Whoosh ke Pusat Kota? Buat Jalur Bawah Tanah Makin Mahal!

·

Whoosh ke Pusat Kota_ Bangun Jalur Bawah Tanah Semakin Mahal

Whoosh ke Pusat Kota? Ini juga sering jadi bahan drama. Menganggap pemberhentian di luar pusat kota itu nggak strategis. Sebenarnya bisa aja tetap tembus sampai pusat kota. Buat jalur bawah tanah seperti Yokosuka Line. Tapi biayanya bakal lebih mahal!

Pendahuluan

Pihak terkait pelan-pelan mulai menyelesaikan masalah Kereta Cepat Whoosh. Restrukturisasi Hutang Whoosh sebagai salah satu jalan keluar juga mulai dieksekusi. KPK mulai bergerak mengantisipasi kemungkinan adanya indikasi korupsi.

Pemberitaan Hutang Whoosh sedikit demi sedikit mulai berkurang. Meski nggak sedikit yang tetap ingin memperpanjang. Salah satu yang jadi bahan ialah trasenya di pinggiran kota. Ini terus jadi gorengan.

Lanjutan Yokosuka Line

Pembahasan ini merupakan lanjutan dari Yokosuka Line. Sebelumnya jalur bawah tanah disebut bisa jadi solusi reaktivasi. Apabila jalur eksisting permukaan telah banyak dipenuhi bangunan.

Namun ini juga bisa jadi solusi andai Whoosh ke Pusat Kota. Karena akan sulit membangun jalur layang. Terlebih dengan keterbatasan lahan dan masalah estetika kota.

Whoosh ke Pusat Kota? PR Nya Banyak!

Kenapa di sisi Jakarta hanya mentok di Halim? Kenapa di Bandung-nya cuma sampai Padalarang dan titik akhir di Tegalluar yang sangat jauh? Kok nggak ke pusat kota?

Pertanyaan-pertanyaan begini akan terus muncul. Tapi mereka lupa akan satu hal yaitu PR Nya Banyak! Ini berkaitan dengan penataan kota. Saat ini baik Jakarta maupun Bandung itu udah padat banget. Hampir nggak nyisain lagi space kosong untuk mengakomodasi jalur kereta cepat Whoosh.

Inilah alasan kenapa PR nya bakalan banyak kalo maksa sampai Pusat Kota. Harus banyak membebaskan lahan. Terlebih di kawasan bisnis.

ingage ke yokosuka line untuk calon penumpang narita express

Whoosh ke Pusat Kota? Bisa Sih Tapi Bangun Jalur Bawah Tanah!

Kondisi pusat kota yang padat sebenarnya bisa aja ditembus Kereta Cepat Whoosh. Caranya dengan membangun jalur Bawah Tanah. Seperti Yokosuka Line di Jepang.

Sedikit info, Yokosuka Line terletak di segmen Shinagawa dan Tokyo Station. Jalur ini biasa dilewati oleh Narita Express dari arah Shinjuku. Jalur bawah tanah milik JR East layaknya subway. Itu untuk menyiasati kepadatan di Tokyo, sekaligus meniadakan rel di permukaan.

Model yang sama sebenarnya bisa untuk Kereta Cepat Whoosh. Seandainya mengambil trase dari Kota Bandung ke Jakarta. Misalnya ke Gambir, Manggarai, atau bahkan Dukuh Atas.

Masalahnya membangun jalur Kereta Bawah Tanah seperti Yokosuka Line bukan perkara mudah.

pengen whoosh ke pusat kota solusinya modelan yokosuka line
Yokosuka Line versi Indonesia bisa aja kejadian andai Kereta Cepat Whoosh dipaksakan ke Pusat Kota

Mau ke Pusat Kota Bakal Lebih Mahal!

Jika memaksakan Whoosh ke Pusat Kota dengan melihat kondisi tersebut, maka jelas ini sangat sulit. Lebih dari itu ongkos pembangunan bakalan lebih mahal daripada sekarang.

Nah yang sekarang aja udah jadi kontroversial sampai KPK turun tangan. Apalagi maksa tembus ke pusat kota. Meski harus diakui Whoosh juga banyak manfaatnya dan banyak membantu. Terutama bagi mereka yang mengutamakan percepatan waktu tempuh.

Sarana yang memakai tenaga listrik juga jadi nilai tambah. Polusi udara bisa ditekan. Whoosh adalah salah satu moda transportasi yang ramah lingkungan.

Solusinya Maksimalkan Transit Hub

Udah ya nggak usah lagi mempertanyakan apalagi ngarep Whoosh ke Pusat Kota. Kecuali kalo pusat kotanya nggak sepadat Jakarta atau Bandung. Itu sih bisa aja ditembus. Biarlah trase Kereta Cepat Whoosh agak di luar Pusat Kota.

Toh solusinya juga sederhana yaitu maksimalkan Transit Hub. Stasiun seperti Halim, Padalarang, dan Tegalluar Summarecon sejatinya bisa dikembangkan jadi Transit Hub atau Transit Oriented Development (TOD). Itu udah kelihatan kok di Padalarang. Tinggal dikembangkan lebih lanjut.

Kalopun mau lebih dideketin lagi ke pusat kota, misalnya nambah stop di Kopo, bisa-bisa aja. Tapi itu akan mengurangi kecepatan dan khawatir malah jadinya Semi HSR. Padahal Whoosh udah terbranding sebagai HSR (High Speed Railway). Bagusnya sekarang kembangkan aja dulu Transit Hub-nya.

Kesimpulan

Ngarep apalagi sampai maksain Whoosh ke Pusat Kota itu Jelas ngadi-ngadi abis! Pasalnya biaya pembangunan bakal semakin membengkak. Lebih mahal daripada sekarang. Karena harus membangun jalur bawah tanah seperti Yokosuka Line di Jepang.

Daripada begitu, mending maksimalkan aja Transit Hub. Saat ini udah mulai jalan di Stasiun Padalarang. Tinggal ditingkatkan aja.

Akses Keluar di Tokyo Station (Andai Bangun Ini Ongkos Tambah Mahal)
Akses Yokosuka Line di Tokyo Station. Jika Kereta Cepat Whoosh tembus ke Pusat Kota, maka kondisi stasiun di Pusat Kota juga akan begini. Misalnya Stasiun Gambir atau Manggarai di Jakarta, dan Stasiun Bandung. Selain itu biayanya juga akan jauh lebih mahal.

Comments

Leave a Reply