Naik Kereta Wisata Ambarawa : Pesona Danau Rawapening

naik kereta wisata ambarawa pesona danau rawapening

Perjalanan naik kereta wisata Ambarawa sebagai salah satu wahana museum kereta api pertama di Indonesia. Mengambil rute tujuan Stasiun Tuntang dengan suguhan pesona Danau Rawapening dan 5 gunung: Merapi, Merbabu, Telomoyo, Andong, dan Ungaran.

Pendahuluan

Museum Kereta Api Ambarawa adalah yang pertama di Indonesia. Dibuka sejak tahun 1976 sebagai sarana edukasi wawasan tentang si roda besi. Disamping untuk menyelamatkan sebagian asset perkeretaapian pasca ditutupnya Lintas Cabang dari Stasiun Tugu Jogja ke Kedungjati via Magelang dan Stasiun Ambarawa.

Sebagai museum tentu menyimpan benda-benda kereta api. Termasuk koleksi lokomotif uap yang pernah beroperasi di Indonesia. Namun terdapat satu wahana yang jadi daya tarik utama museum ini. Meski hanya dijalankan di akhir pekan atau disewa.

Sekilas Kereta Wisata Ambarawa

Wahana tersebut ialah Kereta Wisata Ambarawa tujuan Stasiun Tuntang dan Bedono. Dimana untuk jurusan Stasiun Tuntang punya perjalanan reguler di akhir pekan dan hari libur nasional. Di rute ini tersedia opsi sewa dengan loko diesel dan uap.

Satunya lagi adalah rute Bedono. Mengusung tema Railway Mountain Tour disini kamu akan merasakan sensasi menaiki kereta dalam keadaan seperti mendaki gunung. Melewati lintasan rel gerigi dari Jambu hingga Bedono. Sayang untuk bisa menikmatinya hanya tersedia sistem sewa dengan loko uap dengan spesifikasi rel gerigi.

Harga Tiket Kereta Wisata Ambarawa

Dengan harga tiket Rp 100.000,00 kamu udah bisa menikmati perjalanan Ambarawa-Tuntang PP. Menggunakan rangkaian kereta kayu CR ditarik lokomotif D30124. Dalam satu rangkaian terdiri dari 2-3 kereta kayu CR. Namun harga itu diluar tiket masuk Museum Kereta Api Ambarawa sebesar Rp 20.000,00.

Perjalanan Naik Kereta Wisata Ambarawa Tuntang PP

Oke berhubung sangat sulit untuk menaiki rute Bedono, pada kesempatan kali ini yang akan dishare adalah perjalanan Naik Kereta Wisata Ambarawa untuk rute menuju Stasiun Tuntang. Ini adalah perjalanan pulang pergi sebagaimana tiketnya. Jadi begitu masuk museum dan membeli tiket kereta wisata itu udah paket perjalanan pp.

Untuk rute Ambarawa Tuntang PP itu sendiri suguhan pemandangannya juga bagus kok. Meski nggak bisa menikmati Railway Mountain Tour, setidaknya ada bagian lain yang juga eksotis. Seperti apakah perjalanannya?

Rangkaian Kereta Kayu CR ditarik Loko Diesel D30124

Perjalanan Naik Kereta Wisata Ambarawa kali ini merupakan jadwal reguler yang berjalan setiap akhir pekan. Kebetulan jatuhnya di hari Sabtu. Rangkaian kereta wisata akan mengantarkan kita ke Stasiun Tuntang dan kembali lagi ke Museum Kereta Api Ambarawa. Dalam satu rangkaian terdiri dari 3 kereta kayu CR ditarik Loko Diesel D30124.

Nah di sini aja udah merasakan sensasi The Real Vintage. Kereta kayu CR telah berusia ratusan tahun dan pertama kali dipakai di era Kolonial Belanda. Vibes nostalgianya beneran dapat. Walaupun penariknya bukan uap, tapi Loko Diesel D30124 juga termasuk barisan legendaris. Unit ini biasanya hanya dinas langsir. Tapi kali ini untuk perjalanan.

Berangkat Stasiun Ambarawa, Bagian Utama Museum

Perjalanan dimulai dari Stasiun Ambarawa. Lho bukannya museum ya? Memang sejak 1976 telah menjadi museum. Namun bangunan stasiun merupakan bagian utama dari Museum Kereta Api Ambarawa. Orang pun biasa menyebutnya stasiun. Bahkan di pintu masuk aja tertulis dengan jelas Stasiun Ambarawa.

