Kereta Dari Wonogiri ke Solo : Railbus Berjalan Mundur?

Perjalanan Kereta dari Wonogiri ke Solo. Selesai melihat upgrade lintas Wonogiri dan stasiun-stasiunnya. Namun karena hanya kereta 3 yang masih kosong, jadilah kebagian kursi berlawanan arah. Seolah Railbus Batara Kresna berjalan mundur.

Pendahuluan

Perjalanan Railbus Solo Wonogiri telah tiba di tujuan akhir, Stasiun Wonogiri. Dimana stasiun inipun telah direnovasi peronnya. Kali ini menggunakan peron tinggi. Sama juga seperti tahun 2022, begitu nyampe mesti siap-siap lagi untuk balik ke Kota Surakarta. Tentu dengan menaiki kereta yang sama.

Bila pada tahun 2022 menggunakan sarana KRDE ME 204, maka kali ini sarana aslinya dalam wujud Railbus. Satu rangkaian terdiri dari 3 kereta. Nah pada saat kembali inilah harus merasakan Railbus Batara Kresna yang seolah berjalan mundur. Kenapa bisa begitu?

Dari Wonogiri ke Solo : Kondisi Sarana Railbus

Sarana Railbus Batara Kresna hanya terdiri dari 3 kereta. Tentu ini berbeda dengan ME 204 sebelumya. Udah itu kereta terdepan akan berjalan mengikuti laju Railbus kecuali kursi pojok depan. Kereta tengah setengah maju dan setengah mundur. Kereta terakhir hampir semuanya berjalan mundur dan hanya kursi ujung belakang yang searah.

Nah kondisi inilah yang berpotensi membuat sebagian penumpang terlebih di kereta terakhir harus merasakan berjalan mundur. Kondisi Railbus Batara Kresna itu sendiri saat perjalanan lumayan penuh.

Dari Wonogiri ke Solo : Kereta Paling Belakang Beneran Mundur

Di Stasiun Wonogiri semua kursi yang berjalan searah telah terisi penuh. Tinggal menyisakan yang berlawanan arah. Terutama kereta paling belakang. Sehingga mau nggak mau harus menempati kursi mundur tersebut. Ini juga jadwal perjalanan terakhir dari KA Batara Kresna. Okelah, prinsipnya dapat dulu dan bisa balik ke Kota Surakarta.

Singkat cerita kereta pun berangkat. Sejak dari awal perjalanan udah duduk dalam kondisi mundur. Wah apa nggak pusing itu ya? Abis mau gimana lagi.

masih dengan kereta yang sama

Dari Wonogiri ke Solo : Spot Masih Sama, Cuma Didominasi Sawah

Secara umum perjalanan balik Kota Surakarta masih sama seperti ketika berangkat. Terutama untuk segmen Stasiun Wonogiri hingga Stasiun Solo Kota. Namun karena mengambil jendela kanan dari arah kereta pemandangan sedikit berbeda. Dimana kali ini lebih banyak dominasi sawah.

Stasiun persinggahan sama, Pasar Nguter dan Sukoharjo. Dua kali Sungai Bengawan Solo diseberangi. Bedanya untuk kali ini nggak bisa melihat Gunung Sepikul seperti ketika awal berangkat. Hanya Gunung Buthak saja yang memang posisinya di sisi kanan arah kereta.

sayangnya harus berjalan mundur

Tiba Stasiun Solo Kota Tapi Nggak Turun

Tanpa terasa perjalanan kereta dari Wonogiri ke Solo telah tiba di Stasiun Solo Kota. Nah stasiun inilah yang jadi titik awal keberangkatan Railbus Solo Wonogiri sebelumnya. Hanya untuk kali ini nggak turun di situ. Perjalanan akan lanjut sampai tujuan akhir Stasiun Purwosari. Habis ini akan melewati spot yang menjadi keunikan Kota Surakarta.

Segmen Slamet Riyadi

KA Batara Kresna berangkat dari Stasiun Solo Kota. Selanjutnya melintas di tengah jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta. Segmen ini merupakan keunikan yang hanya bisa dijumpai di sini. Kerera berjalan bersama dengan kendaraan lain di jalan utama.

Segmen Slamet Riyadi ini sebenarnya telah menggunakan rel R54 standard lintas utama. Namun sayang kereta yang melintas terkena pembatasan (Taspat) dan hanya boleh melaju 20 km/jam.

Inilah yang dirasakan pada perjalanan ini. Bahkan dengan taspat itupun masih suka menyenggol kendaraan lain. Seperti di sini, kereta sempat berhenti karena diduga menyenggol sesuatu yang menghalanginya.

segmen slamet riyadi ciri khas kota surakarta

Kereta dari Wonogiri ke Solo : TIba di Stasiun Purwosari

Tak perlu menunggu waktu lama kereta bisa berangkat lagi. Kemudian memotong Jalan Slamet Riyadi untuk selanjutnya masuk Stasiun Purwosari. Akhirnya perjalanan dari Wonogiri ke Solo pun tiba di tujuan akhir Stasiun Purwosari.

kereta dari wonogiri ke solo tiba di stasiun purwosari

Kesimpulan

Perjalanan Kereta dari Wonogiri ke Solo berjalan mundur karena menempati kereta paling belakang. Posisi tempat duduk di sana memang berlawanan dengan arah Railbus Batara Kresna. Sarana Railbus ini sendiri hanya terdiri dari 3 kereta. Paling belakang berlawanan seluruhnya kecuali kursi paling pojok belakang dekat kabin masinis.

Perjalanan kali ini nggak turun di Stasiun Solo Kota. Lanjut sampai dengan akhir Stasiun Purwosari. Melewati segmen Slamet Riyadi yang jadi keunikan dan ciri khas Kota Surakarta.


Comments

Leave a Reply