Livery Selendang Pecut Pernah Menghebohkan Jagad Sepur

Livery Selendang Pecut Pernah Menghebohkan

Sebelum Gapeka 2019 pernah ada fenomena Livery Selendang Pecut. Bahkan pernah menghebohkan jagad sepur. Ketika layanan kereta cuma dibedakan warna pintunya aja. Gimana cerita selengkapnya?

Pendahuluan

Livery atau corak pada rangkaian kereta api tentunya menjadi bagian penting dari kereta api itu sendiri. Umumnya livery itu membedakan layanan kereta satu sama lainnya. Namun terkadang itu nggak ada ngaruhnya sama sekali.

Jika melihat pada era Djawatan Kereta Api (DKA) pasca Perang Kemerdekaan livery justru seragam krem hijau. Nggak ngaruh layanan kereta. Mau ekonomi, bisnis, bahkan eksekutif (dulu kelas 3,2,1).

Pernah juga kita mengalami suatu masa dimana livery itu sangat beragam. Terutama di kereta ekonomi. Selain hijau krem yang jadi identitas asli juga ada biru-krem dan marun-krem.

Hanya 3 Jenis Mulai Tahun 1980-an

Memasuki era PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) atau di tahun 1980-an livery kereta menyusut hanya tinggal menyisakan 3 warna saja yakni krem biru untuk kereta eksekutif, krem orange untuk kereta bisnis, dan krem hijau di kereta ekonomi.

Bahkan sebelum 1986 kereta eksekutif juga gunakan krem-orange sebagaimana kereta bisnis. Nah boleh dibilang di masa itu gampang banget membedakan layanan kelas pada kereta hanya berdasarkan livery.

Asal Orange Itu Kereta Ekonomi

Hal yang terus berlanjut hingga era Perumka yang identik dengan warna dasar biru. Dimana biru-biru muda untuk eksekutif, kereta bisnis dengan warna biru-hijau, dan ekonomi bercorak biru-orange.

Kemudahan membedakan layanan kelas hanya dengan corak masih berlanjut terus hingga memasuki era PT.KAI. Bahkan sebelum tahun 2014. Intinya kereta ekonomi selalu identik dengan warna orange.

Pengecualian untuk kereta ekonomi plus kemenhub. Jika yang lainnya menggunakan warna orange, nah yang ini pake ombak biru. Sesuai dengan dalam nya yang berpendingin AC sentral.

Livery Selendang Pecut Diperkenalkan KA Jayabaya

Tanggal 18 Oktober 2014, PT.KAI meluncurkan KA Jayabaya dengan rute Stasiun Jakarta Pasar Senen ke Stasiun Malang. Uniknya ini bukan barang baru. Namun produk lama yang direbranding ulang.

Sebelumnya kita mengenal ada KA Jayabaya Utara dan KA Jayabaya Selatan. Dengan layanan kereta bisnis. Kali ini hanya ada satu lewat jalur Pantura dan layanan kelasnya pun KA ekonomi plus kemenhub.

Apakah memakai ombak biru lagi? Ternyata Nggak. Justru malah memakai Livery Selendang Pecut. Corak tersebut menjadi semacam daya tarik tersendiri waktu itu. Ditambah lagi jalurnya via utara dan ke shortcut Pasar Turi-Gubeng.

Menjalar Ke Semua Kereta

Nyatanya bukan hanya KA Jayabaya yang pake livery selendang pecut. Lambat laun corak yang juga dikenal dengan nama “kesepakatan” itupun menjalar ke kereta-kereta lainnya.

Hingga menjelang akhir tahun 2015 semua rangkaian kereta telah memakai livery ini. Kereta-kereta ombak birupun tak luput dari pecutisasi. Dengan selendang pecut layanan kereta hanya dibedakan dari pintunya aja.

Kereta eksekutif pintunya biru (termasuk yang Argo). Bisnis berpintu abu-abu (silver). Kereta ekonomi tetap setia dengan warna orange pada pintunya. Kecuali KA Jayabaya yang udah terlanjur biru meski pelan-pelan jadi orange juga.

Kepunahan Livery Selendang Pecut

Tahun 2019 menjadi akhir dari Livery Selendang Pecut. Ketika PT.KAI mulai memperkenalkan corak baru yang lebih sederhana. Mengikuti pola yang dipakai trainset stainless steel.

Di sini kereta eksekutif identik dengan corak ombak dan pintu berwarna putih. Sedangkan bisnis dan ekonomi gunakan garis lurus dan pintu berwarna orange. Khususnya untuk trainset dengan body mild steel.

Keberadaan Livery Selendang Pecut pun semakin memudar seiring diberlakukan Gapeka 2019. Bersamaan dengan Pandemi Covid-19 yang meniadakan sebagian besar layanan penumpang, apa yang pernah bikin heboh jagad persepuran ini akhirnya benar-benar lenyap.

Kesimpulan

Keberadaan Livery Selendang Pecut merupakan bagian dari sejarah kereta api di Indonesia. Khususnya dari segi corak kereta. Pertama kali digunakan KA Jayabaya kemudian menjalar ke semua rangkaian kereta api hingga sempat menghebohkan.

Namun keberadaannya mulai memudar di tahun 2019. Terutama ketika penerapan Gapeka 2019. Puncaknya saat Pandemi Covid-19 meniadakan sebagian besar layanan penumpang, livery inipun benar-benar punah.

Galeri Foto Livery Selendang Pecut