Di sini kereta berjalan perlahan melewati rel kereta api yang sejatinya juga telah uzur. Di fase awal perjalanan suguhannya masih nggak jauh dari pemukiman penduduk dan persawahan. Tapi mulai bersiap untuk view yang sesunggunya.

Naik Kereta Wisata Ambarawa : Gunung Telomoyo, Merbabu, dan Merapi

Bergeser ke jendela kanan, kita akan mulai melihat penampakan dari tiga gunung di sisi selatah. Keduanya yakni Gunung Telomoyo, Merbabu, dan Merapi. Ketiganya berdiri gagah di sisi selatan. Walaupun di perjalanan ini puncak Gunung Merapi agak tertutup kabut. Bulan Juni 2023 merupakan peralihan dari musim hujan ke kemarau.  

Naik Kereta Wisata Ambarawa : Danau Rawapening dan Latar 4 Gunung

Inilah yang paling dinanti dari perjalanan naik Kereta Wisata Ambarawa Tuntang PP, yakni Danau Rawapening. Terletak di 4 kecamatan sekaligus: Bawen, Banyubiru, Ambarawa, dan Tuntang. Memiliki luas hingga 26,7 km persegi dengan kedalaman 3 meter.

Sebetulnya Danau Rawapening juga masuk objek wisata. Di sini terdapat beberapa rumah makan terapung dan wahana pemancingan. Disamping itu eceng gondok yang kerap tumbuh di danau ini dimanfaatkan sebagai sumber perekonomian. Sebagai bahan dasar untuk beberapa kerajinan tangan misalnya.

Sayangnya Kereta Wisata Ambarawa Tuntang melintas langsung di sini. Kalo mau ke Danau Rawapening harus keluar dulu dari Museum. Duh seandainya ada semacam stopplast dan dijadikan satu paket dengan wisata Museum Kereta Api Ambarawa pastinya akan sangat menarik.

Walaupun begitu kita masih bisa menikmati panoramanya. Malah disinilah keistimewaan rute Tuntang. Bukan hanya danau Rawapening, latar 4 gunung semakin mempercantik suguhan pemandangan di sini. 4 gunung tersebut antaralain: Andong, Telomoyo, Merbabu, dan Merapi.

Naik Kereta Wisata Ambarawa : Penampakan Puncak Gunung Merapi

Di kesempatan perjalanan kali ini terjadi penampakan Puncak Gunung Merapi. Bila disaksikan gunung paling aktif di dunia tersebut posisinya berada paling kiri dan tinggi di antara ke-4 gunung yang jadi latar Danau Rawapening. Ini merupakan penampakan sisi utaranya yang secara administrasi masuk Kabupaten Boyolali.

Mungkin akan jadi pertanyaan, seandainya Gunung Merapi erupsi apakah akan mempengaruhi operasional Kereta Wisata Ambarawa Tuntang? Flashback lagi ke tahun 1976 saat lintas ini ditutup untuk perjalanan reguler. Waktu itu terjadi banjir lahar dingin Merapi di Kali Krasak sehingga merusak Jembatan Tempel.

Sejak itu perjalanan kereta dari dan menuju Stasiun Tugu Jogja via Magelang terhenti. Namun PJKA berhasil menyelamatkan segmen Bedono – Stasiun Ambarawa – Tuntang untuk keperluan pariwisata. Posisi Jembatan Tempel berada di sisi barat Gunung Merapi tentunya cukup rawan. Apalagi dalam sejarah dampak erupsi selalu mengarah ke barat.

Sedangkan Danau Rawapening dan segmen Kereta Wisata Ambarawa Tuntang adanya di sisi utara. Belum pernah ada dampak erupsi atau letusan Merapi ke sisi utara. Kalo selatan pernah beberapa kali, termasuk letusan besar di tahun 2010. Jadi inSyaaAlloh nggak akan ngefek sampai ke sini.

Naik Kereta Wisata Ambarawa : Menyeberangi Sungai Tuntang

Selepas Danau Rawapening tibalah saatnya perjalanan Naik Kereta Wisata Ambarawa menyeberangi Sungai Tuntang. Ini adalah aliran dari Danau Rawapening yang nantinya membelah Kabupaten Grobogan dan Demak sebelum bermuara ke Laut Jawa. Setelahnya jalur kereta berada sejajar dengan sungai sampai menjelang tiba di tujuan akhir.

