Kereta Api Ciremai : Konektivitas Priangan dan Pantura Barat

kereta api ciremai mild steel tersisa di priangan

Kereta Api Ciremai pernah mengalami perubahan rute dan layanan. Sebelum akhirnya melayani rute dari Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng ke Stasiun Bandung. Dengan campuran eksekutif dan ekonomi plus New Image. Sekarang jadi satu-satunya mild steel Non PSO di Tanah Priangan.

Pendahuluan

Kereta api rute Semarang Bandung memang bukan barang baru. Di tahun 1998 kita sempat mengenal ada Kereta Api Mahesa. Saat itu melayani rute dari Semarang ke Bandung via Stasiun Kroya. Namun karena okupansi minim, kereta ini berhenti dinas pada awal tahun 2000-an.

Tak lama berselang hadir Kereta Api Harina sebagai penerus. Dengan jalur yang dilewatinya berbeda dengan Mahesa. Harina melewati lintas Priangan Barat. Kemudian memutar kereta di Stasiun Cikampek dan masuk Jalur Kereta Pantura Barat menuju Semarang.

Rute kereta api Harina kemudian diperpanjang hingga Stasiun Surabaya Pasar Turi. Adapun yang khusus layani Semarang Bandung akhirnya ada lagi pada tahun 2016. Dengan memperpanjang rute salah satu kereta. Nah kereta apakah yang rutenya diperpanjang sampai Semarang?

kereta api ciremai persiapan melintas cimindi

Kereta Api Ciremai : Awalnya Bandung Cirebon PP

Kereta Api Ciremai mulai dinas pada 28 September 2013. Saat itu melayani rute Bandung Cirebon PP. Sebetulnya kereta dengan rute tersebut telah direncanakan sejak 3 Maret 2009. Rencananya akan memakai nama “Papandayan”. Sayang terjadi banyak penolakan dari banyak operator angkutan eksisting. Rute tersebut baru bisa terwujud 4 tahun kemudian.

awalnya bandung cirebon pakai ekonomi 106 penumpang

Kereta Api Ciremai : Campuran Eksekutif dan Ekonomi Plus 106 Penumpang

Pada tahun pertama beroperasi, kereta ini hadir dengan layanan campuran eksekutif dan ekonomi plus. Namun kereta ekonomi nya menggunakan sarana 106 penumpang layaknya kereta PSO. Waktu itu KA Malabar dan Harina juga masih memakai sarana 106 penumpang untuk layanan ekonomi plus nya. Keberadaan sarana ini hanya berlangsung selama kurang dari setahun.

Kereta Api Ciremai : Perpanjangan Rute ke Semarang (Eksekutif Bisnis)

Tanggal 11 Agustus 2014 layanan kereta ini berubah jadi campuran eksekutif bisnis. Tentunya dibarengi dengan kenaikan harga tiket. Pasalnya terdapat beda kapasitas kursi cukup signifikan dari 106 ke 64 penumpang. Sedangkan di sisi lain kereta ini juga tengah menghadapi ancaman keberadaan Tol Cipali. Dimana waktu tempuh Bandung Cirebon bisa lebih singkat dari sebelumnya.

Ancaman baru tersebut seolah dijawab dengan perpanjangan rute ke Semarang pada 3 Oktober 2016. Kebetulan permintaan untuk segmen Semarang Bandung juga tinggi dan waktu itu hanya mengandalkan Harina. Perpanjangan ikut merubah kepemilikan kereta dari Dipo Induk Cirebon (CN) ke Semarang Poncol (SMC).

Rute baru Semarang Bandung PP ternyata turut mengerek minat penumpang. Bahkan PT KAI sampai menjalankan perjalanan Kereta Api Ciremai Tambahan untuk perjalanan pagi sekitar tahun 2019.

sempat pakai kereta bisnis sekarang ekonomi plus new image

Pandemi Covid-19 dan Kembalinya Ekonomi Plus (Kali Ini New Image)

Sayang masa-masa indah kereta ini seolah berhenti di bulan Maret 2020. Sebabnya nggak lain dan nggak bukan ialah Pandemi Covid-19. Bukan hanya kereta ini, dunia perkeretaapian secara umum ikut merasakan dampak besar dari wabah tersebut. Perkeretaapian Indonesia seolah kembali ke titik nadir.

