Parkir Abu Bakar Ali Dibongkar : Kenangan Train Spotting

Parkir Abu Bakar Ali Dibongkar Kenangan Train Spotting

Parkir Abu Bakar Ali Dibongkar. Saat ini tengah dalam tahap pengosongan. Nantinya akan berganti jadi Ruang Terbuka Hijau. Tempat ini banyak meninggalkan kenangan tersendiri untuk kegiatan Train Spotting. Khususnya di Kota Jogja.

Pendahuluan

Kota Jogja memiliki beberapa lokasi untuk kegiatan Train Spotting. Biasanya kegiatan ini mengambil titik atau spot yang tak jauh dari Jalur Kereta Api. Utamanya di JPL. Karena disinilah yang paling ideal untuk kegiatan tersebut. Begitu sirine berbunyi, saat itu juga persiapan untuk mengambil gambar setiap kereta yang lewat.

Salah satu yang jadi favorit di Kota Jogja adalah JPL 3A-B di dekat Stasiun Tugu dan Malioboro. Tempat ini nyaris nggak pernah sepi. Karena berada di jantungnya Jogja. Apalagi kalo bukan Ring Satu Malioboro. Bila ditarik garis lurus lokasi ini tepat di Sumbu Filosofis antara Tugu Pal Putih dan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sebenarnya masih ada lokasi lain yang juga nggak jauh dari situ. Tapi sayang sekarang udah ditutup dan akan dibongkar untuk berganti menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dalam rangka memperkuat Sumbu Filosofis yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya UNESCO. Apakah Lokasi itu?

Parkir Abu Bakar Ali Dibongkar dan Munculkan Pro Kontra

Lokasi tersebut ialah Gedung Parkir Abu Bakar Ali. Lokasi ini tak bisa lepas dari Malioboro sebagai destinasi favorit wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Gedung ini dibangun dalam rangka untuk mengurangi kesemrawutan di Jalan legendaris itu. Untuk parkir kendaraan terutama Bus Pariwisata.

Bukan hanya untuk parkir. Di gedung ini pun banyak menjajakan souvenir hingga makanan dan minuman ringan. Jadi ada perputaran uang juga di situ. Nah bagi kalangan Train Spotter yang akan memfoto atau video Kereta Api yang lewat, Parkir Abu Bakar Ali merupakan favorit selain JPL 3A-B. Terlebih bila ingin mengabadikan momen kereta melintas di atas Viaduct Kewek.

Namun karena Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ingin kembalikan nilai sakral Sumbu Filosofis pasca penetapan UNESCO, gedung ini akan dibongkar. Tentu saja itu menimbulkan pro dan kontra. Walaupun gantinya Ruang Terbuka Hijau (RTH). Mengingat gedung itu telah banyak menghidupkan perekonomian sebagian masyarakat.

Bagi aktivitas Train Spotter, Gedung Parkir Abu Bakar Ali Dibongkar berarti kehilangan satu spot di Kota Jogja.

Terletak Di Sebelah Barat Viaduct Kewek

Parkir Abu Bakar Ali Dibongkar : Berdiri Sejak 2013

Gedung parkir ini pertama kali beroperasi pada tahun 2013. Pemerintah kota ingin agar Jalan Malioboro sebagai destinasi wisata favorit tak macet karena banyak kendaraan yang parkir. Terutama bus-bus Pariwisata yang banyak memakan tenpat. Sejak berdiri gedung ini telah menggerakan perekonomian sebagian masyarakat. Dari uang parkir hingga penjualan souvenir dan makan minuman.

Lebih Banyak Kendaraan Pribadi

Namun dalam perkembangannya, Parkir Bus Pariwisata juga dipindahkan ke lokasi yang agak sedikit jauh. Sehingga Gedung Parkir Abu Bakar Ali lebih banyak digunakan oleh kendaraan pribadi. Baik mobil dan sepeda motor. Begitu juga angkutan pariwisata seperti minibus masih bisa parkir di sini. Sedangkan bus Pariwisata banyak ditempatkan di Kilometer Nol dan Ngabean.

