Trip Kereta Api Kedungsepur rute Semarang Ngrombo PP. Trainsetnya terbilang unik dan tinggal ini aja. Naik dan turun di stasiun berbeda. Sekaligus menelusuri jalur pantura NISM dengan pemandangan sawah dan bekas kereta terbaik di Indonesia.
- Prologue
- Tertinggal Etape Terakhir : Jalur Kereta Pantura
- KA Kedungsepur : The One And Only
- Trip Kereta Api Kedungsepur : Berangkat Poncol Balik Turun Tawang
- Trip Kereta Api Kedungsepur : Berangkat Stasiun Semarang Poncol
- Lewat Dipo Semarang Poncol : Oh Ternyata
- Trip Kereta Api Kedungsepur : Berhenti Semarang Tawang Bank Jateng
- Stasiun Kecil Bernama Alastua
- Trip Kereta Api Kedungsepur : Stasiun Aktif di Demak
- Stasiun Gubug Ternyata Ketemu Kereta ex ABA
- Stasiun Karangjati Di Tengah Sawah
- Trip Kereta Api Kedungsepur : Banyak Turun di Sedadi
- Stasiun Ngrombo, Welcome To Purwodadi
- Trip Kereta Api Kedungepur Menunggu Balik Kanan
- Trip Kereta Api Kedungsepur Duduk Di Hot Seat
- Trip Kereta Api Kedungsepur Masih Terang Sampai Karangjati
- Udah Gelap dan Ternyata Ketemu Lebih Banyak
- Trip Kereta Api Kedungsepur : Tiba Semarang Tawang Bank Jateng
- Jalur Kereta Pantura Peninggalan NISM
- Kesimpulan
- Tarif dan Jadwal KA Kedungsepur
- Galeri Foto
- Video Trip Kereta Api Kedungsepur
Prologue
Ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan Java Rail Tour edisi Joglosemar. Tentunya nggak bisa dilepaskan dari perjalanan Kereta Api Bandung Semarang dan kunjungan ke Museum Lawang Sewu Semarang. Karena momen perjalanan ini selepas dua aktivitas tersebut.
Tertinggal Etape Terakhir : Jalur Kereta Pantura
Sayangnya ketika telah tuntas dengan pembahasan Museum Lawang Sewu, ada yang tertinggal dari rangkaian Kereta Api Bandung Semarang. Bagian terakhir atau etape ke-6 yakni Jalur Kereta Pantura. Dimana perjalanan dari Stasiun Tegal ke Semarang Tawang Bank Jateng dengan KA Kamandaka.
Padahal sebelum membahas trip dari Semarang ke Purwodadi kali ini related banget sama etape ke-6 itu. Tentunya karena sama-sama di jalur Pantura. Namun dalam sejarahnya berbeda operator. Bahkan sebelumnya kedua lintas terpisah, nggak nyambung.
KA Kedungsepur : The One And Only
Perjalanan kali ini dari Semarang ke Purwodadi via Stasiun Ngrombo dan sebaliknya. Menaiki KA Kedungsepur dimana kereta ini punya keunikan dari sisi rangkaiannya. Benar berbeda dengan kebanyakan kereta komuter saat ini.
Rangkaiannya menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD). Tapi kalo bicara soal ini, KA Prameks yang kini melayani rute Stasiun Kutoarjo ke Yogyakarta juga menggunakan KRD. Begitupula beberapa kereta bandara. Bahkan KA Batara Kresna pun terkadang menggunakan unit KRD.
Lantas dimana letak keunikan trainset yang dipakai KA Kedungsepur? Tentunya dari jenisnya, dimana KA Kedungsepur menggunakan trainset KRD MCW 302 buatan Nippon Sharyo Jepang tahun 1980 yang telah dirombak total. Bahkan saking istimewanya trainset ini nggak bisa dilepaskan dari KA Kedungsepur. Bisa dibilang The One And Only.
Trip Kereta Api Kedungsepur : Berangkat Poncol Balik Turun Tawang
Seperti apa sih sensasi naik satu-satunya KRD MCW 302 yang masih tersisa dan beroperasi komersial saat ini (walaupun rombakan) ? Yuk disimak urutan Trip Kereta Api Kedungsepur Semarang – Purwodadi PP :
Trip Kereta Api Kedungsepur : Berangkat Stasiun Semarang Poncol
Perjalanan kali ini mulai dari Stasiun Semarang Poncol. Ini adalah stasiun terbesar kedua di Kota Semarang. Identik dengan perjalanan kereta ekonomi, komuter, dan aglomerasi. Walaupun demikian sebagian kereta ekonomi justru berhenti di Semarang Tawang Bank Jateng. Khususnya yang lanjut arah Stasiun Solo Jebres dan Madiun.
