Stasiun Gubug Grobogan jadi bagian dari jalur kereta pantura Semarang dan Surabaya. Mencuat karena tragedi kecelakaan kereta api tahun 2006. Sekarang simpan kereta ex-ABA dan hanya layani KA Kedungsepur.
Prologue
Seperti telah disebut dalam pembahasan sebelumnya tentang Stasiun Ngrombo Purwodadi, kabupaten Grobogan sebagai bagian dari aglomerasi Kedungsepur memiliki beberapa stasiun kereta api.
Salah satunya adalah Tanggung, tertua di Indonesia bersama Stasiun Alastua di Semarang Timur dan Stasiun Brumbung Demak. Namun terdapat satu di sisi Jalur Kereta Pantura. Biasanya kalo naik KA Kedungsepur, jaraknya kurang lebih satu petak dari Brumbung.
Stasiun Gubug Grobogan: Dibangun NISM 1924
Namanya Stasiun Gubug Grobogan. Dibangun oleh NISM sebagai bagian dari jalur kereta pantura sisi timur antara Semarang dan Surabaya. Awalnya kurang ada minat untuk membangun jalur kereta api di sini.
Tapi setelah ditemukan cadangan minyak bumi di Cepu, NISM membangun jalur baru dari Surabaya ke Semarang via Gundih yang beroperasi tahun 1903. Karena adanya kebutuhan konektivitas langsung antar kedua kota tanpa transit, tahun 1924 NISM membangun jalur baru dari Gambringan dimana stasiun ini menjadi bagian di dalamnya.
Stasiun Gubug Grobogan: Kertajaya vs Sembrani
Boleh dibilang nama stasiun ini kurang begitu terkenal. Apalagi ketika jalur kereta pantura masih single track hanya dianggap sebagai stasiun kecil. Tempat untuk persilangan dan susulan kereta.
Stasiun ini menjadi cukup terkenal sejak tanggal 15 April 2006. Tepatnya ketika terjadi insiden antara KA Kertajaya dengan Sembrani. Waktu itu KA Kerjajaya berhenti di sini menunggu disusul Gumarang dan Sembrani. Susulan pertama lancar.
Kru Kertajaya kemudian memajukan kereta secara perlahan. Niatnya mau melihat wesel. Mendapati belum aman lantas kembali memundurkan kereta. Sayangnya di saat proses itulah datang KA Sembrani dan langsung menabrak Kertajaya. Memakan korban 14 meninggal dunia dan 26 luka-luka.
Untuk kecelakaannya sendiri inSyaaAlloh nanti akan dibahas dalam pembahasan tersendiri. Karena bakalan panjang kalo di sini.
Stasiun Gubug Grobogan: Sedikit Susul Silang
Setelah jalur kereta pantura seluruhnya double track, kegiatan silang dan susul jadi lebih sedikit. Paling hanya KA Ambarawa Ekspres menyusul KA Kedungsepur di sini. Bila dilihat di timetable KA Kedungsepur berhentinya agak lama di sini.
Layani KA Kedungsepur dan Simpan Kereta Ex ABA
KA Kedungsepur jadi satu-satunya layanan yang tersedia di Stasiun Gubug Grobogan. Disamping itu stasiun juga menyimpan rangkaian Kereta Ex ABA yang telah berstatus konservasi sebanyak satu trainset. Ditambah satu kereta KMP3 yang juga konservasi.
Nah lokasi kecelakaan pada tanggal 15 April 2006 itu sekarang tertutup oleh satu rangkaian Kereta Ex ABA dan satu unit KMP3. Selain di sini, bekas rangkaian kereta terbaik di Indonesia tersebut juga ada di Stasiun Brumbung Demak.
Kesimpulan
Stasiun Gubug Grobogan adalah bagian dari jalur kereta pantura antara Semarang dan Surabaya yang dibangun NISM. Pembangunan dilatarbelakangi penemuan cadangan minyak bumi di Cepu dan kebutuhan adanya konektivitas langsung tanpa transit antar kedua kota di tahun 1924.
Nama stasiun ini mencuat setelah terjadi kecelakaan antara KA Kertajaya dan Sembrani yang menewaskan 14 orang dan melukai 26 lainnya tanggal 15 April 2006. Setelah semua jalur double track, kegiatan susul silang hanya KA Ambarawa Ekspres yang menyusul KA Kedungsepur. Dimana ini juga satu-satunya layanan di sini.
Sempat mencuat karena kecelakaan maut, stasiun ini juga menyimpan bekas rangkaian kereta terbaik di Indonesia ditambah satu unit KMP3 yang statusnya telah konservasi. Trainset tersebut adalah Kereta Ex ABA.
Jadwal KA Stasiun Gubug Grobogan
Untuk jadwal perjalanan kereta api di Stasiun Gubug Grobogan, karena hanya layani perjalanan KA Kedungsepur, bisa dilihat di konten ini: Jadwal KA Kedungsepur 2023 : Perjalanan Pagi dan Sore.
Leave a Reply