Stasiun Purwosari Solo yang dikenal sebagai pemberhentian kereta ekonomi ternyata memiliki 5 layanan. Disamping itu juga punya 2 percabangan. Kemana aja itu ya?
Pendahuluan
Walaupun berada di Lintas Kereta Api Mataram yang notabene adalah lintas utama selatan Pulau Jawa, pembahasannya masih satu paket dengan KA Batara Kresna dan stasiun yang dilewatinya.
Setelah terakhir membahas Stasiun Solo Kota yang meskipun berada di wilayah kota namun hanyalah stasiun kecil. Kini saatnya beranjak melewati Jalan Slamet Riyadi untuk menuju sebuah stasiun besar dan penting di jalur selatan.
Stasiun Terbesar Kedua Di Kota Solo
Merupakan stasiun terbesar kedua di Kota Solo. Terutama selepas meneripa limpahan pengalihan layanan KA Prameks ketika masih layani segmen Lintas Kereta Api Mataram Jogja Solo dan ekonomi reguler bersubsidi dari Stasiun Solo Jebres.
Stasiun Purwosari Solo di Jalan Utama
Inilah Stasiun Purwosari Solo. Meskipun memang nggak bisa dilepaskan dari KA Batara Kresna dan sejumlah stasiun yang terkait dengannya. Saat ini memiliki peranan penting di jalur selatan. Terlebih posisinya pun lebih strategis. Berada di Pusat Kota sekaligus jalan utama Surakarta.
Stasiun Purwosari Solo Punya 5 Layanan
Awalnya memang begitu identik dengan pemberhentian kereta ekonomi. Terutama yang bersubsidi. Namun lebih dari itu ternyata punya 5 layanan sekaligus. Selain KAJJ, Purwosari melayani perjalanan KRL Joglo dan KA Bandara Adi Soemarmo (BIAS).
Kemudian tentu saja KA Batara Kresna dengan tujuan akhir Stasiun Wonogiri. Melewati jalur yang sedemikian unik. Terutama sebelum memasuki Stasiun Solo Kota atau juga dikenal Sangkrah.
Nah selain semua kereta reguler ternyata Stasiun Purwosari Solo melayani perjalanan KA Wisata Jalandara yang ditarik lokomotif uap. Walaupun hanya berjalan hari Minggu. Itupun bila kuotanya terpenuhi. Perjalanannya pun hanya sampai Stasiun Solo Kota.
Stasiun Purwosari Solo Punya 2 Percabangan
Boleh jadi ini yang nggak terpikirkan di benak kita semua. Kok bisa ya ada dua percabangan. Kalo dipikir jalurnya kemana aja ya? Salah satunya jelas menuju Stasiun Sukoharjo, Stasiun Pasar Nguter hingga Wonogiri.
Tapi percabangan lainnya itu? Iya dahulu stasiun ini punya percabangan ke Boyolali. Dimana awalnya merupakan jalur Tram Kuda. Namun seiring berjalan waktu dirubah jadi lebih modern. Terlebih setelah diakuisisi oleh NISM.
Sedikit info, Stasiun Purwosari Solo awalnya didirikan oleh NISM (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatchappij). Bagian dari segmen Semarang โ Vortenslanden. Membentang sampai Yogyakarta kemudian memiliki percabangan lagi ke Bantul dan Magelang.
Sayangnya jalur ini telah ditutup total sejak pertengahan tahun 1970-an. Alasannya pasti klasik lah. Apalagi kalo bukan persaingan melawan ban karet. Bahkan lintas cabang inipun seolah terlupakan begitu saja.
Terlepas dari itu semua, pada dasarnya dengan memiliki 5 perjalanan kereta api dan 2 jalur percabangan, udah cukup untuk menyebut bahwa ini adalah stasiun besar dan vital. Meskipun bukan yang terbesar. Karena ada lagi ya. Tunggu aja pembahasannya.
Kesimpulan
Stasiun Purwosari Solo memiliki 5 layanan perjalanan kereta api ditambah 2 jalur percabangan. Mulai dari Jarak Jauh, KRL Joglo, Kereta Bandara Adi Soemarmo (BIAS), KA Batara Kresna, hingga Kereta Wisata Jalandara.
Untuk percabangannya disamping ke Stasiun Wonogiri juga pernah ada menuju Boyolali. Sayangnya lintas tersebut telah non aktif sejak pertengahan 1970-an. Bahkan keberadaannya pun seolah terlupakan. Walaupun begitu udah cukup menyebut ini sebagai Stasiun Terbesar Kedua di Kota Solo dan vital.
Leave a Reply