KA Kedungsepur mengawali perjalanan menuju Ngrombo Kabupaten Purwodadi dari stasiun yang dulunya dibangun oleh SCSM ini (Samarang Cheribond Stroomtram Maatschappij). Sebagaimana umumnya komuter Panturaan.
Lewat Dipo Semarang Poncol : Oh Ternyata
KA Kedungsepur berangkat on time jam 14.15 WIB. Dimana untuk perjalanan kali ini menggunakan KA 548 keberangkatan siang hari. Sedikit info kereta komuter ini memilki total 4 perjalanan kereta. Rinciannya 2 dari Semarang Poncol dan 2 lagi dari Ngrombo.
Singkat cerita kereta melewati Dipo Semarang Poncol (SMC). Terdapat KRD MCW 302 ex-Kaligung yang udah nggak terpakai lagi dan seolah dibiarkan mangkrak. Nah begitu lewat depan bangunan utama, terlihat ada trainset KRD MCW 302 lainnya identik dengan yang dipakai kali ini. Ternyata KA Kedungsepur punya 2 trainset KRD MCW 302.
Trip Kereta Api Kedungsepur : Berhenti Semarang Tawang Bank Jateng
Satu hal yang nggak disangka lagi ialah, ternyata KA Kedungsepur berhenti di Semarang Tawang Bank Jateng. Pikirnya semula hanya di Poncol eh nggak taunya di Tawang juga berhenti. Nah dari sini terpikir kalo nanti pas baliknya turun di sini aja. Secara penginapan juga lebih dekat dari stasiun bagian Kota Lama Semarang ini.
Selepas Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, kereta melewati daerah Kemijen yang terendam oleh air rob. Dengan latar belakang kilang minyak. Diduga disitu pernah ada Stasiun Kemijen yang awalnya dibangun oleh SJSM (Semarang Joana Stroomtram Maatschappij).
Stasiun Kecil Bernama Alastua
Trip Kereta Api Kedungsepur telah mencapai sebuah stasiun kecil di jam 14.37 WIB. Masih berada di wilayah Kota Semarang. Stasiun kecil bernama Alastua. Kalo dilihat dari fasilitas masih mending daripada Halte Gadobangkong.
Karena hanya kelas III praktis KA Kedungsepur jadi satu-satunya dilayani di sini. Cukup banyak penumpang naik. Kereta berangkat lagi jam 14.39 WIB.
Trip Kereta Api Kedungsepur : Stasiun Aktif di Demak
Tanpa terasa perjalanan telah tiba di Stasiun Brumbung. Inilah satu-satunya stasiun aktif yang berada di Kabupaten Demak. Berada di lintas utama Pantura. Stasiun ini juga merupakan percabangan lintas utama arah Stasiun Solo Jebres dan Solo Balapan via Kedungjati. Pemberhentian di sini selama kurang lebih 2 menit dan diberangkatkan lagi jam 14.51 WIB.
Stasiun Gubug Ternyata Ketemu Kereta ex ABA
Trip Kereta Api Kedungsepur telah masuk wilayah Kabupaten Grobogan. Jam 15.11 kereta tiba di Stasiun Gubug, stasiun ini sebetulnya menyimpan sebuah peristiwa kelam yakni ketika KA Kertajaya ditabrak oleh KA Sembrani. Terjadi pada saat lintas Pantura masih single track.
Terlepas dari itu ketika di Stasiun Gubug ketemu kereta ex ABA yang kini statusnya konservasi. Duh kasian banget ya. Padahal dulu ketika masih beroperasi pernah digadang sebagai yang terbaik di Indonesia. Kereta berangkat jam 15.13 dari Stasiun Gubug.
Stasiun Karangjati Di Tengah Sawah
Masih berada di Kabupaten Grobogan, Trip Kereta Api Kedungsepur tiba di Stasiun Karangjati jam 15.29 WIB. Stasiun ini boleh dibilang berada di tengah sawah. Kalo di Bandung ibaratnya Haurpugur gitu. Sedikit info juga nih, hamparan sawah mendominasi pemandangan kita di perjalanan kali ini. KA Kedungsepur berangkat 15.31.