Kereta Api Ciremai sempat menghadapi ancaman lain pada pertengahan tahun 2021. Adalah KA Baturraden Ekspres yang waktu itu diluncurkan dengan rute hampir identik. Bahkan menggunakan sarana eksekutif bisnis milik Ciremai.

Namun pemain baru itu hanya bertahan sebentar. Selain okupansi minim, lonjakan kasus positif dan kematian membuat pemerintah kembali lakukan pembatasan ketat. Kali ini dalam wujud PPKM Level 4.

Barulah setelah kasus turun dan vaksinasi gencar, kereta ini akhirnya bisa kembali beroperasi. Namun hanya kebagian satu perjalanan yakni sore hari. Sekali lagi kereta ini harus mengalami perubahan layanan. Ekonomi Plus kembali gantikan kereta bisnis. Bedanya kali ini ekonomi plus New Image yang kapasitas 80 penumpang seperti kereta ekonomi premium.

Andalan Konektivitas Priangan dan Pantura Barat

Kereta Api Ciremai masih beroperasi hingga kini. Okupansinya juga lumayan bagus. Boleh jadi masyarakat Semarang dan Pantura memang menginginkan konektivitas langsung dan cepat ke Bandung Raya. Nggak heran bila kereta ini menjadi andalan.

Belum lagi warga Pantura Barat yang melakukan perjalanan pendek seperti dari Semarang ke Stasiun Tegal dan sebaliknya. Jadi bisa membackup layanan aglomerasi seperti KA Kamandaka dan Kaligung.

berangkat stasiun tegal

Satu dari Dua Mild Steel Tersisa di Priangan (Non PSO)

Ada hal unik yang dimiliki oleh Kereta Api Ciremai. Sebagai kereta komersial non-PSO kini jadi satu dari dua mild steel yang tersisa. Saat ini sarana berbody stainless steel yang mayoritas Gen-1 ditambah New Generation milik Kereta Api Lodaya mendominasi KA Jarak Jauh komersial di Tanah Priangan.

Kereta mild steel non-PSO lainnya yang masih dinas ialah KA Pasundan. Hingga saat ini masih menggunakan sarana ekonomi 106 penumpang. Rolling dengan KA Kahuripan. Jika KA Pasundan mewakili Priangan Timur, maka Ciremai menjadi perwakilan mild steel untuk Priangan Barat.

Kesimpulan

Kereta Api Ciremai bermula dari wacana pada 3 Maret 2009 menghubungkan Bandung dan Cirebon. Namun hal itu baru terlaksana di 28 September 2013 dengan layanan eksekutif dan ekonomi plus (106 penumpang). Kemudian terjadi upgrade pada 11 Agustus 2014 jadi campuran eksekutif dan bisnis.

Keberadaan Tol Cipali yang mengancam keberlangsungan rute Bandung Cirebon ditambah adanya permintaan tinggi segmen Semarang Bandung membuat rute perjalanannya diperpanjang hingga Semarang (3 Oktober 2016). Bersamaan dengan itu kepemilikan pun berubah dari Cirebon (CN) ke Semarang Poncol (SMC).

Pernah mengalami masa keemasan pada tahun 2019 hingga Pandemi Covid-19 mengembalikannya ke titik nadir. Kereta ini hadir kembali di Gapeka 2021 dengan kembalinya layanan ekonomi plus. Namun kali ini menggunakan sarana new image kapasitas 80 penumpang.

Kereta ini masih menjadi andalan terutama dalam hal konektivitas Priangan dan Pantura Barat. Menjadi satu dari dua KA Jarak Jauh Non-PSO di Tanah Priangan yang masih gunakan sarana Mild Steel.

Comments

Leave a Reply