Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu : Lori Uap Tebu

Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu Lori Uap Tebu

Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu adalah wahana unggulan di Agrowisata Sondokoro yang berada satu komplek dengan PG Tasikmadu Karanganyar. Menikmati memutar pabrik gula menggunakan lori uap tebu. Yuk disimak!

Pendahuluan

Ternyata di Solo Raya juga ada sepur kluthuk atau kereta uap selain Jalandara. Terlebih yang satu ini boleh dibilang dinasnya reguler. Meski hanya Sabtu-Minggu dan Libur Nasional.

Cuma bedanya kalo Jalandara itu menikmati jalur kereta api di tengah jalan raya, kereta uap ini kita mengelilingi sebuah pabrik gula yang telah berusia seabad. Dulu dibangun Mangkunegaran di era kolonial.

Bentuknya juga beda, di sini kereta uapnya berupa lori pengangkut tebu yang sejatinya masih aktif. Namun ada kalanya dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata. Seperti apa sensasi keliling pabrik gula naik sepur kluthuk lori tebu?

Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu – Wahana Unggulan

Sepur Kluthuk ini adalah Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu. Merupakan wahana unggulan sekaligus icon dari Agrowisata Sondokoro yang berada satu komplek dengan Pabrik Gula Tasikmadu.

Nah Pabrik Gula Tasikmadu inilah yang telah berusia seabad lebih dan dibangun oleh Mangkunegaran. Satu diantara dua pabrik gula yang kepemilikannya berada di tangan pribumi pada masa kolonial Belanda.

Namun sayangnya era kejayaan pabrik gula perlahan mulai meredup. Terutama setelah Kemerdekaan Indonesia. Nah Pabrik Gula Tasikmadu ini satu-satunya yang masih aktif di Kabupaten Karanganyar. Itupun masih bergantung musim giling.

Karena itu PT. Perkebunan Nusantara 9 selaku pengelola kemudian membuka Agrowisata Sondokoro. Tujuannya untuk menambah pemasukan dari kegiatan wisata. Salah satu diantaranya tentu kereta uap tebu ini.

Perjalanan Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu

Untuk menaiki wahana wisata yang satu ini paling gampang diakses dari Stasiun Palur. Jadi kalo kamu misalnya dari Jogja bisa naik KRL Joglo. Sedangkan bila menginap di Solo selain KRL Joglo bisa juga Bus Batik Solo Trans (BST) jurusan Palur.

Dari situ pilihannya naik angkot atau transportasi online. Saran sih transportasi online lebih enak apalagi buat yang baru pertama kali. Tapi cegat nya usahakan beberapa meter dari Stasiun Palur ataupun Terminal Bus bagi yang naik BST.

Nah pada kesempatan ini kebetulan naik ojol. Cegat nya di Indomaret Palur yang ada di seberang. Singkat cerita tibalah di Agrowisata Sondokoro Tasikmadu. Pertama tentu membeli tiket masuk sebesar Rp 20.000,00

Beli Tiket Terpisah Rp 15.000,00

Harga tiket Rp 20.000,00 itu udah free semua wahana yang ada. Namun khusus kereta uap harus beli tiket terpisah Rp 15.000,00. Ditambah lagi hanya jalan di hari Sabtu, Minggu dan Libur Nasional. Kecuali bila ada charteran.

Sempat Salah Masuk

Begitu masuk Agrowisata Sondokoro dari gerbang utama belok kanan. Disitu udah banyak banget jalur rel kereta api ukuran kecil. Beda sama yang ada di jalur utama. Ini lebih tepatnya sih jalur lori. Gunakan gaunge 700-an.

Begitu mentok sempat salah masuk belok kanan. Disitu memang ada plang Sepur Tebu. Ternyata bukan disitu titik keberangkatan Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu. Harusnya tadi itu belok ke kiri. Yaudah sih balik lagi.

Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu Lagi Dipanaskan

Sebelum naik hal pertama yang harus dilakukan tentu saja membeli tiket seharga Rp 15.000,00. Udah itu bisa naik ke atas kereta yang telah tersedia. Sebuah kereta lori wisata yang sehari-harinya digunakan sebagai lori tebu.

Berbeda dengan kereta lain pada umumnya, kereta uap biasanya perlu dipanaskan lebih dulu. Jadi disini akan memakan waktu lumayan lama. Penumpangnya juga masih kosong. Yaudah sambil menunggu ambil beberapa foto disitu.

Lokomotif Uap Lainnya

Sekitar stasiun keberangkatan banyak terpajang lokomotif uap milik Pabrik Gula Tasikmadu. Yang didinaskan sebagai lori wisata kali ini bernomor seri TM1. TM artinya Tasikmadu.

Uniknya terdapat satu unit lokomotif uap dengan kode 1908. Usut punya usut ternyata loko ini pun kerap digunakan untuk dinas kereta wisata. Namun untuk kali ini yang dipake TM1.

Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu Diberangkatkan

Setelah menunggu cukup lama dan banyak penumpang yang telah datang, kereta pun diberangkatkan. Jangan dikira jalannya cepat ya, di sini pelan-pelan banget. Malah kalo balapan sama motor justru motornya yang menang.

Kenapa jalannya kereta ini sangat pelan? Selain karena lebar spoor nya kecil, hanya sekitar 700 mm, lokomotif TM1 nya pun udah berusia tua. Tapi berhubung ini kereta wisata, pelannya laju kereta justru bisa dinikmati.

Pertama Lewati Perumahan

Dari area Agrowisata, kereta bergerak ke arah perumahan yang diperkirakan ialah rumah dinas pegawai Pabrik Gula milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 9. Kereta berjalan pelan, asisten masinis terlihat beberapa kali membukakan akses jalan.

Boleh jadi diluar Sabtu dan Minggu, juga hari Libur Nasional, jalur lori wisata ditutup pagar. Makanya begitu weekend ketika kereta wisata jalan dibukakan langsung oleh asisten masinis.

Sebuah Terowongan Mini

Ada satu bagian dimana nggak akan dijumpai bahkan di Ambarawa maupun ketika menaiki Kereta Uap Jalandara. Sebuah terowongan kecil sebagai akses keluar kereta wisata menuju kompleks Pabrik Gula.

Disinilah satu keunikan wahana wisata ini. Sensasi kereta uap menembus terowongan boleh jadi hanya ada di sini. Disamping Kereta Uap Mak Itam di Sawahlunto yang menembus Lubang Kalam.

Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu – Nyeberang Akses Utama

Keluar dari terowongan mini, kereta lori wisata tersebut menyeberangi jalan akses utama menuju gerbang utama Pabrik Gula Tasikmadu dan Agrowisata Sondokoro. Uniknya di sini tanpa ada semacam JPL. Maklum aja laju lori wisata kan pelan.

Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu – Masuk Kawasan Pabrik Gula

Pintu gerbang akses lori dibuka, sekarang kita memasuki kawasan Pabrik Gula Tasikmadu. Lebih tepatnya area sugar mining atau area teknis. Nah disinilah sensasinya baru dimulai.

Bersama sepur kluthuk kita melewati area Pabrik Gula. Melihat-lihat bangunan tua yang masih eksis dan beroperasi hingga kini. Padahal telah berusia seabad. Nggak terlalu banyak aktivitas karena hari Sabtu sepertinya lebih fokus kegiatan pariwisata.

Disini kita melihat pabrik pengolahan, rangkaian lori untuk mengangkut tebu, hingga Station Remise. Rangkaian lori pengangkut tebu nampak berjejer. Di dalam sini jalur rel kereta lori juga sangat banyak dan terhubung dengan rel yang sedang kita lewati.

Bahkan sebetulnya terdapat rel yang terhubung langsung dengan jalur utama via Stasiun Kemiri. Sayangnya telah non aktif sejak 1985. Sedangkan Station Remise itu semacam Balai Yasa untuk lokomotif uap-nya.

Balik Lagi ke Kawasan Agrowisata

Setelah menjelajahi kawasan Pabrik Gula, Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu akhirnya balik lagi ke kawasan Agrowisata melalui akses masuk khusus jalur kereta lori. Uniknya begitu masuk lewatnya tempat yang salah masuk di awal.

Ternyata itu akses dari Pabrik Gula ke Agrowosata khusus untuk lori wisata. Akhirnya kereta pun tiba lagi di titik keberangkatan awal. Jadi jelas ya jalur lori wisata memang dibuat melingkar.

Sebetulnya sih dekat, karena masih disitu-situ juga. Namun waktu perjalanan agak lama karena laju kereta yang sangat pelan itu tadi. Armada yang boleh dibilang uzur ditambah lebar spoor hanya 700 mm.

Kesimpulan

Kereta Wisata Sondokoro Tasikmadu menggunakan sejenis lokomotif uap untuk lori tebu. Namun pada kesempatan ini digunakan rangkaian kereta yang khusus wisata. Dengan lebar spoor sekitar 700 mm ini adalah jenis kereta lori.

Laju kereta boleh dibilang sangat pelan. Dimana dari titik keberangkatan awal lebih dulu melewati kawasan perumahan, lalu masuk terowongan mini, menyeberangi jalan akses masuk utama, hingga akhirnya masuk ke kawasan Pabrik Gula berusia seabad.

Selepas melintas area tersebut kereta pun balik lagi ke titik keberangkatan awal. Disini jelas bahwa jalur kereta tersebut dibuat melingkar. Walaupun dekat tapi agak lama karena pelannya laju kereta.

Galeri Foto

Comments

Leave a Reply