Lokasi Train Spotting Tengah Kota

Bukan hanya sebagai tempat parkir, Gedung Parkir Abu Bakar Ali ternyata juga dimanfaatkan untuk kegiatan Train Spotting. Apalagi bila mengambil spot timur yang mengarah langsung ke Viaduct Kewek dan Sinyal keluar arah Stasiun Lempuyangan. Pastinya mereka ada juga yang jajan di toko-toko yang ada di gedung tersebut.

Parkir Abu Bakar Ali Dibongkar : Terdampak Nilai Sakral Warisan Budaya UNESCO

Pada bulan Oktober 2023, UNESCO menetapkan Sumbu Filosofis sebagai warisan budaya. Nah disitulah Pemerintah Provinsi mulai menata kembali kawasan yang masuk dalam Sumbu Filosofis. Tentu saja sekitar Jalan Malioboro ikut terkena penataan tersebut. Misalnya beautifikasi Stasiun Tugu Jogja Pintu Timur.

Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi ternyata punya rencana untuk membangun semacam Ruang Terbuka Hijauh (RTH) untuk menjadikan wilayah tersebut lebih sehat. Sayang untuk mewujudkan itu sertia nilai sakral Sumbu Filosofis harus mengorbankan satu tempat dengan denyut ekonomi, Parkir Abu Bakar Ali.

Pro Kontra Karena Faktor Ekonomi

Parkir Abu Bakar Ali dibongkar untuk Ruang Terbuka Hijau ternyata menimbulkan Pro Kontra karena faktor ekonomi. Bagi sebagian orang, gedung parkir itu merupakan sumber penghidupannya. Sehingga dengan pembongkaran sudah pasti akan memutus sumber pendapatan tersebut. Disinilah pro kontra muncul di tengah masyarakat. Walaupun pemerintah akan menyediakan lahan pengganti.

Yang Penting Viaduct Kewek Tetap Terlihat

Train Spotter memang nggak ikut dalam barisan yang pro maupun kontra Gedung Parkir Abu Bakar Ali Dibongkar dan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Bagi Train Spotter toh masih ada lokasi lain di Kota Jogja yang bisa dijadikan tempat hunting kereta. Namun bila nanti gedung ini berubah jadi RTH,

Train Spotter tetap akan memanfaatkan RTH sebagai lokasi hunting. Karena yang penting masih tetap bisa melihat kereta yang melintas Viaduct Kewek di atas Kali Code. Tapi kalo yang terjadi justru sebaliknya. Kesulitan melihat momen itu, maka akan mencari alternatif lokasi lain.

Meninggalkan Kenangan Train Spotting

Saat ini Pemerintah Provinsi telah mengosongkan gedung Parkir Abu Bakar Ali. Pengosongan sebagai tahap awal sebelum melakukan proses pembongkaran. Banyak yang menggantungkan hidup dari sana, juga banyak kenangan bagi Train Spotter yang sering melakukan kegiatan Train Spotting di sini.

Kenangan Terakhir Train Spotting Dapat Vintage

Kesimpulan

Gedung Parkir Abu Bakar Ali Dibongkar Pemerintah Provinsi dalam rangka mengembalikan Nilai Sakral Sumbu Filosofis yang telah menjadi Warisan Budaya UNESCO. Nantinya akan berubah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pro kontra muncul karena banyak yang menggantungkan hidup dari lokasi tersebut.

Adapun Trains Spotter memang nggak ikut arus yang pro maupun kontra. Namun tetap aja Parkir Abu Bakar Ali banyak meninggalkan kenangan Train Spotting. Mengabadikan momen kereta menyeberangi Viaduct Kewek di atas Kali Code.

Comments

Leave a Reply