Tiba di Stasiun Tuntang dan Break 10 Menit

Akhirnya perjalanan kereta wisata tiba di Stasiun Tuntang. Sebuah bangunan unik dengan arsitektur kolonial. Masih berdiri kokoh walaupun nggak lagi ada perjalanan reguler. Saat ini hanyalah sebatas tempat singgah Kereta Wisata Ambarawa Tuntang.

Di sini penumpang dipersilakan untuk turun sejenak dan melakukan berbagai aktivitas kecil seperti fotografi. Mau ke kamar kecil pun dipersilakan. Namun diberi waktu 10 menit. Di sini lokomotif Diesel D30124 memutar arah kembali menuju Museum Kereta Api Ambarawa di sebelah barat.

Perjalanan Kembali ke Stasiun Ambarawa dengan Panorama yang Sama

10 menit telah berlalu, lokomotif telah berpindah posisi, Perjalanan Naik Kereta Wisata Ambarawa dimulai kembali. Nggak ada yang berubah seperti menuju Stasiun Tuntang. Panorama masih sama. Danau Rawapening dengan background Gunung Merapi, Merbabu, Telomoyo, dan Andong.

Coba Ambil Jendela Kanan, Nampak Gunung Ungaran

Posisi tempat duduk coba berpindah ke kanan (utara) dimana dominasi pemandangan sawah, ladang dan perbukitan. Nampak dari kejauhan Gunung Ungaran. Nah dengan penampakan itu boleh dibilang bahwa jalur kereta wisata Ambarawa Tuntang sebetulnya diapit oleh gunung.

4 gunung ditambah Danau Rawapening di sisi selatan dan utaranya ada Gunung Ungaran. Jalurnya sendiri memang datar. Karena segmen pegunungan sebetulnya baru dijumpai selepas Stasiun Jambu. Sayangnya untuk ke sana itu nggak mudah. Perjalanan kereta hanya tersedia dengan sistem sewa.

Tiba kembali di Stasiun Ambarawa

Setelah menempuh perjalanan 1 jam pulang pergi, perjalanan kereta wisata tiba kembali di Stasiun Ambarawa. Dengan demikian seluruh rangkaian perjalanan naik kereta wisata Ambarawa Tuntang selesai. Kereta memang akan diberangkatkan lagi. Lokomotif juga dipindah posisi kembali mengarah ke timur.

Mau Naik Lagi? Keluar Dulu dan Beli Tiket Lagi!

Namun karena tiket hanya berlaku untuk satu kali perjalanan pp, kalo mau naik lagi otomatis harus keluar dulu dan beli tiket kereta wisata Rp 100.000,00 berikut masuk museum Rp 20.000,00.

Tiket masuk yang dibeli di awal akan berakhir bila kita keluar dari museum. Wah jadi dobel dong ya? Makanya itu pintar-pintarlah mengatur waktu untuk menghindari hal tersebut.

Naik Kereta Wisata Ambarawa : On Time atau Hangus

Oh iya, tiket kereta wisata Ambarawa Tuntang itu berlaku sesuai jadwal perjalanan yang dipilih. On Time hukumnya wajib. Apabila ketinggalan di jadwal itu maka tiket nggak bisa digunakan untuk jadwal berikutnya. Dengan kata lain ya hangus. Juga kamu nggak bisa mengubah jadwal keberangkatan.

Perjalanan Kereta Wisata Ambarawa Tuntang juga on time. Secara nggak ada kereta lain yang melintas di jalur tersebut. Dari Bedono hingga Stasiun Tuntang adalah bagian dari Museum Kereta Api Ambarawa. Sehingga kereta wisata itulah satu-satunya yang beroperasi di sini.

Kesimpulan

Cukup membeli tiket Rp 100.000,00, ditambah Rp 20.000,00 untuk masuk museum, kamu udah bisa menikmati Perjalanan Naik Kereta Wisata Ambarawa Tuntang untuk perjalanan pulang pergi. Sepanjang perjalanan akan menikmati suguhan pemandangan Danau Rawapenging dengan latar Gunung Merapi, Merbabu, Telomoyo, dan Andong.

Nggak kalah eksotis juga ketika kereta menyeberangi Sungai Tuntang yang alirannya berasal dari Danau Rawapening dan terus mengalir melewati kabupaten Grobogan, Demak, hingga berakhir di Laut Jawa. Penampakan Gunung Ungaran bisa dinikmati ketika perjalanan kembali ke Stasiun Ambarawa dari jendela kanan.

Galeri Foto

Comments

Leave a Reply