan 4 segmen.
Jalur Kereta Pantura Barat : Berawal dari Tegal
Secara fisik jalur ini mulai dari Stasiun Cikampek hingga Stasiun Semarang Poncol. Namun bila melihat pada sisi historisnya, jalur ini justru berawal dari Tegal. Mengapa demikian? Adalah Java Spoorweg Maatschappij (JSM) mengawali pembangunan jalur kereta api tahun 1884 yang menghubungkan Stasiun Tegal dengan Balapulang (Utara ke Selatan).
Jalur Kereta Pantura Barat : SCSM Lakukan Pengembangan
Tahun 1897-1899 Semarang Cheribond Stroomtram Maatschappij (SCSM) membangun jalur kereta ringan atau tram dari Cirebon hingga Semarang. Di saat yang sama juga mengakuisisi Java Spoorweg Maatschappij (JSM) sehingga lintas pertama Tegal Balapulang menjadi bagian dari SCSM. Di kemudian hari segmen itu dikembangkan hingga Stasiun Prupuk.
Kembali lagi ke SCSM, selain membangun lintas utama -walaupun hanya untuk tram- dan mengakuisisi JSM, SCSM membangun lintas cabang dari Cirebon ke Kadipaten. Mengingat di sepanjang jalur tersebut terdapat pabrik gula. Untuk kepentingan angkutan tetes tebu.
Jalur Kereta Pantura Barat : Kepentingan Shortcut Batavia Soerabaia dan Upgrade Lintas Cirebon Semarang SCSM
Sampai memasuki dekade 1910-an, Stasiun CIrebon Prujakan masih menjadi terminus Jalur Kereta Pantura Barat. Dengan SCSM menguasai seluruh lintasan tersebut. Berikut percabangan ke Kadipaten. Namun karena ada kepentingan untuk mempersingkat waktu tempuh Batavia Soerabaia, Staats Spoorwegen (SS) membangun shortcut tahun 1912.
Jalur tersebut dibangun mulai dari Stasiun Cikampek dan berakhir di Stasiun Kroya. Melewati Stasiun Kereta Api Purwokerto. Dibagi dalam dua segmen yakni Cikampek Cirebon dan Jalur KA Cirebon Kroya.
Adapun dari sisi SCSM kemudian menyesuaikan dengan upgrade lintasan Cirebon Semarang dari jalur tram menjadi jalur kereta api (1912-1921). Memperpanjang jalur Tegal Balapulang ke Stasiun Prupuk tahun 1916.
Pertemuan 4 Segmen Beda Operator
Jalur Kereta Pantura Barat merupakan titik pertemuan 4 segmen yang dimiliki oleh operator berbeda. Apa sajakah itu?
Semarang Cheribond Stroomtram Maatschappij (SCSM) merupakan pemilik dari Jalur Cirebon Semarang yang membentang dari Stasiun Prujakan hingga Stasiun Semarang Poncol. Kemudian Jalur KA Tegal Prupuk yang sebagian besar merupakan peninggalan Java Spoorweg Maatschappij (JSM).
Staats Spoorwegen (SS) punya Jalur Kereta Cikampek Cirebon dan Jalur KA Cirebon Kroya. Kedua segmen itu merupakan bagian dari shortcut Jakarta Surabaya via Stasiun Kereta Api Purwokerto.
Sebelum memasuki dekade 1940-an, jalur ini berakhir di Stasiun Semarang Poncol. Ketika masih menjadi jalur tram juga pernah memanfaatkan Stasun Jurnatan sebagai terminus. Konektivitas dengan Jalur Kereta Pantura Timur baru terwujud pada tahun 1940. Namun sayang kereta api yang langsung dari Jakarta ke Surabaya baru ada tahun 1950.
Menjadi Bagian dari Jalur Kereta Pantura
Sekarang udah nggak ada lagi permasalahan beda operator. Jalur ini telah menjadi bagian penting dari Jalur Kereta Pantura. Kini menjadi lintas utama yang sangat penting untuk angkutan penumpang dan barang. Bahkan beberapa kereta seperti KA Blambangan Ekspres, Pandhalungan, hingga Jayabaya lewat jalur ini.
Kesimpulan
Jalur Kereta Pantura Barat mulai dibangun pada tahun 1884 oleh Java Spoorweg Maatschappij (JSM). Jalur pertama membentang dari Stasiun Tegal hingga Balapulang. Tahun 1897, SCSM mulai membangun jalur kereta Cirebon Semarang dan mengakuisisi JSM berikut jalur kereta pertama yang telah terbangun. Awalnya SCSM mengoperasikan jalur kereta ringan atau tram.
Kepentingan mempercepat waktu tempuh Batavia Soerabaia membuat Staats Spoorwegen (SS) membangun shortcut dengan dua segmen yakni Cikampek Cirebon dan Jalur KA Cirebon Kroya periode 1912-1917. SCSM kemudian melakukan upgrade jalur tram ke kereta api ditambah mengembanka Jalur KA Tegal Prupuk.
Inilah yang menjadikan sisi barat Jalur Kereta Pantura pertemuan 4 segmen dengan dua operator berbeda. Kini telah menjadi bagian Jalur Kereta Pantura yang memiliki peran vital untuk angkutan penumpang dan barang.
Leave a Reply