Stasiun Brumbung Demak merupakan satu-satunya stasiun aktif sekaligus pintu masuk kabupaten tersebut. Termasuk dalam barisan tertua di Indonesia. Punya posisi strategis termasuk percabangan ke Solo.
Prologue
Kabupaten Demak Jawa Tengah punya jaringan kereta api. Pernah pula ada stasiun di sana. Tapi sayangnya kebanyakan berada di lintas non aktif yang entah kapan akan direaktivasi. Meskipun begitu Demak ternyata masih memiliki stasiun aktif, penting, dan punya posisi strategis saat ini.
Apa Nama Stasiun Demak?
Seperti udah disebut di atas, Kabupaten Demak memang pernah punya jaringan kereta api. Termasuk bagian dari jarinyan milik operator swasta SJSM (Semarang Juwana Stroomtram Maatschappij). Sayangnya sejak 1986 lintas tersebut telah berstatus non-aktif. Bahkan kabarnya nggak ada rencana reaktivasi.
Meskipun begitu secara umum Kabupaten Demak masih memiliki stasiun aktif dan penting. Karena merupakan bagian dari Jalur Kereta Pantura di sisi timur. Stasiun Demak yang masih aktif itu namanya Stasiun Brumbung Demak.
Demak Apakah Ada Stasiun Kereta Api?
Jawabannya tentu saja iya, namanya Stasiun Brumbung Demak. Termasuk bagian dari Kabupaten Demak. Nggak jauh dari Pasar dan Fly Over Ganefo. Meskipun berbeda dengan aslinya yang dioperasikan SJSM, stasiun ini masuk katagori kelas 2. Itu artinya udah bisa dikatagorikan stasiun besar.
Stasiun Brumbung Demak : Satu-Satunya Masih Beroperasi
Nah jawaban dari dua pertanyaan di atas bisa kita buat semacam kesimpulan kecil bahwa Stasiun ini menjadi satu-satunya yang masih beroperasi di Kabupaten Demak. Terlepas dari posisinya yang merupakan bagian dari lintas utama.
Ini juga jawaban ya bagi yang bertanya apakah Stasiun Brumbung masih beroperasi. Saat ini terdapat 4 kereta yang dilayani di sini. Rinciannya 2 KAJJ, 1 Aglomerasi, dan 1 Komuter Lokal. Kereta Api Banyubiru dan Brantas dilayani di sini. Namun untuk Brantas hanya arah Stasiun Blitar.
Stasiun ini jadi salah satu pemberhentian KA Joglosemarkerto. Rangkaian kereta aglomerasi yang punya pola perjalanan memutari Jawa Tengah. Adapun kereta komuternya ialah KA Kedungsepur.
Stasiun Brumbung Demak : Pintu Masuk dan Posisi Strategis
Dengan memiliki 4 layanan perjalanan kereta api dan posisinya yang berada dekat dengan Pasar Ganefo menjadikan stasiun ini punya nilai penting dan strategis. Apalagi satu-satunya yang aktif di Kabupaten Demak juga ikut membuatnya menjadi pintu masuk ke sana. Termasuk buat traveler yang mau ziarah ke Masjid Agung Demak naik kereta api.
Stasiun Brumbung Demak : Tertua Di Indonesia
Bersama dengan Stasiun Alastua, Samarang NIS, dan Tanggung, Stasiun Brumbung Demak jadi salah satu stasiun tertua di Indonesia. Mulai beroperasi tanggal 10 Agustus 1867 merupakan bagian dari jalur kereta api pertama di Indonesia yang menghubungkan Semarang dan Tanggung di Kabupaten Grobogan. Dibangun oleh NISM.
Kemudian NISM memperpanjang jalur ini hingga Solo dan Jogja. Sehingga sebagian wilayah Kedungsepur akhirnya bisa terhubung dengan Lintas Kereta Api Mataram (Vortenslanden). Sedikit info bila merujuk pada wilayah tempat jalur kereta pertama dibangun, Semarang dan Demak bagian dari Kedungsepur.
Percabangan ke Solo
Sekarang Stasiun Brumbung Demak jadi bagian dari Jalur Kereta Pantura di sisi timur yang menghubungkan Semarang dan Surabaya. Namun stasiun ini punya percabangan ke Solo. Bahkan jalur ini lebih dulu dibangun dan beroperasi sebagai jalur pertama di Indonesia. Sebelum NISM membangun lintas Semarang – Surabaya (1924)
Punya percabangan ke Solo artinya juga mencakup konektivitas dengan Lintas Kereta Api Mataram (Vortenslanden). Semakin memperkuat posisi strategis stasiun utama di Kabupaten Demak ini.
Menyimpan Kereta Ex ABA
Ternyata Stasiun Brumbung Demak juga menyimpan kereta ex ABA di salah satu jalurnya. Kondisinya jelas miris banget. Sejak kedatangan rangkaian stainless steel membuatnya terpinggirkan. Lalu terkena dampak Pandemi Covid-19 sebelum berakhir dalam status konservasi di stasiun ini dan sebagian lagi di Gubug.
Apakah keberadaan kereta yang pernah jadi terbaik di Indonesia ini menjadi salah satu daya tarik? Bisa jadi iya, seperti Stasiun Purwakarta yang sampai punya image sebagai ”kuburan” KRL Ekonomi Rheostatik dan lainnya yang pernah hampir 40 tahun melayani Masyarakat Jabodetabek.
Makanya nggak usah heran andai saja kereta ex ABA masih dikonservasi di sini akan muncul kesan bahwa satu-satunya stasiun aktif di Demak jadi kuburan kereta terbaik di Indonesia. Kereta ex ABA di sini terdiri dari satu rangkaian cukup lengkap.
Kesimpulan
Saat ini, Stasiun Brumbung Demak jadi satu-satunya stasiun aktif di kabupaten tersebut. Lebih dari itu juga merupakan nama stasiun di Demak. Walaupun masih ada yang lain tapi statusnya non-aktif dan kemungkinan nggak masuk rencana reaktivasi.
Punya nilai strategis karena dekat Pasar Ganefo juga pintu masuk utama menuju Demak termasuk bagi para peziarah Masjid Agung Demak yang menggunakan kereta api. Masuk barisan stasiun tertua di Indonesia. Meski bagian dari Jalur Kereta Pantura, stasiun ini punya percabangan ke Solo dan Lintas Kereta Api Mataram (Vortenslanden).
Leave a Reply