Trip Kereta Api Kedungsepur : Banyak Turun di Sedadi
Tujuan akhir sepertinya nggak lama lagi. Demikianlah bila dilihat dari timetable KA Kedungsepur. Tinggal berhenti di satu stasiun lagi sebelum tiba di Ngrombo sebagai tujuan akhir. Terlihat banyak penumpang mulai siap-siap akan turun.
Diumumkan bahwa KA Kedungsepur sebentar lagi akan tiba di Stasiun Sedadi yang masih terletak di Kabupaten Grobogan. Jam menunjukkan 15.44 WIB. Trip Kereta Api Kedungsepur tiba dan berhenti di Stasiun Sedadi. Di sini penumpang banyak yang turun. Pemberhentian hanya selama 2 menit.
Stasiun Ngrombo, Welcome To Purwodadi
Menempuh hampir 2 jam perjalanan, tibalah KA Kedungsepur di tujuan akhir yakni Stasiun Ngrombo di Purwodadi yang merupakan ibukota Kabupaten Grobogan. Stasiun yang cukup megah. Meski bangunan aslinya masih ada dan berfungsi sebagai salah satu ruang tunggu.
Disitu juga terdapat Gedung Balai Perawatan Perkeretaapian Milik DJKA (Direktorat Jenderal Kereta Api) Kemenhub. Nampak beberapa kereta dinas hingga lokomotif CC300 terparkir di lokasi tersebut.
Akses keluar Stasiun Ngrombo sebetulnya nggak sulit. Dekat dengan jalan raya yang tentu dilengkapi JPL. Juga parkiran lumayan luas. Initinya ini adalah stasiun utama, terbesar dan paling ramai di Kabupaten Grobogan.
Trip Kereta Api Kedungepur Menunggu Balik Kanan
Walaupun begitu sejatinya perjalanan kita belumlah selesai. Kini hanya menunggu balik kanan ke Semarang. Berdasarkan timetable, KA Kedungsepur berangkat lagi dari Stasiun Ngrombo jam 16.45 WIB. Sedangkan kedatangan sebelumnya di 15.57 WIB.
Nah waktu tunggunya cukup lama bukan? Hampir satu jam lho. Ternyata ketika lagi menunggu keberangkatan itu masuklah KA Dharmawangsa dari Stasiun Jakarta Pasar Senen dengan tujuan akhir Surabaya Pasar Turi.
Singkat cerita diumumkan bahwa penumpang KA Kedungsepur tujuan akhir Semarang Poncol dipersilakan untuk memasuki kereta. Masih tetap menggunakan kereta yang sama tadi berangkat.
Trip Kereta Api Kedungsepur Duduk Di Hot Seat
Di tiket sih memilih gerbong 4 yang diperkirakan adalah paling akhir. Tapi siapa sangka justru kereta nomor 4 itu adalah yang paling depan. Waduh duduk di hot seat ini seperti ketika naik KA Baturraden Ekspres sebelumnya.
Tapi gak apalah di hot seat. Siapa tau bisa mengabadikan Semboyan 35 khas Rheostatik yang masih tersisa dan bawaan asli KRD MCW 302. Ketika berangkat kebetulan bunyinya berbeda. Nggak seperti Rheostatik.
Trip Kereta Api Kedungsepur Masih Terang Sampai Karangjati
Tepat jam 16.45 WIB KA Kedungsepur diberangkatkan dari Stasiun Ngrombo. Eh ternyata benar suara Semboyan 35 nya sekarang asli Rheostatik. Pemandangan masih kurang lebih sama. Hanya saja beberapa meter dari Stasiun Sedadi terdapat semacam bendungan kecil.
Sampai masuk Stasiun Karangjati, hari masih terang dan matahari masih terlihat. Meski demikian lampu kereta udah menyala sejak awal berangkat. Terasa agak sedikit redup dan makin berasa ketika hari udah mulai agak gelap.
Udah Gelap dan Ternyata Ketemu Lebih Banyak
Tibalah Trip Kereta Api Kedungsepur di Stasiun Gubug. Di sini langit udah mulai gelap. Waduh kerasa dong aura mistis karena pernah kejadian PLH di sini? Nggak juga sih. Praktis sejak dari Stasiun Gubug nggak banyak yang bisa diambil. Sampai akhirnya tiba di Stasiun Brumbung.
