Kereta Vintage adalah lokomotif yang menggunakan livery lawas. Biasanya livery seperti ini dipakai armada langsiran. Namun dalam rangka branding, KAI juga menggunakannya untuk beberapa penarik kereta api Jarak Jauh. Utamanya CC 201 milik Dipo Semarang Poncol (SMC)
Livery jadul memang jadi kenangan tersendiri buat generasi jadul tentunya. Namun lebih dari itu merupakan bagian dari sejarah perkeretaapian itu sendiri. Dulu namanya kereta api pasti identik dengan warna dasar krem dipadu dengan warna hijau. Contohnya di era DKA (Djawatan Kereta Api). Semua kelas kereta dipakaikan livery krem hijau matching dengan loko CC 200 nya yang memakai livery serupa.
Namun seiring berjalannya waktu, livery krem hijau yang selaras dengan lokomotif kala itu lebih banyak dipakai kereta ekonomi (di masanya disebut CW atau kelas 3). Perlu dibedakan juga bahwa livery seperti ini sebetulnya ada dua. Pertama warna dasar hijau. Ini seperti umum di kereta-kereta era DKA bahkan DKARI.
Ada lagi yang warna dasar krem dengan stripping hijau ditengahnya. Nah ini yang banyak ditemui di era PNKA dan PJKA. Biasa digunakan rangkaian kereta ekonomi. Sedangkan untuk kereta bisnis (BW/kelas 2) dan eksekutif (AW/kelas 1) memakai warna dasar krem dipadu orange tua (red orange).
Before We Go
Konten ini merupakan pembaruan dari dua konten yang sebelumnya tayang di situs Manglayang ID katagori Transportasi Umum dengan judul Livery Vintage Lokomotif KAI CC 201 83 31 SMC dan Mereka Juga Vintage, Bukan Punya SMC itu doang.
Bagi kamu yang penasaran dengan konten aslinya bisa di download di sini: Livery Vintage Lokomotif KAI
Kereta Vintage di KA Feeder Purworejo
Dulu waktu jalur KA Kutoarjo Purworejo masih beroperasi, lokomotif penariknya kadang gunakan livery vintage. Uniknya lagi loko tersebut juga kerap digunakan sebagai lokomotif langsir di Stasiun Kutoarjo. Jalur kereta tersebut berhenti beroperasi tahun 2010 karena kondisi lintasan yang udah tua dan kerugian operasional Feeder.
Meski terlihat penuh dan banyak peminat, tarif yang diterapkan untuk jarak sejauh 12 km itu nggak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan. Ditambah kondisi jalurnya juga unsafety. Lintas cabang itu masih berstatus non-aktif hingga kini. Memang belum sampe diokupasi seperti kebanyakan lintas cabang yang non aktif di tahun 1970 hingga 80-an. Tapi rel yang hilang pun udah ada.
Lokomotif Langsir Stasiun Manggarai
Kereta Vintage juga identik dengan lokomotif langsir. Paling terlihat di Stasiun Manggarai. Menggunakan lokomotif jenis BB 303. Aslinya loko tersebut milik Dipo Tanah Abang (THB). Namun kerap wara wiri antara Balai Yasa Manggarai dan Stasiun Manggarai.
Selain BB 303 itu ada lagi BB 300. Keberadaan lokomotif BB 303 di Balai Yasa Manggarai tentu saja jauh lebih unik daripada vintage yang udah sering membawa rangkaian kereta api jarak jauh (KAJJ).
Sebab dengan BB 303 berlivery vintage seolah akan membuat kita selalu mengingat sebuah sejarah kelam pada tanggal 19 Oktober 1987. Dark History itu dikenal dengan nama Tragedi Bintaro 1. Sebuah kecelakaan kereta api terbesar di Indonesia. Memakan korban jiwa 150 penumpang meningga dunia. Sebagian besar dalam kondisi mengenaskan.
BB 303 sendiri masih ada yang beroperasi reguler. Tepatnya di Divre 2 Sumatera Barat. Biasa dinas bersama KA Sibinuang di rute Padang – Pariaman – Naras PP. Namun untuk di Jawa itu udah jarang banget. Paling banter ya buat langsiran seperti di Stasiun Manggarai. Dan yang di Sumbar juga bukan vintage.
Kereta Vintage Jarak Jauh Milik Dipo Semarang Poncol (SMC)
Tentu saja selain yang pernah dipake narik Feeder Purworejo ataupun biasa untuk langsiran di Stasiun Manggarai, kereta vintage paling fenomenal adalah milik Dipo Semarang Poncol (SMC). Lokomotif CC 201 83 31 SMC ini pernah beberapa kali dinas membawa kereta api jarak jauh (KAJJ)
Bahkan KAJJ sekelas KA Argo Sindoro pernah ditarik lokomotif ini. Setelahnya loko ini pernah membawa rangkaian KA Matarmaja rute Malang – Stasiun Jakarta Pasar Senen. Satu hari pernah juga mengarungi bumi Priangan Barat ketika sang kereta vintage berdinas membawa KA Serayu dari Stasiun Jakarta Pasar Senen hingga Stasiun Kiaracondong.
Ini terbilang sedikit unik karena loko CC 201 83 31 ini nggak sampai full trip ke Purwokerto. Namun berganti lokomotif ketika tiba di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung. Keberadaan CC 201 83 31 SMC di Tanah Priangan Barat menjadikannya cukup fenomenal. Banyak yang memburu keberadaannya.
Tapi mau gimanapun fenomenalnya si CC 201 punya Semarang ini, namanya kereta vintage tetaplah vintage. Sesuai dengan warna liverynya. Sekalipun itu cuma sekedar armada lokomotif langsir, penarik feeder atau kereta wisata.
Leave a Reply