Kereta Api Logawa Kembali ke Setelan Pabrik

Kereta Api Logawa Kembali ke Setelan Pabrik

Pertama kali dinas pada 21 April 1999 sebagai ekonomi plus. Kini Kereta Api Logawa kembali lagi ke setelan pabrik nya. Kereta komersial bahkan jadi satu-satunya campuran bisnis-ekonomi saat ini.

Pendahuluan

Dilihat dari rutenya, kereta ini sebetulnya lebih cocok dibilang feeder atau sapujagat. Dijadikan alternatif bila harus transit lebih dulu. Misalnya mau ke Surabaya tapi nggak kebagian kereta langsung.

Salah satu pilihannya ialah kereta yang berangkat dari Purwokerto dan berakhir di Jember ini. Misalnya naik KA Kutojaya Selatan sampai Stasiun Kutoarjo atau Kroya. Lalu dilanjut ke Stasiun Surabaya Gubeng, sebagai titik singgah kereta ini.

Walaupun demikian keberadaannya nggak bisa dipandang sebelah mata. Khususnya bagi warga Surabaya yang hendak ke Purwokerto dan sebaliknya. Juga bagi mereka yang berasal dari segmen Bangil – Jember.

Mengingat inilah salah satu alternatif yang cukup memadai. Sekalipun harga tiketnya udah nggak bisa lagi dianggap murah. Namun masih dibawah kereta eksekutif. Bagaimana ceritanya kereta ini bisa jadi andalan?

Kereta Api Logawa Ekonomi Plus

Diluncurkan pada tanggal 21 April 1999, Kereta Api Logawa hadir dengan layanan KA ekonomi plus. Hal ini untuk membedakan dengan sang legenda KA Purbaya yang waktu itu masih beroperasi. Dimana KA Purbaya layanannya ialah ekonomi reguler.

Sebetulnya kedua kereta berada di koridor yang sama. Bedanya kereta ini setelah dari Stasiun Surabaya Gubeng meneruskan perjalanan hingga Jember. Karena KA Ekonomi Plus kadang juga ditambahkan layanan kereta bisnis

Kereta Api Logawa Beda Dengan Purbaya

Banyak yang menyebutkan bahwa Kereta Api Logawa merupakan kelanjutkan dari Purbaya pasca rasionalisasi tahun 2002. Nah ini perlu diluruskan karena kedua kereta berjalan secara berdampingan.

Artinya ketika Purbaya masih dinas, Logawa lahir. Tentunya dengan layanan kelas dan tarif berbeda. Seperti kita ketahui, Purbaya telah eksis sejak tahun 1970-an. Punya sejarah lebih panjang melayani segmen Purwokerto-Surabaya.

Sayangnya di masa-masa akhir terus mengalami kemunduran. Dikenal sebagai kereta yang sering ngaret dan mogokan. Karena itu Purbaya harus purnatugas. Sedangkan Logawa tetap dinas hingga sekarang.  

Pernah Punya Feeder ke Cilacap

Namun ada kesamaan antara Kereta Api Logawa dengan sang legenda Purbaya. Kedua kereta sama-sama punya rangkaian khusus ke Stasiun Cilacap. Rangkaian itu sering disebut sebagai kereta feeder.

Biasanya ketika tiba di Kroya, ada rangkaian kereta yang dipisahkan untuk dinas sebagai KA Feeder ke Cilacap. Sementara sebagian lagi melanjutkan perjalanan ke Purwokerto.

Ritual pisah sambung inipun berlaku sebaliknya. Ketika menuju Surabaya, rangkaian dari Cilacap dan Purwokerto digabung di Kroya. Namun hal seperti ini ditiadakan sejak 2011.

Sempat Jadi Ekonomi Reguler

Pasca dihapuskannya Purbaya dari Gapeka di tahun 2002, Kereta Api Logawa sempat turun kelas jadi kereta ekonomi reguler. Nah sejak itupula nggak lagi membawa kereta bisnis.

Layanannya jadi full ekonomi. Dengan tarif subsidi (PSO). Ketika jadi reguler inilah harga tiketnya tergolong sangat murah. Bahkan berlaku flat. Bayangin aja dari Purwokerto ke Jember seharga Rp 74.000,00.

Kembali ke Setelan Pabrik

Sayangnya memasuki tahun 2019 pelanggan Kereta Api Logawa nggak bisa lagi menikmati tarif murah dibawah Rp 100.000,00 tersebut. Subsidinya ditiadakan dan berlaku tarif normal.

Nggak hanya itu, mulai maraknya trainset berbody stainless steel di kereta-kereta unggulan membuat banyak kereta bisnis jadi idle. Sehingga operator menambah layanan kereta bisnis di sini.

Maka jadilah Kereta Api Logawa kembali ke setelan pabrik. Sama seperti ketika awal dinas 21 April 1999, dengan layanan kereta bisnis dan ekonomi plus. Sekarang jadi satu-satunya yang campuran bisnis-ekonomi.

Kereta Api Logawa di Lintas Kereta Api Mataram

Kereta Api Logawa merupakan satu dari sekian banyak yang beroperasi dan meramaikan Lintas Kereta Api Mataram (Vortenslanden) Jogja-Solo. Juga jadi salah satu rangkaian kereta Solo ke Surabaya.

Nah untuk kereta Solo ke Surabaya jika dilihat dari rutenya termasuk yang terpanjang. Bersama Kereta Api Ranggajati (Cirebon – Jember), Sri Tanjung (Lempuyangan – Ketapang ) dan Wijayakusuma (Cilacap – Ketapang).

Kesimpulan

Kereta Api Logawa beroperasi pada 21 April 1999 dengan layanan KA Ekonomi Plus dan bisnis. Sekaligus mendampingi Sang Legenda Purbaya. Ini juga menepis anggapan sebagai kelanjutan pasca Purbaya purnatugas di tahun 2022.

Meski demikian pernah punya feeder menuju Cilacap sebagaimana sang legenda. Juga menurunkan layanannya jadi ekonomi reguler dengan tarif bersubsidi. Sehingga jadi pilihan murah dari Purwokerto ke Surabaya dan Jember.

Terhitung sejak tahun 2019 pasca penghapusan subsidi, kereta ini kembali ke setelan pabrik sebagai campuran bisnis-ekonomi. Bahkan boleh dibilang satu-satunya hingga sekarang.  

Selain itu menjadi satu dari sekian banyak yang beroperasi dan meramaikan Lintas Kereta Api Mataram. Juga satu diantara 4 rangkaian kereta Solo ke Surabaya dengan rute terpanjang.

Galeri Foto