Di jadwal sih harusnya berhenti nggak lama. Tapi di sini agak lama. Lebih mengejutkan lagi ternyata ketemu lebih banyak kereta ex ABA dengan kondisi yang sama seperti di Gubug. Memprihatinkan dengan dinding mulai berkerak dan mengelupas.
Nah di sini terlihat Kereta Api Matarmaja menuju arah Stasiun Solo Jebres. Nggak lama kemudian masuk KA Joglosemarkerto yang hendak ke Semarang. Ternyata menunggu kereta ini dulu baru setelahnya diberangkatkan. Masuk Stasiun Alastua segalanya masih berlangsung normal.
Trip Kereta Api Kedungsepur : Tiba Semarang Tawang Bank Jateng
Waktu hampir memasuki jam 18.40 WIB. KA Kedungsepur tiba di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. Rencana awal sih mau sampe habis. Tapi setelah di awal tadi tau bahwa KA Kedungsepur berhenti di Tawang jadilah memutuskan turun di sini. Pertimbangan lebih mudah untuk ke penginapan.
Dengan kedatangan yang disambut lantunan Gambang Semarang, praktis Trip Kereta Api Kedunsepur pun berakhir. Suatu pengalaman menjajal satu-satunya trainset KRD MCW 302 yang masih tersisa dan beroperasi reguler. Perjalanan balik ini ditempuh selama kurang lebih 2 jam.
Jalur Kereta Pantura Peninggalan NISM
Trip Kereta Api Kedungsepur ini sama juga menelusuri Jalur kereta Pantura di sisi timur. Beda dengan ketika naik KA Kamandaka dari Tegal sebelumnya, kali ini merupakan jalur yang dibangun oleh NISM. Ada hal unik di sini dimana Jalur kereta Pantura di segmen Poncol-Tawang tersambung.
Padahal sebelumnya jalur ini putus. Stasiun Semarang Poncol dan Semarang Tawang Bank Jateng asalnya merupakan stasiun ujung (terminus). Poncol menjadi akhir dari lintas SCSM sedangkan Tawang punya NISM. Kedatangan Jepang juga yang akhirnya membuat kedua stasiun jadi terhubung.
Jalur kereta pantura NISM ini sebetulnya berakhir di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Hanya saja penelusuran di Trip Kereta Api Kedungsepur kali ini hanya sampai Stasiun Ngrombo. Walaupun begitu terdapat dua stasiun bersejarah yang dilintasi yakni Alastua dan Brumbung. Keduanya dibangun bersamaan dengan jalur pertama di Indonesia.
Kesimpulan
Trip Kereta Api Kedungsepur mengambil rute Semarang – Purwodadi PP. Naik KRD MCW 302 yang masih tersisa 2 trainset untuk kebutuhan kereta komuter tersebut. Berangkat dari Stasiun Semarang Poncol namun ketika balik kanan turun di Semarang Tawang Bank Jateng.
Pemandangan banyak didominasi juga bendungan Sedadi, ketemu dua stasiun tua yang dulunya bagian dari jalur kereta pertama di Indonesia yakni Alastua dan Brumbung. Nggak ketinggalan kereta ex ABA dalam kondisi miris di Stasiun Gubug dan Brumbung.
Perjalanan yang sekaligus menelusuri sebagian Jalur Kereta Pantura peninggalan NISM. Walaupun bagian ini berakhir di Stasiun Surabaya Pasar Turi, perjalanan kali ini hanya sampai Ngrombo.
Tarif dan Jadwal KA Kedungsepur
Penasaran ingin mencoba Trip Kereta Api Kedungsepur dari Semarang ke Purwodadi dan sebaliknya? Ingin merasakan trainset KRD MCW 302 yang tinggal ini aja beroperasi reguler dan komersial? Kabar baiknya harga tiket hanya Rp 10.000. Bisa dipesan online atau di loket. Untuk online boleh pilih kursi selama masih tersedia.
Jangan lupa siapkan identitas karena di sini pake sistem boarding. Adapun jadwal perjalanan KA Kedungsepur selengkapnya silakan di konten ini >> Jadwal KA Kedungsepur 2023 : Perjalanan Pagi dan Sore
Galeri Foto
Video Trip Kereta Api Kedungsepur
Selain dalam bentuk narasi, trip report juga tersedia dalam format video. Namun untuk video dibagi 2 karena bila disatukan akan lama dan bisa memakan kuota lebih besar lagi.
Leave a Reply